֮ϐׁɑׁׅ֮ϐׁ 23

15.2K 1.2K 16
                                    

Happy reading

Sepulang sekolah, Cantika beserta Lisa, Aqilah dan Bella tidak langsung pulang mereka menyempatkan ke mall.

Berjalan-jalan dan menghabiskan waktu, hingga sore datang.

Cantika dan Lisa baru pulang, "MAMI ANAK GADIS MU YANG CANTIKNYA MASYAALLAH  PULANG! "Teriak Cantika menggelegar

Lisa menutup telinganya ia yakin ia akan mendengar teriakan lain.

"CANTIKA ENGGAK USAH TERIAK-TERIAK KAMU! KAMU KURA INI HUTAN? "

Benar bukan, Lisa akan mendengar teriakan lagi.

Cantika tak terima kembali berteriak, "MAMI JUGA TERIAK, "

"UDAH! "papi Xavier ikut berteriak

"PAPI ENGGAK USAH IKUT-IKUTAN, "teriak Lisa

Satria tersenyum tabah, "gini amat punya keluarga Hutan, "

"SATRIA, "Melissa, Xavier, Lisa, juga Cantika berteriak memanggil nama Satria.

Jangan kira mereka tak mendengar ucapan Satria.

Keluarga itu lupa jika ada sosok pemuda tampan menatap datar keluarga itu.

Lisa tak sengaja menatap pemuda itu, ia melotot kaget.

"Lo ngapain di sini? "Tanyanya

Cantika ikut menoleh menatap orang yang di tanya Lisa, ia juga ikut terkejut lihat orang itu.

"Lo? "

"Ngapain kalian, lihat dia kaya lihat setan aja, "ucap Satria yang berjalan menuju seseorang itu lalu duduk manis.

Btw telinganya merah karna jeweran Melissa.

"Lisa, Cantika sana! Ganti baju, "ucap Melissa pada kedua putrinya.

Ia berjalan membawa nampan berisi jus dan cemilan.

"Mih dia ngapain di sini? "Tanya Lisa

"Kenapa? Dia enggak boleh ke sini? "Tanya Melissa santai

"Mih, "

"Sana, "

Cantika pergi dengan perasaan tak karuan.

"Dia di sini? Ngapain? Dia bahkan kenal mami, "batinnya

Cantika dan Lisa pergi mengganti baju lalu kembali turun ke lantai bawah.

Cantika menatap seseorang itu dengan diam, namun penuh penasaran.

Lisa juga ikut menatap pemuda itu, "ngapain di sini? "

"Jemput Lo, Bunda mau ketemu, "ucap pemuda itu

Cantika melongo, pria yang terkenal dingin, misterius, dan enggak banyak omong itu bicara panjang.

"Bunda? "Tanya Cantika

"Kalian sebenarnya ada hubungan apa sih? "Tanyanya heran

"Loh lupa dek, Theo ini kan tunangan Lisa, "ucap Satria santai

Theo, yah pemuda yang datang itu Theo Atharrayhan ketua dari Tiger Geng itu adalah tunangan dari seorang Lisa Rodriguez.

Cantika menganga tak percaya, tunangan? Yang jelas saja.

Di novel tak pernah di jelaskan sama sekali bahwa ketua dari Tiger Geng itu merupakan tunangan sang Antagonis.

"What? tunangan? Sejak kapan? "Tanya Cantika

"Dek, Lo beneran lupa kayanya. Mereka udah tunangan sejak 5 tahun yang lalu. You know lah faktor perjodohan, "ucap Satria menjelaskan

"Anjir, yang benar aja? di novel enggak pernah di jelasin,m dan ingatan Cantika juga enggak ada, "batin Cantika

Ia benar-benar tidak tau sama sekali.

"Gila kak, jadi selama ini kakak ngejar Reven di depan tunangan kakak sendiri. wow hebat, "ucap Cantika yang entah pujian atau sindiran.

Lisa mendengus.

"Kasihan ternyata cinta dalam diam, "batin Cantika

"Boleh Theo bawa Lisa mih? "Tanya Theo pada Melissa

"Boleh dong, tapi jangan lupa yah di balikin ke mami, "ucap Melissa santai

Beda dengan Lisa, ia melotot kan matanya.

"Mih, "

"Udah sana pergi! "Ucap Melissa seolah mengusir putri Cantiknya.

Lisa mendengus, ia pergi mendahului Theo.

Theo menatap Melissa, sambil berpamitan dengan sopan lalu pergi.

Selepas kepergian Keduanya, Cantika beralih duduk di samping satria.

"Gila bang, adek Lo, "ucap Cantika tak percaya.

"Gila kenapa? "Tanya Satria yang fokus Dengan handphone nya.

"Gila, dia ngejar cowok di depan tunangannya. Dan lebih gilanya lagi kak Theo bahkan santai aja, "

"Kenapa enggak? Mereka sama-sama di jodohin, "ucap Satria santai

"Ya. tapi tetap aja harusnya nih kak Lisa itu hargain perasaan kak Theo, "

"Itu perjodohan dek, mereka sama-sama enggak saling suka, "

"Abang salah besar, kak Theo suka sama kak Lisa, "

Satria bingung dan penasaran ia langsung menyimpan handphone nya dan menatap Cantika penuh.

"Dek maksud Lo? "

"Eh AbangSat, Abang enggak lihat tatapan Theo yang beda ke kak Lisa, dia bahkan diam-diam natap Kak Lisa, "ucap Cantika menggebu-gebu

"Masa sih dek? Perasaan kamu aja kali, "

"Bang, Cantika paham betul gimana tatapan orang yang jatuh cinta tau, "ucap Cantika nyolot

"Tapi adikku sayang, Lo itu kan enggak pernah jatuh cinta, "ucap Satria.

"Emang kenapa kalah enggak pernah? Enggak ada hubungannya. Kakak lupa , aku ini sering baca novel pengalaman aku lebih banyak tau, "ucap Cantika sensi.

"Dek, novel dan dunia nyata itu beda, "ucap Satria

"Beda apanya? Sama aja, "

"Itu hanya imajinasi penulis, "

"Ya Cantika tau, tapi itu di tulis Dengan perasaan si penulis dan kadang itu juga sama dengan perasaan si pembaca, "

Satria diam, emang benar sih. Tapi kan? Ah ya sudahlah adiknya itu mana mau ngalah.

See you the next chapter

tׁׅꭈׁׅɑׁׅ݊ꪀׅ꯱ꩇׁׅ֪݊ ꪱׁׁׁׅׅׅᧁׁꭈׁׅɑׁׅׅ꯱ꪱׁׁׁׅׅׅ ᝯׁ֒ɑׁׅ݊ꪀtׁׅꪱׁׁׁׅׅׅƙׁׅɑׁׅ  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang