•Bab°°20

24.7K 2.6K 129
                                    

~Happy Reading~

.

.

.

"Disini Mr. A" tunjuk orang kepercayaan Sanders, Adriel pada toilet di depannya.

"Hmm terimakasihh" ucap Asta setelah itu dia masuk kedalam

"Ayo Angga" Asta langsung bertukar kendali dengan Angga, karena yang mau ke toilet sebenarnya Angga.

Makanya Asta langsung meminta izin untuk ke toilet, sementara Sanders sedang melanjutkan pertemuan tadi

Setelah menyelesaikan urusan nya Angga bercermin di wastafel yang ada

"Wahh keren ternyata, hihi walaupun wajah Anggasta ini lebih ke imut sih. klo pake topeng kaya gini makin nambah imutnya, iya kan Asta?"

'hmm, tapi lebih imut Angga'

"Ah Asta mah bisa aja hahaha" Angga tertawa geli mendengar pujian Asta

'dia mempunyai kepribadian ganda?'

'aku harus cari tau..'
.

.

.

.

Sekarang Anggasta sudah sampai mansion, mereka sedang makan malam bersama.

"Bagaimana tadi?"

Angga menatap Geo yang bertanya

"Seru dong Dad, apalagi bawahan kakek keren² uh Angga mau kesana lagi nanti ?"

"Tidak" dingin Sanders membuat Angga menatap nya bertanya

"Kenapa? Kan kakek udah bilang mau ngajarin Asta lagi"

Ya tadi Asta juga belajar sedikit dasar-dasar menjadi seorang mafia, makanya dia tertidur sekarang karena kelelahan.

"Tidak, jangan membantah" ucap Sanders menatap tajam Angga

'nih kakek tuh kenapa sih, plin-plan banget' Angga menatap Sanders dengan tatapan kesal nya

"Kenapa kek?" Tanya Alarik penasaran kenapa kakeknya ini melarang, padahal tadi saja diizinkan.

"Mereka memandang penuh arti pada wajah manis Anggasta" jelas Sanders membuat Angga menganga

"Cuma karena itu kakek ngelarang Angga kesana lagi?"

Sanders menatap Angga lebih tajam dari tadi membuat Angga menunduk

'uh kayanya nurut lebih baik sekarang'

Lalu Angga melanjutkan makannya dengan tenang, dia juga sadar semua pasang mata sedang menatapnya sekarang.

'kamu hanya milik kita..'
.

.

.

.

Hari sudah berganti, Angga membuka matanya perlahan ketika merasakan beban berat di perutnya.

Setelah terbuka sepenuhnya, Angga menoleh ke samping. Ternyata Alarik sedang tidur sambil memeluknya

"Uh Abang bangun, berat~" ucapnya berusaha menyingkirkan tangan Alarik, namun Alarik malah semakin mengeratkan pelukan itu.

"Abang se..sak.." Alarik segera melepas pelukannya, dia memandang Angga penuh sesal

"Maaf ya.." ucapnya mengelus dada Angga

"Hmm" Angga bangkit tapi tangan nya di cekal Alarik

"Abang minta maaf"

Angga menghela nafasnya , dan tersenyum menatap Alarik

ANGGASTA  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang