•Bab°°24

19.8K 2.4K 105
                                    

~Happy Reading~

.

.

.
"uh Abang..dada Angga sakit hiks tolong Abang..sakit hiks..' isakan kesakitan Angga membuat Asta menghentikan tangisnya

"Angga.."

dia bangkit dan menatap semua tokoh novel itu penuh Amarah

"KALIAN MEMBUAT ADIKKU KESAKITAN" detik berikutnya dia menghajar mereka membabi buta.

bahkan mereka tak sempat menggunakan senjata karena kecepatan Asta dalam bertarung hingga..

Dor

Dor

Asta meluruh kebawah, Ditatapnya Liam yang tersenyum menatapnya setelah berhasil menembak Asta

Asta tersenyum menatap Liam dengan air mata yang mengalir..

"Terimakasih Abang..." Lirihnya sebelum kegelapan merenggut kesadarannya

.

.

.

.

Tit tit tit

Asta langsung terbangun dari tidur panjang nya, dia menoleh kekanan kekiri untuk mencari adiknya

Dan Tatapan nya berhenti pada berangkar di samping nya yang berisi adiknya, Angga.

Dia langsung turun dari brankarnya, dan menghampiri Angga yang masih terpejam dengan alat bantu pernapasan..

Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Angga seperti ini, padahal mereka hanya tertidur bukan?

"Dek hey bangun,, ini Abang, kita sudah kembali dek.."

Asta menggenggam tangan kurus Angga

"Dek kamu dengar Abang, bangun dek. Kita sudah berhasil keluar dari sana.."

"dek bangun Abang mohon hiks"  kini Asta beralih memeluk tubuh Angga

"ANGGA BANGUN HIKS KAMU HARUS BANGUN ANGGA.."

Asta histeris ketika Angga tidak juga meresponnya, dia terduduk di lantai.

"Ya ampun Asta,, bangun nak ayo"

"Mama hiks Angga.."

"Iya gpp, Angga pasti bangun sayang.."

Tittttttttt

Mereka menoleh

"TIDAK ANGGA.."

Tuan Haris berlari keluar memanggil dokter, sementara Asta dan Nadia histeris ketika monitor di sisi Angga menunjukkan garis lurus

Tak lama dokter dan suster datang, mereka segera memeriksa Angga dan mencoba mengembalikan detak jantung nya

Beberapa menit terlewati dengan sangat genting, dokter dan suster sudah berkali-kali mencoba namun hasilnya nihil

Sang dokter menghentikan aksi nya, dia menghela nafasnya dan menatap keluarga pasien yang juga tengah menatapnya

"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin, pasien bernama Angga kyler kami nyatakan.."

'Bugh

"JANGAN UCAPKAN KALIMAT LAKNAT ITU" Teriak Asta setelah memukul dokter itu

Dia mendekati Angga dan menggenggam tangan adiknya yang di infus

"Angga dengar Abang kan, Angga sudah berjanji akan bersama Abang sampai tua bukan hiks.."

"Angga sudah berjanji jika kita kembali ke dunia ini Angga akan puk² Abang juga kan hiks.."

Orang tua mereka semakin terisak melihat Asta, Angga bisa dibilang segalanya untuk Asta.

Asta tidak bisa hidup tanpa Angga, begitupun sebaliknya. mereka saudara kembar yang tidak ingin terpisah sampai kapanpun.

"Angga jangan ingkar.."

"Kenapa Angga pergi hiks,,jika Angga pergi Abang juga ikut hiks.."

"AYO AJAK ABANG JUGA ANGGA HIKS"

Sudah cukup, Haris dan Nadia membawa Asta kepelukan mereka. mereka semua kacau kehilangan seseorang yang sangat berharga.

"Sudah Asta ikhlaskan adikmu, dia tidak akan kesakitan lagi sekarang.."

Asta tidak mengerti, kesakitan kenapa? Bukankah mereka hanya tertidur lalu kenapa Angga bisa seperti ini?

'Hiks tuhan Asta tidak pernah meminta sesuatu. Saat ini Asta meminta satu hal tuhan, tolong jangan Ambil Angga dari kami. Tolong biarkan Angga bahagia lebih lama dengan kami, tolong biarkan asta menjaga Angga lebih lama tuhan hiks..Asta mohon hiks..'

Tit tit tit

Mereka semua menoleh

'Terimakasih tuhan hiks'
.

.

.

Misiiii~

Si kembar kan udah balik kedunia nyata, Mau aku buat ending sampai sini??

Atauuu

Kalian mau lanjut ke kehidupan si kembar di dunia nyata jugaaaa?

~~~~~~~~~~~~~~~~
To be continued ~

Typo Tandai ~

Thankyouuuuuuuu 💕

16Mei2023

ANGGASTA  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang