37. Tentang Varo

51 18 14
                                    

Hai para Pinky saktiku apa kabar nih?

Jangan lupa vote dan komen biar bisa lanjut ke bab 38 ya frend 1k vote atau lebih juga nggak masalah malah itu bisa membuat author jadi semangat buat nulis cerita dan selesaiin sampai end💗💗

Jangan lupa vote ya karena semua itu gratissss kalian nggak bakal dipungut biaya kok tenang aja😉

Btw aku seneng banget bisa sampai bab 38 ini kayak arghhhhh nggak nyangka aja😭 kirain nggak bakal sampai bab segini ternyata dugaannya aku salah😁

Biar nambah kesan aj si wkwk baca pakai perasaan ya frend😁

Selamat membaca frend💗✨

˖°🌷⋆ ˚。⋆୨୧˚


Satu bungkus rokok sudah Langit habiskan dalam waktu beberapa jam saja, tangannya mulai mengambil satu gelas yang berisi air untuk sekian kalinya. Markas Panglima– selalu menjadi tempat ternyaman bagi diri Langit karena disana dirinya bebas melakukan apa saja, bahkan melukai fisiknya.

Langit meneguk air yang berwarna putih namun itu bukan air biasa melainkan adalah ciu. Jangan heran jika Langit sedang seperti sekarang ini, dirinya sudah menghabiskan satu bungkus rokok dalam beberapa jam dan kini dilanjut ingin meminum ciu dalam waktu dekat. Apa tidak sempoyongan nantinya?

Jason yang tahu jika Langit ingin meminum ciu untuk sekian kalinya pun tangannya dengan segera mengambil gelas yang ingin Langit ambil. Sudut mata Langit terangkat dengan tatapan tidak suka. "Kenapa lo ambil sih, Jas! Gue mau minum juga!" Gumam Langit kepada Jason.

"Lo udah minum setengah botol Lang ditambah lo juga udah habisin satu bungkus rokok, sekarang lo masih mau minum? Kesehatan lo gimana hah?! Jaga diri lo sendiri baru jagain orang lain. Jagain diri sendiri aja nggak bisa sok-sokan mau jagain orang lain!" Imbuh Jason dengan meminum ciu yang dirinya rebut dari Langit.

"Ck," decak Langit dengan menyenderkan tubuhnya kebelakang sofa dan melihat kearah sahabat-sahabatnya sekilas.

Devan yang melihat Langit seperti sekarang ini pun memberanikan dirinya untuk berbicara meski takut-takut. "Lang, lo kenapa? Dari tadi pas pulang sekolah kok ekspresi muka lo sama aja, senyum dikit kek biar ganteng gitu" goda Devan. Dengan Dirga yang menyengir geli tentang perkataan Devan barusan.

"Gue nggak––"

"Habis putus dia" potong Jason terang-terangan membuat Langit memelototkan matanya kearah Jason.

"Diem lo anjing!" Sela Langit.

Devan yang dari tadi sedang minum itupun melongo tidak percaya tentang apa yang barusan didengar olehnya. Putus? Untuk apa Langit dan Vivi putus, biasanya jika mereka berdua sedang dilanda masalah seperti sekarang ini paling lama Langit mendiamkan Vivi satu hari, itupun Langit tahan-tahan karena Langit tidak suka jika terlalu mendiamkan Vivi begitu saja bisa-bisa nanti Varo akan mencari kesempatan dalam kesempitan.

"Kok bisa?" Tanya Devan yang masih tak percaya.

"Gara-gara dia kepergok selingkuh sama Karin" imbuh Dirga membuat Langit malu, inggin ditarok dimana muka tampannya itu.

"Wahhh, lo kurang pro Lang kalo gitu, masa langsung ketauan sih" ejek Devan yang disambut oleh lirikan mata elang dari Langit.

LANGIT GALAKSI [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang