֮ϐׁɑׁׅ֮ϐׁ 17

18K 1.3K 5
                                    

Happy reading


Cantika pulang Dengan Mambawa bakso.

Namun belum sempat menyantap baksonya, Lisa sudah menariknya menuju mobil.

"Duh kak kenapa sih? "Tanya Cantika

"Jalan-jalan kuy, ke mall barang papi, "ajak Lisa

"Aaa enggak mau, bakso gue aja belum gue makan, "ucap Cantika

"Bakso mah gampang, nanti kita makan bakso Beranak yang satu kilo itu, "ucap Lisa

"Sekarang naik, "ucapnya tak lupa membuka Pintu Mobil bagian penumpang.

Cantika menatap Xavier yang akan mengemudi, jadi ia menatap Lisa, "trus kakak di mana? "

"Di mana apanya? "Tanya Lisa heran

"Kakak duduk di mana? "Tanya Cantika memperjelas

"Di samping papi lah, "ucap Lisa Enteng

"What? Maksud kakak, kakak duduk di samping papi trus aku duduk di kursi belakang? No! "

"Cantika enggak mau, harusnya aku yang duduk sama papi, "ucap Cantika ia berlari menuju ke samping kiri.

Ia membuka pintu dan ingin naik, namun Lisa mengentikan nya dengan cara menarik tangan Cantika. "enak aja gue yang duduk di samping papi, "

"Kak, kakak itu harus ngalah sama adik, jadi Cantika yang duduk, "Cantika baru saja ingin duduk tapi Lisa menariknya.

Berganti Lisa yang ingin duduk namun cantika yang menariknya, mereka trus saja seperti itu tak lupa berdebat dengan siapa yang duduk di samping Xavier.

"Enggak gue yang duduk di samping papi, "

"Kakak ngalah dong sama adik, "

"Enak aja elo itu yang ngalah, "

"Ih enak aja, enggak mau pokonya Cantika yang duduk di samping papi, "

"Etdah nih bocah, enteng bener mulut Lo ngomong. Pokoknya gue yang duduk di sini, "

"Enggak! "

"Gue, gue yang duduk di sini, "

"Enggak mau, pokoknya Cantika, "

"Gue, "

"Cantika, "

"Gue, "

"Trus, trus bertengkar aja trus, mau pakai pisau? Ha? Itu di dalam banyak pisau kebetulan habis di asah semua biar tajam, "ucap Xavier bak emak-emak

"Mau papi ambilin? "Tawarnya pada kedua putrinya yang trus saja bertengkar membuatnya pusing.

"Kalian ini, udah pada besar jangan kaya anak kecil. Bisa enggak? Timbang duduk aja pakai bertengkar, heran papi, "omelnya

Keduanya diam, papinya itu kalau udah Mengomel akan lebih parah dari pada Melissa.

Xavier keluar dari mobil lalu berjalan menuju kedua putrinya, "mau pakai pisau bertengkarnya? Dari pada tarik-tarikan gitu, "tawarnya lagi

"Gimana gue enggak jadi psikopat orang modelan bapaknya kaya gini, anaknya bertengkar bukannya misahin malah di suruh pakai pisau, "batin Cantika

"Gue kan baru jadi anak dia beberapa Minggu lalu, aduh gimana sih. Terlalu menghayati yah gini, "Cantika merutuki kebodohannya.

"Bapak gue kalau udah ngomel kaya emak-emak, "batin Lisa menatap Xavier takut-takut.

Xavier yang melihat kedua putrinya diam, langsung menatap tajam keduanya. "Kenapa diam? Tadi bertengkar, "

"Pih, "keduanya memasang wajah memalas membuat Xavier luluh

tׁׅꭈׁׅɑׁׅ݊ꪀׅ꯱ꩇׁׅ֪݊ ꪱׁׁׁׅׅׅᧁׁꭈׁׅɑׁׅׅ꯱ꪱׁׁׁׅׅׅ ᝯׁ֒ɑׁׅ݊ꪀtׁׅꪱׁׁׁׅׅׅƙׁׅɑׁׅ  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang