SPECIAL CHAPTER [PONDPHUWIN]

1.3K 56 1
                                    

"kenapa lu nyuruh gw kesini? anak yang ada di dalam kandungan lu minta sesuatu?" tanya pond yang baru saja tiba di apartemen phuwin. 

phuwin mengelus perutnya yang terasa sedikit sakit. Ia memejamkan mata berusaha menenangkan suasana hatinya, bahkan ia tak menyadari ayah dari bayi yang ada di dalam kandungan nya sudah sampai di apartemen nya. Phuwin seolah di buat tuli oleh rasa sakit yang sedang ia rasakan. 

Tak ada jawaban dari phuwin tentu saja hal itu membuat pond khawatir, ia segera menghampiri phuwin. Mengelus lembut pipi phuwin berusah menyadarkan lelaki itu. 

"Phuwin? lu gapapa kan? ada yang lu rasa? ada yang sakit? atau apa? bilang sama gw, jangan diem aja gini, lu bikin gw khawatir" tegur pond yang masih berusaah menyadarkan phuwin. 

suara pond langsung menyadarkan dirinya, ia mulai membuka matanya menatap pond yang khawatir dengan tatapan bingung "tadi kamu bilang khawatir sama aku? kamu peduli sama aku sama bayi yang di perut aku? aku pikir kamu gak pernah peduli sama dedek bayi dan aku" 

"kenapa? gw gak boleh peduli sama sosok ibu dari anak gw sendiri hm?" pond menaikkan alisnya sebelah. 

phuwin menggeleng "engga, boleh kok. Tapi kayanya kamu lebih peduli sama anak yang ada di dalam perut ini dari pada aku, aku harap kamu gak ambil bayi ini setelah dia lahir ya, biarin kita urus sama sama" 

"lu mau kita urus sama sama kan?" tanya pond 

dan langsung di angguki semangat sama phuwin "iyah mau! aku mau urus bayi ini sama sama, daripada nanti kamu ambil dia daria ku! aku gamau ya pond!" 

"nikah sama gw jawaban nya" ujar pond dengan tenang. 

phuwin membulatkan matanya dengan sempurna, bagaimana bisa pond bisa tiba tiba berubah pikiran untuk menikahinya, padahal sebelumnya, ia sangat amat menolak saat kedua orang  tuanya menyarankan dirinya dengan pond untuk menikah. Phuwin tidak keberatan daripada nantinya anak nya di suruh memilih untuk ikut mommy atau daddynya. 

"hah? nikah sama kamu? b-bukanya pas itu kam-" ucapan phuwin terpotong saat pond menyatukan bibirnya dengan bibir phuwin, melumat bibir merah muda dan juga lembut. 

phuwin tak menolak sama sekali ciuman yang di berikan pond, ia juga tak membalas ciuman tersebut, membuat pond kesal dan akhirnya ia menggit bibir bagian bawah phuwin, yang semakin membuat phuwin membuka mulutnya, seolah olah mebiarkan pond mengobrak-abirk mulutnya. Dengan sedikit keterpaksaan phuwin membalas lumatan dari pond. 

Setelah cukup lama mereka berdua bercumbu. Phuwin merasa sesak di tengah tengah cumbuan itu, sampai pada akhirnya ia menepuk nepuk dada bidang pond, agar lelaki itu menghentikan aksi saling mencumbunya. Pond pun mengerti dan menghentikan tatutan dari bibir phuwin. 

"jadi gimana? mau kan nikah sama gw?" 

"kalo aku jawab gak mau gimana?lagian pas itu kamu juga gak mau" 

"itu kan pas itu, emang kenapa kalo tiba tiba gw mau" 

"ya aneh aja, atau jangan jangan, kamu abis putus" 

"apa hubungan nya putus sama ngajak lu nikah!" 

"ya siapa tau kamu mau lupain mantan kamu dengan nikah sama aku" 

"kalo kenyataan nya kaya gitu lu bakal gimana" 

phuwin tersenyum berpura pura berfikir sejenak, sengaja membuat pond penasaran. Pond terus menatap nya dengan tatapan serius nya, membuat phuwin seketika takut dan enggan untuk kembali menatap tegas dari pond. 

"gimana?!" tanya pond tegas 

membuat phuwin memanyunkan bibirnya sebal "ya kalo kenyataan nya kaya gitu, udah pasti phuwin tolak lah! masa iya nikah sama phuwin buat lupain mantan, emang phuwin apaan, phuwin bukan boneka yang bisa di mainin seenaknya ya pond!" 

My Target Senior[Geminifourth] [BxB]✔️[Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang