33. Anterin Pulang

48 32 4
                                    

1k Vote dan komen lanjut bab 34 maka dari itu ayo dong vote dan komen karena semua itu gratissss 💘💘

Btw yang udah vote sama komen makasih banyak ya buat kalian pokoknya love you sekebon😭💗💗💗💗💗

Apa susahnya vote sih padahal kan tinggal pencet tanda bintang doang:))

Bantu vote sama komen dulu ya guys

Vote dan komen di setiap bab jangan lupaaaa:))

Intinya kalian harus tetep pantau cerita LG (Langit Galaksi) terus ya🙌🏻💗

WARNING!
DILARANG BERKOMENTAR YANG NEGATIF, JIKA ADA YANG SALAH/KURANG MENARIK DI CERITA INI TOLONG KASIH NASEHAT/BAHASA YANG BAIK DALAM BERKOMENTAR, JIKA KALIAN BERFIKIR CERITA INI SAMA DENGAN CERITA PENULIS' LAIN KEMUNGKINAN ITU HANYA KEBETULAN KARENA KITA TIDAK TAU APA YANG KITA PIKIRKAN SAMA DENGAN PIKIRAN ORANG LAIN, JADI MAKLUMI SAJA SEMUA PENULIS PASTI SERING MENGALAMI HAL SEPERTI ITU!!!

(⁠づ⁠。⁠◕⁠‿⁠‿⁠◕⁠。⁠)⁠づ

Selamat menjelajah frend 💗✨

˖°🌷⋆ ˚。⋆୨୧˚


33. Anterin Pulang

"Balik kemasa lalu adalah ketakutan gue, tapi jika kehilangan lo itu lebih besar ketakutan yang gue miliki, karena lo adalah bagian dari hidup gue" ––Langit Galaksi

˖°🌷⋆ ˚。⋆୨୧˚

"Langit" panggil Vivi dengan pelan.

"Kenapa, hm?" Jawab Langit dengan mengalihkan pandangannya kearah Vivi.

"Vivi mau... Emm."

"Mau apa?"

"Vivi mau pulang, kan ini udah siang kata Langit bakal anterin Vivi pulang pas nanti siang sekarang udah siang berarti Langit harus anterin vivi."

"Nanti dulu nanggung bentar lagi jam satu" ya jam satu, Vivi sudah berada di markas tujuh belas jam. Pasti Varo akan memarahi Langit dan dirinya karena tidak pulang kerumah. Ah, tidak apa-apa lagi pula itupun salah Vivi bukan Langit jadi Vivi berhak mendapat omelan dari Varo nantinya.

"Sekarang udah jam satu" sarkas Vivi membuat Langit mengalihkan pandangannya kearah jam dinding yang ada di markas.

"Yaelah cepet banget" kesal Langit karena dirinya masih ingin bersama Vivi siang itu.

"Padahal kan gue masih mau sama calon istri gue" Lanjut Langit membuat Vivi kesal dan mencubit lengan Langit.

"Aduh, Bocil" jerit Langit ketika sudah mendapatkan cubitan dari Vivi.

"Buruan anterin Vivi pulang ish!" Kesal Vivi yang masih mengeyel.

"Iya-iya yaelah, buruan berdiri" ucap Langit dengan kesal membuat Vivi bersedekap dada.

"Yaudah jalan" suruh Vivi kepada Langit.

"Ya lo duluan lah yang mau pulang juga siapa?" Sarkas Langit dengan Vivi yang berjalan keluar terlebih dahulu dan diikuti Langit dari belakang.

LANGIT GALAKSI [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang