11. Arti Sahabat Yang Sebenarnya

85 67 11
                                    

Hai hai gimana kabarnya hari ini?

Masih nungguin cerita Langit kan guys?

Jangan lupa vote dan komen banyak' yawww biar author nya cepet up hehewww

WARNING!
DILARANG BERKOMENTAR YANG NEGATIF, JIKA ADA YANG SALAH/KURANG MENARIK DI CERITA INI TOLONG KASIH NASEHAT/BAHASA YANG BAIK DALAM BERKOMENTAR, JIKA KALIAN BERFIKIR CERITA INI SAMA DENGAN CERITA PENULIS' LAIN KEMUNGKINAN ITU HANYA KEBETULAN KARENA KITA TIDAK TAU APA YANG KITA PIKIRKAN SAMA DENGAN PIKIRAN ORANG LAIN, JADI MAKLUMI SAJA SEMUA PENULIS PASTI SERING MENGALAMI HAL SEPERTI ITU!!!

(⁠づ⁠。⁠◕⁠‿⁠‿⁠◕⁠。⁠)⁠づ

Intinya chapter ini bisa melebihi chapter sebelumnya aku bakal rajin' up deh janji😍🙌🏻

Sekian selamat menjelajah frend💗✨

˖°🌷⋆ ˚。⋆୨୧˚

"Arghhh sial, kumat lagi gue!" Ucap Langit dengan mengacak rambutnya frustasi dan bersandar di sofa.

"Gue capek bener-bener capek, kalian kapan pulang? Rumah ini jadi sepi gara-gara kalian pergi" ucap Langit yang sudah berdiri dari duduknya dan ia berjalan menuju balkon rumah dan memandang Langit yang bertaburan bintang di malam itu.

"Langit kangen kalian, sekarang Langit udah nggak bandel lagi kalian pulang ya Langit udah kangen" Langit yang berbicara sendiri pun dikejutkan dengan seseorang yang menepuk pundaknya kala itu.

"Eh ayam-ayam" Langit terkejut dan segera melihat siapa orang yang menepuk pundaknya.

"Kenapa kaget?" Bener saja pasti Jason lah yang selalu datang ketika Langit membutuhkan seseorang untuk bercerita.

"Mau ngapain lo minta makan lagi?" Tanya Langit dengan sinisnya.

"Dih apaan sih sotoy amat lo" balas Jason yang berjalan menuju kursi dan duduk di sana.

"Terus mau ngapain? Ada masalah lagi di rumah lo?" Tebak Langit.

"Iya gitu deh Lang lo tau sendiri kan" jawab Jason dengan merenung.

"Mau cerita nggak" tawar Langit.

"Enggak" jawab Jason.

"Ya udah kalau nggak mau" seru Langit dengan berjalan menghampiri Jason dan duduk di sebelahnya.

"Langit" panggil Jason.

"Kenapa?" Jawab Langit.

"Kadang rumah jadi tempat pulang oleh anaknya dan menjadi tempat paling bahagia, tapi kalau gue rumah menjadi musuh gue baik itu batin maupun fisik" ucap Jason yang bercerita dengan kondisi rumahnya saat ini.

"Kadang rumah juga jadi tempat cerita Jas, Nggak semua rumah kayak gitu harusnya lo bersyukur masih punya keluarga lo nggak liat gue? rumah gue ilang Jas rumah yang dulu bahagia sekarang udah nggak ada lagi" pinta Langit dengan melihat bintang-bintang yang bertaburan di malam itu.

"Kayaknya cuman kita aja deh Jas yang nggak bahagia soal keluarga" seru Langit lagi ia mengingat kebersamaan bersama keluarganya dulu.

LANGIT GALAKSI [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang