~Happy Reading~
..
.
"Sudah tidak papa ada kami disini"
Kini Angga dan para pawang nya sedang berada di ruangan khusus di sekolah ini, yang memang di siapkan Devon untuk mereka
Angga masih terisak di pangkuan Alarik dan itu membuat Devon dan Zidan mendengus kesal karena Alarik mengambil kesempatan dalam kesempitan
'Angga cukup biar aku ambil alih'
'jangan dulu Asta, biar lebih meyakinkan gue bakal jadi menyedihkan dulu..emang nya Asta mau akting nangis kaya gini?'
'tapi ini terlalu lama dia mendekapmu'
'ck Asta please deh tubuh ini tuh punya Anggasta bukan punya gue..'
'tapi tetap saja'
Oke Angga mengalah, dia menjauh kan kepala nya dari dada tegap Alarik
Jangan tanya kenapa Angga bisa sangat nyaman di pangkuan Alarik, karena tubuh mungilnya hanya sepantaran dada mereka yang tubuh nya tegap berisi
Jadilah itu membuatnya sangat kecil di dekapan mereka, entah Anggasta yang terlalu kecil atau orang-orang ini yang berbadan seperti Titan :)
Alarik menatap Angga yang juga tengah menatapnya, wajah anak itu memerah karena menangis
Bahkan sisa air mata di pelupuk nya masih ada dan itu menambah kesan imut pada wajah mungil nya
Alarik yang gemas menggesekkan hidung nya pada hidung Angga, membuat Angga tertawa geli
'sudah cukup'
'Brukh
"Hahahaha" tawa Devon dan Zidan pecah melihat Alarik yang terjerembab di lantai dengan tidak elitnya
Sedangkan yang pelaku yang mendorong Alarik masih menatap tajam sang empu
Alarik bangkit dan menatap Asta bertanya
"Kenapa Asta?"
"Jangan menyentuh kesayangan ku" ucap Asta dingin
Alarik kembali duduk dan memasang wajah menyebalkan untuk Asta
"Sini duduk" tangan Alarik menepuk sofa di sisi nya mengisyaratkan Asta untuk duduk di sisinya
Asta tak menghiraukan Alarik, dia masih memasang wajah dingin penuh Amarah
Alarik menghela nafas nya
"Maaf oke"
Amarah Asta sedikit mereda, satu fakta bahwa Asta akan luluh jika mendengar kata Maaf..
Asta tak menjawab dia langsung duduk tepat di samping Alarik namun wajahnya masih datar
Alarik tersenyum tipis dan mengelus rambut Asta lembut
Lagi-lagi Asta membeku, sudah lama dia tak pernah mendapat perlakuan seperti ini, sifatnya yang dingin membuat orang segan walau hanya untuk menjadi teman nya
Orang tua nya juga tak pernah melakukan hal kecil seperti ini, semenjak mereka sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.
"Kau adalah bagian dari Anggasta bukan?" Tanya Alarik menatap Asta
Asta hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangan nya ke depan
"Anggasta adalah kesayangan kami, maka kamu juga kesayangan kami" ucapan alarik membuat Asta menatap nya
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGGASTA ✓
Teen FictionTentang 2 pemuda kembar tak identik yang berpindah jiwa ke dalam satu tubuh, maka mau tak mau salah satu dari mereka harus menjadi sosok Alter Ego.. "Pokoknya Asta yang harus jadi Alter egonya, Asta kan kaku, dingin, kejam juga iya kan?"_Angga_ "Ter...