26. Sial

58 45 19
                                    

1k vote sama komen lanjut bab selanjutnya maka dari itu ayo dong vote padahal vote itu gratisssss kalian nggak akan dipungut biaya apapun masa tinggal pencet tanda bintang doang nggak mau sih😔

Aku tunggu smpe nentuin target ya, habis itu aku bakal up💘💘

WARNING!
DILARANG BERKOMENTAR YANG NEGATIF, JIKA ADA YANG SALAH/KURANG MENARIK DI CERITA INI TOLONG KASIH NASEHAT/BAHASA YANG BAIK DALAM BERKOMENTAR, JIKA KALIAN BERFIKIR CERITA INI SAMA DENGAN CERITA PENULIS' LAIN KEMUNGKINAN ITU HANYA KEBETULAN KARENA KITA TIDAK TAU APA YANG KITA PIKIRKAN SAMA DENGAN PIKIRAN ORANG LAIN, JADI MAKLUMI SAJA SEMUA PENULIS PASTI SERING MENGALAMI HAL SEPERTI ITU!!!

(⁠づ⁠。⁠◕⁠‿⁠‿⁠◕⁠。⁠)⁠づ

Selamat menjelajah frend 💗✨

˖°🌷⋆ ˚。⋆୨୧˚

Keesokan harinya Langit pun tak mengantar Vivi ke sekolah dari sini sikap Langit mulai terlihat aneh apakah benar Langit tidak akan menemui Vivi untuk beberapa hari? Ah, tidak mungkin juga, mana mungkin Langit yang selalu bucin kini hubungan cinta mereka malah renggang tetapi bisa juga Langit inggin merubah dirinya agar tak egois seperti dulu, Mungkin. Vivi yang pagi tadi berangkat bersama Vina dan Dinda pun hanya bisa terdiam sejak malam tadi fikiran Vivi terus tertuju kepada Langit begitulah cara Langit untuk menyuruh dirinya pergi?.

Di perjalanan Dinda dan Vina pun tentu saja heran akan sikap Vivi yang tak seperti biasanya sampai Dinda yang selalu kepo akan apa yang terjadi pada Vivi dengan cepat Dinda bertanya. "Vi lo kenapa kok dari tadi diem terus?" Tanya Dinda.

"Vivi gak papa kok" jawab Vivi.

"Lo masih kepikiran soal Langit?" Cletuk Vina dengan cepat.

"Iya, kayaknya kemaren itu cara Langit buat ngusir Vivi biar Vivi pergi dari kehidupannya" Vivi menundukkan kepalanya dan memainkan jari-jari tangan mungilnya itu.

"Vi lo jangan khawatir laki-laki di luar sana masih banyak nggak cuma Langit aja" lanjut Dinda yang memang sedikit friendly.

"Lo jangan asal ngomong Da" cletuk Vina dengan menepuk pundak Dinda kasar.

"Gue nggak asal ngomong ege" jawab Dinda dengan pandangan yang menuju depan, ya mereka bertiga naik gojek pagi itu padahal biasanya Dinda yang akan membawa mobil tapi kemarin tiba-tiba saja mobil Dinda tak bisa di nyalakan dan terpaksa harus di bawa ke bengkel, maka dari itu mereka naik gojek.

"Udah Vi lo jangan dengerin Dinda dia kan agak sengkle orangnya" cibir Vina dengan melirik malas ke arah Dinda.

"Tapi apa yg di bilang Dinda ada bebernya kok Na" ucap Vivi yang membuat Vina terkejut.

"Lo mau deket sama siapa? Lo mau jadi cewek gatel Vi? Langit nggak ada ya ngajarin lo kayak gitu" Dumel Vina pagi itu.

"Langit udah buat Vivi kecewa Na" Lirih Vivi.

"Vi dengerin gue, di setiap hidup pasti kita bakal ngerasain kecewa kalo lo nggak bisa nerima kecewa itu emang bisa? Nggak kan" ucap Vina menasehati Vivi, ya mau bagaimana lagi hidup pasti ada cobaan bukan? Vivi orangnya lemah terus gampang banget buat di bohongi kalo soal cinta. Vina dan Dinda akan selalu memberikan yang terbaik untuk Vivi begitu juga jika ada lelaki yang akan mendekati Vivi hanya karena sementara Vina dan Dinda tak akan segan untuk memberi pelajaran bagi mereka.

LANGIT GALAKSI [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang