֮ϐׁɑׁׅ֮ϐׁ 13

20.6K 1.5K 3
                                    

Happy reading

Lisa di larikan ke rumah sakit, Semuanya tentu menunggu dengan sedih di potong rumah sakit.

Mereka menunggu Lisa yang di tangani salah satu dokter.

Cantika tak henti-hentinya menangis, ia berfikir jika saja ia tidak terlambat Lisa pasti tidak akan jatuh.

"Dek, "Satria yang tak tega melihat adiknya menangis langsung membawa Cantika ke pelukannya.

"Abang tau kamu pasti sedih, kita semua juga... Kita sedih, Jangan kaya gini dek, Abang enggak suka lihat kamu, "ucap Satria

Dia mencoba tenang namun suaranya bergetar tak sanggup rasanya melihat saudari kembarnya terbujur kaku di ranjang rumah sakit.

Cantika membalas pelukan satria, "andai bang, andai aku enggak terlambat pasti kak Lisa enggak bakal berakhir kaya gini, "

"Dek... Jangan nyalahin diri sendiri, Lisa kaya gini karna udah takdir dia, "

"Kita bakal balas orang yang udah buat dia kaya, "sambungnya

"Lo benar bang, Orang itu harus merasakan hal yang sama bahkan lebih, "tekad Cantika

Kedua orang tua Cantika juga Orang tua Daniel berlari menghampiri anak masing-masing.

"Satria bagaimana adik kamu? "Tanya Melissa ia kalut mendengar salah satu anaknya di rawat di rumah sakit.

"Bagaimana ini bisa terjadi? Lisa kenapa bisa jatuh dari tangga? "Pertanyaan yang di lontarkan Xavier membuat Cantika melepaskan pelukan abangnya.

"Cantika enggak tau Pih, yang pasti Cantika tau siapa yang udah buat kak Lisa kaya gini. Cantika Pastikan Orang itu akan merasakan hal yang sama bahkan lebih, "mata Cantika memancarkan dendam yang begitu dalam.

"Mih, Lisa masih di rawat dokter belum keluar, "ucap Satria menjawab pertanyaan maminya

Air mata Melissa lirih begitu saja, ibu mana yang tak sedih mendengar putrinya sedang melawan maut di dalam sana.

Ia hanya berdoa semoga tuhan masih memberikan putrinya kesempatan untuk hidup.

"Daniel, "Asya langsung memeluk putranya ia tau betapa putranya itu sangat menyayangi keponakannya.

"Bun, Daniel gagal. "Daniel menangis di pelukan sang bunda.

Agra yang melihat itu juga merasasedih, pria satu anak itu paham betul bagaimana perasaan putra dan istrinya ia juga merasakan hal yang sama.

"Enggak sayang, kamu enggak gagal Lisa pasti akan baik-baik saja. Yang bisa kita lakukan hanya berdoa, berdoa pada Tuhan semoga Lisa di berikan keselamatan, "ucap Asya

Aqilah juga Bella menangis, mereka khawatir pada sahabat mereka. Dalam hati mereka berdoa semoga Lisa dalam keadaan baik-baik saja.

Pintu ruangan yang di gunakan Lisa terbuka, dokter keluar.

Semua mendekat ke arah dokter. "dok, gimana keadaan kakak saya? "

"Anak saya enggak papa kan dok? "Tanya Melissa

"Dok jawab, "ada banyak pertanyaan yang dokter itu terima.

Namun intinya mereka menanyakan tentang keadaan Lisa sekarang.

"Mohon tenang semuanya! pasien tidak papa tak ada luka serius untungnya kalian membawa dia tepat waktu, saya khawatir jika dia di bawa sedikit lebih lama mungkin saya tidak tau apa yang akan terjadi, "jelas dokter

"Jadi keponakan saya enggak papa kan dok? "Tanya Agra

"Pasien tidak papa, hanya saja ia tak sadarkan diri, mungkin akan sadar dalam beberapa jam, "

"Apa kita bisa masuk dok? "Tanya Aqilah

"Mohon maaf semuanya, pasien lebih baik di biarkan beristirahat dulu. Jadi kalian bisa menjenguknya setelah sadar, "

"Permisi, "dokter itu pun pergi.

Semuanya menghelan nafas lega setelah mendengar penjelasan dokter.

Cantika tiba-tiba pergi dari sana, Daniel yang melihat itu mengikuti.

Cantika berjalan menuju taman, ia terlihat sedang menelfon seseorang.

"Cari informasi tentang Angel dan kedua temannya. Lebih tepatnya saya ingin semua aib mereka, hal yang paling mereka sembunyikan hal-hal yang bisa membuat mereka tak memiliki wajah lagi, "pinta Cantika pada sambungan telponnya.

"Apa yang mau Lo perbuat Cantika? "Tanya Daniel pada sepupunya itu setelah Cantika mematikan telfonnya.

"Hal yang akan gue buat adalah hal yang akan membuat hidup ketiga bedebah merasakan hidup di neraka, "ucap Cantika ia tersenyum Smrik membuat Daniel sedikit merinding.

Terkadang Cantika itu menakutkan jika sudah berhubungan dengan orang yang ia lindungi, mau itu di dunia nyata maupun dia dunia novel ini.

di dunia novel ini ia bertekad untuk melindungi Lisa, dan apapun akan ia lakukan jika sudah bersangkutan dengan hal itu.

Sedangkan di sisi lain tiga orang yang sudah membuat Lisa terbaring di ranjang rumah sakit sedang merasa ketakutan.

"Gimana nih? Gue enggak mau masuk penjara, "ucap teman Angel, Mita namanya.

"Lo fikir Lo doang, kita juga enggak mau, "ucap Angel

"Ini semua gara-gara Lo Angel, "tuding Tata temen Angel juga

"Kenapa jadi nyalahin gue Lo? "Marah Angel

"Emang salah Lo, andai Lo enggak dorong Lisa dia enggak bakal jatuh dari tangga, "ucap tata balas marah

"He Lo yang ngajak kita buat ngelabrak Lisa, "mereka mulai berdebat saling menyalahkan masing-masing

Angel akui memang dia yang telah mendorong Lisa namun itu di luar kendalinya, entah setan apa yang merasuki nya hingga ia mendorong Lisa hingga jatuh.

Mereka trus berdebat, tanpa tau seseorang telah mencari tau Tentang nya.

Entah apa yang akan terjadi pada mereka.

"Udah diam! "Pintah Mita

"Kita salah di sini, yang harus kita lakukan hanya diam. Mereka enggak akan tau karna enggak ada yang ngeliat kita ngrlakuin itu, "sambung nya

"Tapi adek kelas itu? "Tanya Angel mengingat Cantika

"Dia enggak ngelihat kita ngedorong Lisa, jadi kita aman untuk saat ini, "

"Lagian enggak ada bukti, "

"Bener sih, pinter juga lo, "ucap Angel

Mereka mulai bernafas lega, yah bersenang-senang lah sebelum hal yang paling kalian hindari terjadi.

See you the next chapter

tׁׅꭈׁׅɑׁׅ݊ꪀׅ꯱ꩇׁׅ֪݊ ꪱׁׁׁׅׅׅᧁׁꭈׁׅɑׁׅׅ꯱ꪱׁׁׁׅׅׅ ᝯׁ֒ɑׁׅ݊ꪀtׁׅꪱׁׁׁׅׅׅƙׁׅɑׁׅ  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang