֮ϐׁɑׁׅ֮ϐׁ 20

16.5K 1.2K 13
                                    

Happy reading

Cantika gadis yang membuat kehebohan satu sekolah itu kini sedang makan dengan nikmatnya di kantin sekolah.

Gadis Cantika itu baru keluar dari ruang BK Setelah di ceramahi habis-habisan, sungguh Telinga Cantika serasa ingin putus.

Karna bukan hanya satu atau dua guru yang berceramah namun hampir semua guru, bayangkan saja.

"Enak banget makanannya setelah buat kerusuhan, "ucap Lisa yang tiba-tiba datang bersama Aqilah dan Bella.

Tak hanya itu juga ada Daniel yang mengikut di belakang mereka, "tau tuh bukannya tenang terima hukuman malah pergi buat kehebohan, "ucap Daniel sambil duduk di samping Lisa.

Posisinya, Lisa duduk berhadapan dengan Cantika lalu di sampingnya Daniel dan Aqilah, sedangkan di samping Cantika ada Bella.

Cantika menatap tajam Daniel, "pergi Lo! "Usirnya

"Dih ngusir, "ucap Daniel dengan nada mengejek

*Plak

Seseorang memukul lengan Daniel, "Aduhhh sakit gila, "ucap Daniel kesal

Ia menatap sang pelukan yang ternyata adalah Satria, "pindah Lo, "

"Ogah gila gue, "ucap Daniel

"Lo... "

"Udah, duduk Sat! "Satria pada akhirnya mengalah ia lalu duduk di samping Cantika.

Reven dkk datang mereka duduk di meja yang ada di samping meja yang di gunakan Cantika dkk.

Cakra menatap Cantika berbinar terlebih saat Cantika mendengus kesal, terlihat imut di matanya.

Tak hanya dia namun juga Reven ikut menatap Cantika dengan minta. "Cantik, "batin Reven

"Halo peri, "sapa Cakra pemuda itu terus saja memanggil Cantika peri.

Cantika menatap Cakra, lalu tersenyum untuk membalas sapaan Cakra.

Cakra tersenyum lebar, ia menatap David.

"Lo lihat Vid, lihat kan?! Peri gue senyum oy, dia senyum ke gue. Aaa hati gue meleleh Cok, "ujar Cakra lebay

"Lebay, "pada akhirnya Arsen adalah pemuda pertama yang akan menghina sahabat nya Cakra.

Cakra mendelik kesal, tapi tak bertahan lama ia kembali tersenyum lebar.

"Aduuu tadi senyumnya manis banget, gue kan jadi makin jatuh cinta, "

"Tolong, Lo jangan lebay Cakra. "Tegur David

The menatap datar sahabatnya, lalu ia dengan diam-diam menatap Lisa yang tertawa. 

"Cantik, selalu Cantik, "batinnya

Cantika menatap Theo yang diam-diam menatap Lisa, "kayanya tebakan gue benar, Theo suka sama Lisa. Tapi kan emang suka suka Lisa di novel, "batin Cantika.

Cantika kembali acuh, ia menatap Cantika.

"Gue pusing cuy, "ucap Cantika

tׁׅꭈׁׅɑׁׅ݊ꪀׅ꯱ꩇׁׅ֪݊ ꪱׁׁׁׅׅׅᧁׁꭈׁׅɑׁׅׅ꯱ꪱׁׁׁׅׅׅ ᝯׁ֒ɑׁׅ݊ꪀtׁׅꪱׁׁׁׅׅׅƙׁׅɑׁׅ  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang