16. Ciko Dan Langit

79 60 6
                                    

Hai para pinky🤩🙌🏻

Jangan lupa vote dan komen banyak'biar cepet up! 1k vote sama komen lanjut bab selanjutnya maka dari itu ayo dong vote padahal vote itu gratisssss kalian nggak akan dipungut biaya apapun, tinggal pencet tanda bintang doang kalian juga udah bisa lanjut ke bab selanjutnya 💘💘

WARNING!
DILARANG BERKOMENTAR YANG NEGATIF, JIKA ADA YANG SALAH/KURANG MENARIK DI CERITA INI TOLONG KASIH NASEHAT/BAHASA YANG BAIK DALAM BERKOMENTAR, JIKA KALIAN BERFIKIR CERITA INI SAMA DENGAN CERITA PENULIS' LAIN KEMUNGKINAN ITU HANYA KEBETULAN KARENA KITA TIDAK TAU APA YANG KITA PIKIRKAN SAMA DENGAN PIKIRAN ORANG LAIN, JADI MAKLUMI SAJA SEMUA PENULIS PASTI SERING MENGALAMI HAL SEPERTI ITU!!!

(⁠づ⁠。⁠◕⁠‿⁠‿⁠◕⁠。⁠)⁠づ

End makasih buat kalian yang udah mampir ke cerita ini hihi😖💗

Sekian selamat menjelajah pinky💗✨

˖°🌷⋆ ˚。⋆୨୧˚

Pagi itu Langit yang masih ada di halaman rumahnya berniat untuk berangkat ke sekolah sebelum berangkat ia tengah memanasi motornya di halaman rumah.

Tak menjelang lama Ciko dan dua sahabatnya menghampiri Langit yang masih duduk di teras rumahnya.

"Bang Langit mau sekolah ya" tanya Ciko anak yang masih berusia enam tahun itu.

"Iya abang mau sekolah Ciko" jawab Langit dengan senyum manisnya.

"Abang Langit nanti dateng ke panti kan?" Tanya Riko sahabat dari Ciko yang selalu rajin dan semangat belajar agar bisa menggapai cita-citanya.

"Iya nanti abang bakal datang lagi kok ke panti dan sekalian, abang mau bawa wanita hebat yang abang punya" pinta Langit, dirinya akan membawa Vivi untuk pergi ke panti bertemu dengan Ciko dan para sahabatnya. Ciko adalah anak yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dan Langit yang tak sengaja bertemu dengan Ciko ketika inggin pulang dari sekolahnya.

"Siapa tuh bang? Ciko mau kenalan dong sama dia" dengan semangat empat lima Ciko pun meloncat loncat kecil.

"Iya Ciko nanti ya kan sekarang abang mau sekolah dulu, terus nanti habis pulang sekolah abang sama temen-temen bakal ke panti buat ajak kamu main bareng" pinta Langit dengan nada lembutnya kepada Ciko.

"Janji ya bang" janji Ciko kepada Langit.

"Iya abang janji" jawab Langit dengan jari kelingkingnya yang berjanji kepada Ciko.

"Ya udah abang berangkat sekolah dulu ya, kalian jangan lupa belajar juga" Langit memberi nasehat kepada Ciko dan dua kawannya, agar tidak lupa untuk belajar meskipun mereka tak bisa sekolah tetapi kadang setiap malam hari Langit dan para anggota Panglima akan datang ke panti untuk membantu mereka belajar.

Langit hanya inggin membuatkan bahwa anak-anak seperti mereka masih pantas untuk mendapatkan penghargaan dari ilmu yang Langit ajarkan untuk mereka.

Dan ketika orang-orang mengira bahwa anak seperti mereka tak pantas untuk bisa menggapai cita-citanya, mereka semua salah jangan memandang seseorang dari luar tetapi dari dalam hatinya, anak-anak seperti Ciko ini masih pantas untuk menggapai cita-citanya dengan bantuan orang-orang di sekitarnya.

"Abang hati-hati ya" ucap Ciko kepada Langit.

"Iya gembul" ejek Langit kepada Ciko yang di bilang gembul oleh Langit.

"Ya udah abang berangkat sekolah dulu ya" Langit pun berpamitan lagi kepada tiga bocah tersebut.

"Hati-hati bang Langit" Ciko melambaikan tangannya.

LANGIT GALAKSI [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang