•Bab°°17

25.8K 2.7K 123
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

Dor

Satu tembakan lagi kembali mengejutkan Asta, bahkan bajunya semakin banyak darah

Dia menoleh ke arah tangga,memandang kesal sang pelaku yang menyebabkan baju nya penuh darah

"maaf Asta, orang itu sudah memegang senjata ..untung ada Abang" ucap Devon setelah menembak orang yang berada di bawah Asta, sehingga darah nya menciprat ke bajunya

Asta bangkit dari tubuh pria yang sudah tak bernyawa itu, dia berjalan ke arah Alarik

"Kenapa?" Tanya Alarik saat Asta sudah berada di depannya

"Kotor, gak suka" ucap Asta datar membuat mereka gemas ingin mencubit ginjalnya:)

Alarik terkekeh kemudian membawa Asta ke lantai atas, untuk mengganti pakaian nya

"Buang jasad mereka" perintah Sanders pada anak buahnya.

Mereka hendak pergi membersihkan diri

"Permisi tuan" salah satu bawahan mereka menghentikan nya

"Kenapa?"

"Nona Keisha tidak ada di ruangan bawah tanah"

Dor

"Ceroboh.."

"Cari dia sampai dapat, jangan biarkan dia hidup tenang setelah berusaha membunuh cucuku"

Setelah mengatakan itu Sanders berlalu menuju kamarnya, diikuti yang lain menuju kamar masing-masing

Memang Keisha belum sempat mereka lenyapkan karena penyerangan tadi..

Sementara di lain tempat

Seorang pria dewasa tengah memandang tubuh wanita tanpa busana, sehingga luka-luka di tubuhnya terlihat jelas

"Kau harus membayar janjimu sayang~"

.

.

.

.

"Sudah" ucap alarik setelah mengganti baju Asta

'hihi gue seneng Asta bisa manja lagi..'

Satu fakta soal Asta, dia sebenarnya tidak berbeda jauh dengan Angga. Sama-sama manja, bedanya Asta hanya akan manja dengan orang tertentu

Salah satunya dengan kakak pertama nya, yang berada di luar negeri saat mereka masuk ke dunia novel

Dan sekarang dia bisa bermanja dengan Alarik, itu artinya Asta sudah percaya pada Alarik.

"Jangan mengecewakan ku" setelah mengatakan itu Asta bertukar kendali dengan Angga

Alarik bingung dengan ucapan Asta, mengecewakan apa? Masalah pakaian kah?

"Nggk usah dipikirin bang, Asta udah percaya sama Abang. Jadi Abang jangan pernah berani ngecewain Asta oke" ucapan Angga membuat Alarik tersenyum mengerti

"Baiklah ayo makan siang"

.

.

.

.

Kini sudah malam, selesai makan malam Angga langsung pamit tidur. Nyatanya dia saat ini sedang menikmati angin malam di balkon kamarnya..

"Asta kangen gak sih sama dunia nyata kita"

'hmm'

"Kapan ya kita balik lagi, kita belum meninggal kan?"

ANGGASTA  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang