֮ϐׁɑׁׅ֮ϐׁ 9

23.7K 1.8K 6
                                    

Happy reading

Malam sepi menemani Cantika. kini ia berada di balkon kamarnya menatap bintang-bintang yang bertabur di langit.

"Akhirnya masalah bang Satria dan Kak Lisa udah selesai, sekarang gue cuma perlu jaga kak Lisa dari si Yora Yora itu eh si Reven juga deh, "ujar Cantika sambil menatap ke langit.

"Padahal niat hati jadi pengacara alias Pengangguran banyak acara, tapi kok gue belum buat acara apapun ya? "

"Gue harus ngapain ya? Ke mall gue kan enggak pernah ke mall gitu trus main Timezone pasti seru banget. Atau gue jalan-jalan keluar negri, ke Korea ketemu ayang-ayang gue. Atau gue ke jepang, wah senangnya jadi orang kaya, hahahaha, "Cantika berbicara sendiri diakhir tawa.

"Lo udah gila dek? "Satria tiba-tiba muncul entah dari mana.

"Eh BangSat ngagetin princess aja Lo, "ujar Cantika menabok pundak Satria

Satria duduk di samping Cantika, ia mendengus kesel.

"Dek tolong gini gini gue masih kakak elo, "ucapnya malas

"Baru ingat kalau Lo Abang gue, "ucap Cantika sambil nyengir

"Enggak usah nyengir Lo kaya kuda, "ucap Satria malas

"Btw gue itu Abang Lo yang sopan dikit kek. Ngomong nya jangan Lo-gue pakai aku-kamu dan lagi jangan panggil gue BangSat yang lengkap Bang Satria, "protes Satria

"Sama Lisa aja pakai aku-kamu manis banget kalau ngomong Ama dia. Padahal gue Abang kalian berdua, "

Cantika memutar bola mata malas, "iya-iya, "

"Btw ngapain di sini? "Tanya Cantika

"Itu bakal ada tamu, jadi mami suruh kita kumpul, "ucap Satria

Cantika mengangguk, "yaudah keluar sana, gue mau siap-siap dulu, "usir Cantika tak tanggung-tanggung ia mendorong Satria hingga di depan pintu dan membanting pintu itu.

Satria yang di usir hanya bisa mengelus dada dengan sabar, punya adik kelakuannya enggak ada yang benar.

Yang satu kurang ajar banget Sama dia, mana di panggil Bangsat trus yang satunya lagi Dingin, acuh, dan Selalu membully.

"Hadeh adek gue kenapa kelakukan nya enggak ada yang benar ya? "Gumamnya heran.

Ia mengelus dadanya kembali dan lalu pergi dari sana.

Sebelum ke ruang tamu ia menyempatkan ke kamar kembaran-nya itu.

Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun ia menginjak kan kakinya di kamar sang kembaran.

Ia melihat sekeliling kamar itu, dan melihat sang pemilik kamar yang sedang bersantai di kasurnya sambil membaca buku.

"Dek, "ucap Satria meskipun agak kaku

Lisa mendongak menatap Satria yang berdiri di depan pintu, alisnya terangkat satu seakan bertanya kenapa?

"Itu dek, mami suruh kita kumpul di ruang tamu, "ucap Satria

Ia sebenarnya masih sedikit susah untuk berbicara dengan Lisa, ia benar-benar Canggung.

Lisa tanpa bersuara keluar dari kamarnya melewati Satria ia menatap cengok.

"Anjir tadi di usir sekarang di tinggal, ya ampun gini amat nasib orang ganteng, "gumam Satria mengelus dadanya sendiri Dengan sabar.

"Masih mau di situ? "Tanya Lisa, ia berhenti setalah sadar kakak lebih tua 7 menit darinya itu bergumam sendiri seperti orang gila.

"Eh... I-iya, "ucap Satria

Ia berjalan berdampingan dengan Lisa, saat baru saja memasuki lift untuk turun ke bawah Cantika langsung masuk sebelum pintu tertutup sepenuhnya.

Mansion keluarga Rodriguez memang memiliki lift pribadi karna Mereka kadang malas untuk naik turun tangga jadi Xavier berinsiatif untuk menambahkan Lift.

Satria menekan tombol untuk turun ke lantai satu, Mansion Rodriguez memiliki empat lantai dengan berbagai keindahan dan kemewahannya.

Di lantai satu terdapat ruang Dapur, ruang makan, dan ruang tamu juga dua kamar mandi di sana juga terdapat Tiga kamar tamu dan mini bar.

Lalu di lantai dua terdapat kamar utama milik Xavier dan sang istri dan itu khusus untuk mereka berdua saja, di lantai kedua juga terdapat ruangan yang di penuhi beberapa spesies hewan laut di sana terdapat sebuah akuarium besar, dan juga terdapat ruang kerja milik Xavier.

Di lantai Tiga, di lantai itu terdapat empat kamar tamu, lalu tempat bersantai atau bisa di sebut ruang keluarga, juga terdapat bioskop, gym, dan ruangan khusus untuk Satria dan teman-temannya bermain game di sini juga terdapat Ruang spa dan sauna lalu juga ada ruangan yang bisa di sebut salon kecantikan dimana Melissa beserta anak-anak perempuannya jika malas keluar rumah mereka bisa mempercantik diri sendiri di sana.

Dan di lantai empat, di lantai itu terdapat kamar Satria, Lisa, dan Cantika. Di lantai itu juga terdapat beberapa ruangan kosong yang tak terpakai.

Bukan hanya di dalam mansion yang memiliki banyak fasilitas bahkan di luarnya juga banyak, di samping kiri mansion terdapat Area berkebun, lalu di belakang mansion terdapat Kolam renang agak jauh dari sana terdapat lapangan golf karna Xavier sang suka olahraga itu, di samping lapangan golf terdapat Lapangan bola basket dan tak lupa garasi mobil dan motor.

Lalu terdapat Paviliun yang sedikit jauh dari mansion, Paviliun itu adalah tempat para maid, Bodyguard dan tukang kebun tinggal.

Back to topik

Satria beserta kedua adiknya sudah sampai di lantai pertama, ia dan Lisa juga Cantika berjalan menuju ruang keluarga saat mendengarkan suara Tawa.

Lisa yang melihat sepasang suami istri yang sangat ia kenali langsung berlari dan memeluk keduanya. "Mama, papa, "gumamnya memeluk om dan tantenya.

"Lisa, astaga kamu ini kaya anak kecil aja, "ucap Asya Rodgers adik kandung dari Xavier

"Lihat om tepati janji om kan? "Ujar Agra De'Buana kepada menantunya

Lisa mengangguk, "Lisa kangen banget sama kalian, "ucapnya setelah melepas pelukannya.

Ada rasa tak rela di hati melissa melihat Lisa yang begitu dekat dengan adik iparnya.

Ia merasa posisinya di rebut oleh Asya. "Halo Om Tante, "sapa Satria dan Cantika

Memang hanya Lisa yang memanggil Asya dan Agra Dengan sebutan mama dan papa tidak dengan Cantika dan Satria.

"Kalian makin besar aja, "ucap Agra bermaksud bercanda

"Iya lah om masa kecil terus, "balas Satria di akhir tawa.

Cantika tersenyum, "perasaan di novel Enggak ada Adegan ini deh, karna mereka kecelakaan mobil saat baru saja tiba di sini tapi sekarang? "

"Apa karna gue ada di sini, jadi mereka tetap hidup? Au ah pusing yang sekarang harus gue pikirin adalah kalau ada mereka pasti cowok berengsek itu juga ada, "Cantika menatap menyelidik ke arah Agra dan Asya. 

Asya yang menyadari itu menatap keponakannya heran, "kenapa Cantika? "

"Berdua aja om Tante, dia enggak Dateng? "Tanya Cantika

"Kenapa tanya gue kangen ya? "Suara itu mengalihkan perhatian mereka semua menatap pemuda tampan dengan style khas anak muda sekarang.

Cantika terpaku, "sial, "batinnya

See you the next chapter

tׁׅꭈׁׅɑׁׅ݊ꪀׅ꯱ꩇׁׅ֪݊ ꪱׁׁׁׅׅׅᧁׁꭈׁׅɑׁׅׅ꯱ꪱׁׁׁׅׅׅ ᝯׁ֒ɑׁׅ݊ꪀtׁׅꪱׁׁׁׅׅׅƙׁׅɑׁׅ  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang