Bagian 10 [Ketemu Lagi]

1.6K 89 9
                                    

"sayang!!!!!" Teriak ohm yang baru saja tiba di rumah Taynew.

Ia pun langsung berlari menuju kamar nya dengan nanon. Tanpa sadar ia melewati Tay dan fourth yang sedang duduk di ruang tv. Mereka berdua hanya bisa mewajarkan sifat pawat yang tampak khawatir dengan keadaan istrinya.

Sesampainya di depan kamar, ia melihat wajah nanon yang pucat dan Buna nya nanon yang sedang menyuapi nanon bubur. Pawat pun segera masuk ke dalam kamar dan menghampiri sang istri dengan rasa khawatir dan panik. Nanon yang melihat wajah panik suaminya malah terkekah geli, begitu pun juga new. Jujur saja nanon dan new membuat dirinya sendiri jengkel. Di tengah tengah kepanikan nya ini, merasa masih bisa terkekah.

"Sayang kamu kenapa? Aku khawatir banget sama kamu sayang" ujar pawat sambil memeluk nanon dengan erat.

Nanon menepuk nepuk pundak ohm agar bisa melonggarkan pelukan nya "ohm pawat! Ihhh jangan kenceng kenceng meluk nya. Nanti dedek bayi sama aku nya sesek ih! Gabisa napas"

"Hah? Dedek bayi?" Tanya ohm yang masih berusaha mencerna ucapan istrinya.

New tersenyum melihat wajah bingung menantunya "istri kamu hamil, barusan cek pake testpack. Nih hasilnya, Buna tadi udah hubungin dokter mix buat segera ke sini ngecek keadaan istri kamu"

"Hah...? K-kamu....beneran hamil sayang? Ha?? Sayang seriusan?" Kata ohm dengan air mata yang perlahan mulai jatuh membasahi pipi nya.

Nanon mengangguk senang "Iyah di sini ada dedek bayi nya. Seneng gak ada dedek bayi nya di sini. Nanon seneng banget tau hihihi pasti dedek bayi nya lucu."

"Iya lucu kaya mama nya" balas pawat sambil mengelus perut nanon yang masih rata.

Seketika ia tersipu malu saat mendengar ucapan suaminya "apaan si kamu! Gausah gombal ih. Kasian dedek bayi nya punya ayah tukang gombal"

"Aku gombal ke kamu doang sayang" balas pawat sambil memanyunkan bibirnya

Melihat itu nanon reflek mencubit pelan kedua pipi suaminya "ihhhh gemes banget kata dedek bayi nya. Dedek bayi nya mau cubit sama cium pipi ayah nya. Boleh gak?"

"Boleh sayang. Sini sini" balas pawat sambil menunjuk nunjuk pipinya.

Namun nanon mengurungkan niatnya,matanya menatap ke arah bunanya itu "ihhhh masih ada Buna di sini! Kamu gak tau malu banget si. Malu ah ada Buna"

"Lah tadi kamu yang minta sayang" balas pawat yang malah bingung dengan sifat nanon yang berubah ubah.

New tertawa puas melihat nanon dan pawat "hahahaha paw kamu sabar aja ya. Orang hamil emang mood nya gampang berubah, kamu sadar gak dia yang selama ini gak pernah panggil kamu pake nama ohm sekarang malah manggil kamu pake ohm, bukan pawat lagi"

"Lah iya Bun! Pawat baru sadar" balas pawat sambil menatap istrinya.

Setelah itu new hanya bisa menggeleng geleng. Lalu bangkit dari duduk nya, dan berjalan keluar kamar pawat dan nanon. Sebelum pergi new juga menutup rapat rapat pintu kamar tersebut,karena ia tau apa yang akan di lakukan dua orang itu setelah dirinya pergi.

"Buna udah pergi tuh,gak jadi cium pipi aku nih sayang?" Tanya pawat sambil menarik turunkan alisnya.

Plakkkkkk...........

Bukan ciuman yang di dapati pawat,malah tamparan yang cukup kencang. membuat dirinya meringis, lalu mengelus pipi nya yang terasa sakit dan panas. Nanon yang melihat hal itu jadi merasa bersalah, dengan pelan ia mengelus pipi pawat dengan lembut.

"Maaf yah, dedek bayi yang minta" ujar nanon di tengah tengah mengelus pipi pawat.

Tak tega melihat wajah bersalah dari sang istri, pawat hanya mengangguk "Iyah gapapa sayang. Dedek bayi nya gemes ya sama ayah mangkanya nyuruh mamah pukul pipi ayah"

My Target Senior[Geminifourth] [BxB]✔️[Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang