•Bab°°9

30.2K 3.2K 26
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

"Wahh rame banget, ternyata di dunia novel juga ada ya tempat kaya gini.."

Kini Angga sudah sampai di tempat Arena balap dengan menggunakan motor sport nya

Motor itu baru dia beli setelah menemukan dompet berisi black card. mungkin punya Alarik, tapi Angga tak peduli

dalam dompet temuan nya juga ada identitas Alarik, jadilah dia bisa keluar apartemen itu dengan mudah

Angga menghampiri tempat ramai itu dan mendaftarkan dirinya. dia memutuskan untuk ikut balapan malam ini, mumpung Asta masih tidur katanya..

'Asta semoga Lo tidur nyenyak ya, udah besok pagi aja bangun nya oke..'

Sembari menunggu waktu balapan, Angga menikmati makanan dan minuman yang tersedia di warung terdekat

Sampai ada sekelompok orang yang menghampiri nya

"Hai manis~"

'idih najis..'

Angga menatap jijik orang yang menyapa nya itu

"Napa sih natap nya kaya gitu banget, nanti naksir loh.."

Angga melototkan matanya mendengar ucapan orang itu

Dia berdiri dan memandang orang itu tajam

"Heh denger ya, pertama gue itu cowok jadi gue ganteng bukan manis. Yang kedua gue masih normal, jadi gak usah ngomong yang aneh-aneh"

Perkataan Angga membuat mereka semua tertawa

"Kayanya udah pada gila.." gumam nya pelan namun itu di dengar oleh salah satu dari mereka

"Wihh boss kita di katain gila sama adek manis ini~"

Angga membeku, orang itu baru saja mencolek dagu nya

'Asta..'

Biasanya selalu ada Asta di samping nya, jadi tidak pernah ada orang yang berani menyentuh nya sedikit pun

'bugh

"Jangan pernah berani sentuh gue" ucapnya setelah memukul orang yang sudah menyentuh nya tadi

Dan itu kembali membuat mereka semua tertawa, Angga semakin panik. Sepertinya berada disini sendiri memang bukan hal yang baik..

Angga hendak pergi tapi tangan nya di cekal

"Eits mau kemana sih manis, temenin kita yuk"

'bugh

Orang yang terkena pukulan Angga emosi, dia menatap Angga menyeringai

'Dugh

'Akh

"Mampus,,kurang ajar sih jadi orang"

Angga menendang Aset orang itu ketika dia hendak menyentuh nya lagi

Setelah itu Angga berlari sekencang mungkin menghindari mereka, bahkan dia melupakan fungsi motor barunya

"Ahhhh Astaaaaa tolongin Angga, huaaa mereka ngejar.."

Angga semakin mempercepat langkahnya ketika melihat sekelompok orang itu mengejarnya

Orang-orang disana tidak ada yang menghiraukan nya, karena menurut mereka itu hal biasa terjadi di tempat seperti ini

Angga sudah berlari sejauh mungkin dari tempat tadi

"Wah ini dimana?"

Angga sekarang berada di sebuah perkebunan dengan bangunan² bekas menjulang tinggi

ANGGASTA  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang