27. Salah Sangka

66 46 15
                                    

Hai pinky gimana kabarnya?
Jangan lupa vote dan komen banyak' biar cepet up ya

Ayo dong vote padahal vote itu gratisssss loh nggak ngerugiin kalian juga padahal, kenapa nggak mau vote sih?😔

Vote woii vote😁😁😁😁😁

WARNING!
DILARANG BERKOMENTAR YANG NEGATIF, JIKA ADA YANG SALAH/KURANG MENARIK DI CERITA INI TOLONG KASIH NASEHAT/BAHASA YANG BAIK DALAM BERKOMENTAR, JIKA KALIAN BERFIKIR CERITA INI SAMA DENGAN CERITA PENULIS' LAIN KEMUNGKINAN ITU HANYA KEBETULAN KARENA KITA TIDAK TAU APA YANG KITA PIKIRKAN SAMA DENGAN PIKIRAN ORANG LAIN, JADI MAKLUMI SAJA SEMUA PENULIS PASTI SERING MENGALAMI HAL SEPERTI ITU!!!

(⁠づ⁠。⁠◕⁠‿⁠‿⁠◕⁠。⁠)⁠づ

Selamat menjelajah frend 💗✨

˖°🌷⋆ ˚。⋆୨୧˚

Setelah beberapa hari kini Vivi dan Langit tidak ada komunikasi apapun sampai-sampai. Alvaro Arbelo–– Sepupu Vivi dari kecil, dirinya datang ke rumah Vivi untuk bersekolah dan menetap di sana beberapa tahu, hal itu pun sangat mempengaruhi bagi Langit, bisa-bisanya Vivi dekat dengan lelaki lain padahal hubungan mereka berdua sedang tidak baik-baik saja.

Setelah Vivi mengetahui bahwa Varo akan datang ke rumahnya kini Vivi pun sudah tidak sabar untuk menyambut sepupunya itu, anak dari kakak Ayah nya. Dulu Varo sering sekali bermain bersama Vivi entah siang ataupun malam tak di hiraukan oleh mereka dan sekarang mereka bertemu kembali dengan jarak usia yang di paut satu tahun. Ya karena hari itu Varo sudah berumur enam belas sedangkan Vivi masih lima belas hal itu masih wajar bukan.

"Bang Varo!" teriak Vivi ketika sudah melihat Varo berjalan menuju hadapannya.

"Ibu Baunty" jawab Varo dengan memeluk Vivi. Ya, ibu Baunty Varo dulu sering sekali memanggil Vivi dengan sebutan Ibu Baunty karena anak ayam kesayangannya itu tetapi apa, anak ayam Vivi sudah mati karena ulahnya sendiri.

"Bang Varo nanti kita jadi kan jalan-jalannya?" Vivi menagih janji Varo dua hari yang lalu sebelum Varo datang ke rumah.

"Jadi dong" jawab Varo melepaskan pelukannya itu dan bergantian memeluk Bunda Vivi, Varo sudah dianggap seperti keluarga Vivi sendiri jadi kalaupun Varo inggin melakukan hal apapun tidak di larang oleh keluarga Vivi kecuali Varo melakukan hal yang aneh dan bisa membahayakan keluarga Vivi.

"Bang Varo ayo ke kamar Vivi, Abang tidurnya sama Vivi kan?" Ajak Vivi menarik tangan Varo, dengan semangatnya Vivi naik ke atas untuk membiarkan Varo beristirahat sejenak.

"Vi" panggil Varo yang sudah merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan Vivi yang masih menata barang-barang Varo untuk di masukkan ke dalam lemari.

"Kenapa?" jawab Vivi.

"Ini boneka Bauty punya lo? Ini lo beli sendiri apa gimana?" Tanya Varo dengan memegang boneka Bauty yang di berikan oleh Langit.

"Vivi nggak beli, Vivi di kasih sama Langit" ucap Vivi yang membuat Varo langsung terbangun dan duduk di atas kasur.

"Langit siapa? Pacar lo" tanya Varo penasaran.

"Iya" jawab Vivi enteng.

"Lo udah pacaran? Sejak kapan kenapa lo nggak ngasih tau soal ini ke gue?" Varo beranjak dari duduknya dan berjalan ke arah Vivi.

"Buat apa?" Tanya Vivi heran.

"Lo masih nanya buat apa, kalo lo di apa-apain sama dia gimana?" Pinta Varo yang duduk di atas kursi.

LANGIT GALAKSI [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang