32. Are You Okay, Lang?

62 35 5
                                    

Jangan lupa siapin tisu dulu ya soalnya ini bab tersesih yang pernah aku buat wkwk

1k vote dan komen lanjut bab 33 maka dari itu ayo dong kalian vote sama komen karena semua itu gratissss💘💘

Jangan bosen sama ceritanya ya hehe😁

Jangan lupa vote ya padahal vote itu nggak ngerugiin kalian loh:(
Apa susahnya tinggal pencet tanda bintang sih?

WARNING!
DILARANG BERKOMENTAR YANG NEGATIF, JIKA ADA YANG SALAH/KURANG MENARIK DI CERITA INI TOLONG KASIH NASEHAT/BAHASA YANG BAIK DALAM BERKOMENTAR, JIKA KALIAN BERFIKIR CERITA INI SAMA DENGAN CERITA PENULIS' LAIN KEMUNGKINAN ITU HANYA KEBETULAN KARENA KITA TIDAK TAU APA YANG KITA PIKIRKAN SAMA DENGAN PIKIRAN ORANG LAIN, JADI MAKLUMI SAJA SEMUA PENULIS PASTI SERING MENGALAMI HAL SEPERTI ITU!!!

(⁠づ⁠。⁠◕⁠‿⁠‿⁠◕⁠。⁠)⁠づ

Selamat menjelajah frend 💗✨

  ˖°🌷⋆ ˚。⋆୨୧˚

32. Are You Okay, Lang?

"Ketakutan terbesar gue adalah, kehilangan orang yang gue sayang yaitu lo" ––Langit Galaksi

˖°🌷⋆ ˚。⋆୨୧˚

Malam itu hujan yang mengguyur sekitar Jakarta dengan lebat dan Langit yang sedang berada di markas Panglima itupun dikejutkan dengan keberadaan Vivi yang sudah berada diambang pintu markas, membuat para anggota Panglima lainnya terkejut atas kemunculan Vivi yang tiba-tiba seperti sekarang ini, sebenarnya Vivi takut jika Langit akan marah tapi Vivi terus saja memikirkan keadaan Langit meskipun Langit sudah berada di markas dan banyak anggota Panglima disana. Langit terkejut ketika sudah mendapatkan Vivi yang berada diambang pintu markas Panglima dengan badannya yang sudah terguyur air hujan.

Marah? Ya, pasti mungkin Langit akan lebih marah lagi melihat Vivi yang sudah basah kuyup seperti yang dilihatnya sekarang.

"Bocil lo ngapain kesini, liat baju lo jadi basah kan udah gue bilang gue nggak papa juga masih aja ngeyel mau kesini" dumel Langit dengan Vivi yang masih berdiri mematung dengan badannya yang basah kuyup dan kedinginan karena terkena air hujan.

"Lo kesini sama siapa? Jangan bilang lo jalan kaki sampai sini demi mastiin keadaan gue, Cil lo tuh seharusnya nggak usah gini udah gue bilang sama lo kan kalo gue baik-baik aja, lo nggak usah nekat kesini seharusnya" lanjut Langit, bukannya kasihan kepada Vivi Langit justru malah mengomeli Vivi habis-habisan malam itu.

"Vivi takut Langit kenapa-kenapa" ucap Vivi dengan lirih dan menahan tangisnya.

"Ck, gue bisa jaga diri Cil" jawab Langit merasa kasihan dengan Vivi.

"Lo kesini sama siapa?" Tanya Langit lagi, kali ini dengan nada lembutnya.

"Sendiri, tadi Vivi naik ojek" ucap Vivi dengan ragu-ragu.

"Argh tuhkan lo bisa nggak sih nggak usah bikin gue khawatir gini!" Langit mengusap mukanya sendiri dengan tangan kirinya dengan kasar.

"Masuk" suruh Langit yang lebih dulu berjalan dan diikuti Vivi dibelakangnya dengan isak tangisannya. Jason yang dari tadi hanya terdiam melihat perdebatan Langit dan Vivi.

"Guys cabut" Jason menyuruh para anggota Panglima untuk pergi kebelakang karena dirinya tahu malam itu Langit sedang terbawa emosi karena Vivi tadi, Langit berjalan kearah sofa untuk mengambil jaketnya dan dipakaikan ketubuh Vivi yang terkena air hujan.

LANGIT GALAKSI [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang