Haiii apa kabar nieh?
Masih nungguin cerita Langit kan kalian weh?
Jangan lupa vote dan komen banyak'!!!
Aku up setelah chapter ini melebihi chapter sebelumnya yawww🙆🏻♀️
WARNING!
DILARANG BERKOMENTAR YANG NEGATIF, JIKA ADA YANG SALAH/KURANG MENARIK DI CERITA INI TOLONG KASIH NASEHAT/BAHASA YANG BAIK DALAM BERKOMENTAR, JIKA KALIAN BERFIKIR CERITA INI SAMA DENGAN CERITA PENULIS' LAIN KEMUNGKINAN ITU HANYA KEBETULAN KARENA KITA TIDAK TAU APA YANG KITA PIKIRKAN SAMA DENGAN PIKIRAN ORANG LAIN, JADI MAKLUMI SAJA SEMUA PENULIS PASTI SERING MENGALAMI HAL SEPERTI ITU!!!(づ。◕‿‿◕。)づ
Sekian selamat menjelajah frend💗✨
˖°🌷⋆ ˚。⋆୨୧˚
Drettt Dretttt Dretttt.
Suara telepon milik Langit pun berbunyi.
"Halo Langit" ucap Felly. Ya ternyata yang menelpon dirinya adalah Felly ibu kandungnya yang pergi ke luar kota bersama ayah tirinya.
"Kenapa Mama telepon Langit lagi?" Tanya Langit dengan suara datar.
"Mama kangen sama kamu Lang, kamu gimana kabarnya sekarang? Mama harap kamu nggak kecewa sama mama Lang" ujar Felly dari seberang telepon sana.
"Telat ma, Langit udah kecewa duluan sama mama" jawab Langit dengan kekecewaan di hatinya kala itu.
"Maafin mama nak, mama nggak tau kalo bakal gini jadinya maafin mama ya" seru Felly dengan menangis. Ibu mana yang tak sedih jika melihat anaknya menjadi korban kekerasan dalam keluarganya sendiri.
"Ma, mama dulu udah bilang sama Langit kalo mau pergi sebentar tapi ternyata? Mama pergi ninggalin Langit bertahun tahun ma, Langit capek nungguin mama pulang sekarang Langit udah mandiri jadi mama nggak usah pulang buat jenguk keadaan Langit" jawab Langit dengan bentakannya kala itu, mama nya pun tak di beri tau jika dirinya mempunyai penyakit jantung dan psikolog akibat keluarganya sendiri.
"Langit Mama khawatir sama keadaan kamu nak Mama mau liat kamu, Mama tau kalo ini semua salah Mama" seru Felly yang sudah menangis tersedu-sedu mengingat kejadian itu.
Ya, Ridho–– Papa tiri Langit beberapa bulan yang lalu pernah membuat kekerasan kepada Mamanya ketika sudah sampai di luar kota kala itu, dan tentu saja Felly langsung menceritakannya kepada Langit yang dimana hal itu membuat Langit menjadi drop dan mentalnya terganggu, dan tentu saja kasus bullying dari dirinya SD sampai SMP sering terjadi kala itu kepada dirinya.
"Kadang Langit juga sering mikir Ma, kalo Langit nggak pantes buat hidup di dunia" ujar Langit menahan sesak di dadanya. Sepertinya jantungnya kumat kala itu.
"Kamu nggak boleh ngomong gitu nak, kamu harus kuat mama yakin pasti kamu bakal bahagia suara hari nanti mama yakin nak, percaya sama mama ya" ujar Felly menegangkan Langit.
"Buktinya apaan ma, hidup Langit nggak ada tuh bahagianya sekarang malah hidup lagi nggak bahagia karena mama pergi ninggalin langit waktu itu" jawab Langit dengan mematikan teleponnya.
"Sial banget hidup gue!" Teriak Langit dengan mengacak-ngacak rambutnya frustasi.
Setelahnya langit pun bergegas meminum obat penenang yang berada di dalam meja kecil di kamarnya untuk mengobati jantungnya yang kumat kala itu setelah bertelepon dengan Felly--mama dari Langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT GALAKSI [ON GOING]
Teen FictionVOTE, KOMEN DAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!! Singkat saja seorang Langit Galaksi dan Vivi Kalila yang inggin sembuh dari masa lalu, tetapi hal itu terulang kembali untuk kedua kalinya karena ulah Langit sendiri yang selalu mengingkari ja...