10. Abrian Abimanyu

105 71 10
                                    

Hai gimana kabarnya friend?

Jangan lupa vote dan komen banyak'yawww!!! Apa susahnya vote sih padahal kan tinggal pencet tanda bintang doang:))

Bantu vote sama komen dulu ya guys

Vote dan komen di setiap bab jangan lupaaaa:))

Masih mau nungguin cerita ini sampai selesai kan?

Ayo kawal mereka sampai bisa sukses dan bahagia guysss🥳💗

WARNING!
DILARANG BERKOMENTAR YANG NEGATIF, JIKA ADA YANG SALAH/KURANG MENARIK DI CERITA INI TOLONG KASIH NASEHAT/BAHASA YANG BAIK DALAM BERKOMENTAR, JIKA KALIAN BERFIKIR CERITA INI SAMA DENGAN CERITA PENULIS' LAIN KEMUNGKINAN ITU HANYA KEBETULAN KARENA KITA TIDAK TAU APA YANG KITA PIKIRKAN SAMA DENGAN PIKIRAN ORANG LAIN, JADI MAKLUMI SAJA SEMUA PENULIS PASTI SERING MENGALAMI HAL SEPERTI ITU!!!

(⁠づ⁠。⁠◕⁠‿⁠‿⁠◕⁠。⁠)⁠づ

Selamat menjelajah frend!✨💗

˖°🌷⋆ ˚。⋆୨୧˚

Pagi itu Langit yang tengah berjalan santai di koridor sekolah tiba-tiba ia dikejutkan oleh kedatangan kakak kelasnya itu siapa lagi kalau bukan Abrian Abimanyu kakak kelas yang sering membuat kegaduhan kepada orang yang tak di sukainya terutama Langit.

Entah mengapa dirinya tak menyukai Langit sejak anak itu masuk di sekolah SMA Bakti dan pada saat itu juga Abrian dengan kesalnya menabrak punggung Langit dengan kasar.

"Argh lo lagi lo lagi ngapain sih?" tanya Langit dengan kesal, dan tanpa aba-aba Abrian seketika menghantam Langit dengan keras.

Bughhh.

pukulan yang di berikan Abrian kepada Langit, sampai membuat Langit ingin terjatuh untung saja dirinya bisa menahan keseimbangannya agar tidak terjatuh.

"Tugas gue belum selesai" tutur Abrian dengan sinis nya.

"Mau lo apa hah" tanya Langit dengan nada kesal.

"Gue tahu lo sekarang lagi deket sama cewek kan" tebak Abrian dengan memutari Langit.

"Iya kenapa emangnya nggak suka kah?" jawab Langit seperti menantang Abrian.

"Lo nggak bakal bisa dapetin dia selamanya Lang" pinta Abrian, tak selang beberapa langkah kini Abrian berhenti memutari Langit dan sekarang ia berada di tepat depan Langit berdiri.

"Mau lo apa hah?!" Langit mengepalkan tangannya kuat untuk memendam amarah yang dari tadi ia inggin keluarkan.

"Nanti lo tau sendiri" Jawab Abrian dengan mengunyah permen karet, ia seperti terlihat begitu inggin membuat keributan dengan adik kelasnya itu.

Bughhhh.

Pukulan yang di lontarkan Langit pun mendarat di wajah milik Abrian.

"Kalo mau cari ribut bilang nggak usah bawa-bawa cewek gue anjing!" ucap Langit, kini amarahnya yang dari tadi dirinya pendam sekarang sudah terbalaskan. Langit memukul area wajah Abrian beberapa kali dengan kasarnya.

"Cih, bagus juga kata lo Lang" decih Abrian dan kini dirinya membalas pukulan Langit yang sempat dirinya terima.

"Gue benci sama lo Langit!" Abrian menghentikan aksi pukulannya itu dari tubuh Langit.

"Maksud lo?" Tanya Langit dengan marahnya dan sekaligus bingung apa yang Abrian katakan.

"Gue udah benci sama lo dari awal lo masuk sekolah ini, dan setelah gue denger lo juga pacaran sama Vivi gule jadi lebih benci sama lo Lang!" Abrian menatap tajam ke arah mata elang milik Langit yang membuat Langit mengerti bahwa Abrian benar-benar benci kepada dirinya entah karena apa. Mungkin saja Abrian tidak suka bahwa dirinya bersama Vivi, tapi apa daya sekarang Vivi sudah milik Langit seutuhnya. Mungkin.

LANGIT GALAKSI [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang