•Bab°°11

29.9K 3.1K 26
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

'gue masih gak nyangka Anggasta ternyata punya keluarga yang lain..'

'hmm ini karena kita berhasil merubah alurnya..'

Angga mengangguk setuju, kini dia sedang di kamar bersama orang-orang yang mengaku keluarga nya

Dia juga sangat terkejut saat bangun tidur sudah di tatap oleh banyak pasang mata, untungnya ada Alarik yang membuat dia sedikit tenang

Alarik sudah menjelaskan semuanya, mereka juga sudah memperkenalkan diri kepada Anggasta

Keluarga nya yang tersisa terdiri dari, kakek, Om, Tante, atau mereka bilang panggil Daddy dan mommy, serta Alarik sang Abang sepupu.

"Hei jangan melamun baby"

Angga menatap orang yang memanggil nya baby itu kesal

"Daddy jangan panggil Angga kaya gitu, jijay tau ih"

"Tapi itu panggilan kesayangan dari Daddy dan yang lain, iya kan?" Geo bertanya pada semua dan langsung di angguki setuju oleh mereka

Angga menggeleng

"Nggk jangan baby please..gimana klo boy aja? Itu kayanya lebih baik" tawar Angga dan di angguki oleh mereka

"Baiklah baby boy mari kita sarapan.."

"Ish masih aja pake baby, gak enak di denger kaya babi tau gak mom"

Sista, istri dari Geo terkekeh kemudian mengusak rambut Angga gemas

"Baiklah boy, ayo kita sarapan. kamu mau di gendong siapa?"

Angga menatap semua keluarga nya dan tatapan nya berhenti di tuan besar keluarga ini, Sanders Xecie.

"Angga mau di gendong kakek boleh~" Angga menatap Sanders berharap

Yang lain juga ikut menatap Sanders yang hanya diam saja menatap Angga datar

Angga menghela nafas nya ketika tak mendapat respon

"Yaudah gpp deh.."

Detik berikutnya Angga sudah berada di gendongan badan tinggi tegap sang kakek

'kaget, nih kakek gak pake aba-aba dulu..'

Sanders mengelus punggung Angga lembut karena tahu cucu nya itu kaget, tapi wajahnya tetap stay datar.

'ahh nih orang emang muka nya datar ternyata..'

Oke Angga sudah menyimpulkan jika kakek nya ini orang yang tidak berekspresi

Sanders membawa Angga ke lantai bawah diikuti yang lainnya.
.

.

.

Sesampainya di ruang makan, dapat Angga lihat ada satu gadis yang sudah duduk sendiri dengan wajah kesal?

"Kakek dia siapa?" Tanya Angga pelan

Sanders tak menjawab pertanyaan Angga, dia malah mendudukkan dirinya di kursi tengah dengan Angga di pangkuan nya

"Mmm kek kayanya Angga duduk sendiri deh.." Angga hendak turun tapi tangan Sanders menahan perutnya

"Disini.." suara berat Sanders akhirnya terdengar

Angga pasrah, sepertinya menurut lebih baik saat ini. Lalu tatapan nya bertemu dengan gadis itu.

'dia kayanya gak suka sama gue, siapa ya kira-kira?'

"Selamat makan" suara itu membuyarkan lamunan Angga, bahkan dia tidak menyadari jika seluruh keluarga nya sudah siap dengan hidangan mereka

ANGGASTA  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang