֮ϐׁɑׁׅ֮ϐׁ 8

25.3K 1.8K 9
                                    

Happy reading

Pada akhirnya kesalahpahaman antara Lisa dan satria telah terselesaikan, mereka berdua mencoba untuk berdamai.

Dan hal itu membuat Cantika senang, sepulang sekolah Cantika bersama Lisa dan di ikuti Satria di belakang mereka.

Lisa yang sedang mengemudi mobilnya menatap Cantika sekilas. "Terimakasih, "

"Terimakasih untuk apa? "Tanya Cantika agak heran

"Makasih Cantika karna elo, gue dan bang Satria bisa sedikit berdamai. Dan juga, Lo udah belain gue tadi di Kantin, "ucap Lisa tulus

Cantika menatap Lisa, "kak, aku ini adik kakak dan Abang. Aku cuma mau yang terbaik buat kalian, dan lagi itu udah tugas aku buat lindungin kakak, "ucap cantika membuat lisa terharu.

"Gue kira gue sendiri di dunia ini, gue lupa kalau gue masih punya saudari kaya elo Ca, "batin Lisa

Sepanjang perjalanan mereka sama diam-diam berkutat dengan pikiran masing-masing.

Sesampainya di rumah, ketiga bersaudara itu berjalan beriringan memasuki mansion.

"Lisa, "Melissa berlari untuk memeluk Lisa namun Lisa dengan segera mundur beberapa langkah.

Melissa sedikit sakit hati, "Lisa maafin mami, mami tau mami salah tolong maafin mami, "ucap Melissa Dengan air mata yang tak bisa ia bendung lagi.

Lisa tersenyum ia tau ini kurang ajar namun sungguh ia ingin tertawa dengan kencang.

Apa tadi katanya? Ia salah, tentu saja ia salah.

"Ternyata anda tau bahwa anda salah, "ucap Lisa remeh

"Kak jangan gitu, "tegur Cantika

Lisa tak menanggapi ia pergi begitu saja.

"Lisa, maafin mami, "

"Kak please kasih mami kesempatan, "ujar Cantika yang ikut membantu Melissa berbicara

"Iya dek, kasih mami kita kesempatan, "ujar Satria

Lisa berhenti lalu kembali menatap ke belakang, ia melihat Melissa menggenggam tangan Cantika dan Satria.

Lalu tersenyum sinis, "mungkin aku bisa maafin mami, namun melupakan semua hal itu enggak mudah, "

"Iya mami tau, mami janji mami Enggak akan pernah bersikap tak adik untuk kamu, "

"Mami akan bersikap adil, dan enggak akan pilih kasih, "ucap Melissa

"Hem mungkin aku percaya, "ucap Lisa

"Sini sayang, "pinta Melissa

Lisa sedikit mendekat, ke arah mereka.

"Baru saja tadi mami bilang ingin adil tapi nyatanya, "Lisa kembali tersenyum sinis

Melissa, Satria, dan Cantika kompak menatap tangan mereka yang saling bertaut.

"Seperti tangan mami sekarang, mami hanya bisa menggenggam dua tangan dan enggak akan bisa menggenggam tangan aku, "ucap Lisa agak sedih.

tׁׅꭈׁׅɑׁׅ݊ꪀׅ꯱ꩇׁׅ֪݊ ꪱׁׁׁׅׅׅᧁׁꭈׁׅɑׁׅׅ꯱ꪱׁׁׁׅׅׅ ᝯׁ֒ɑׁׅ݊ꪀtׁׅꪱׁׁׁׅׅׅƙׁׅɑׁׅ  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang