Kak.! Panggil Ira saat berada di depan pintu kamar kakaknya.
"Hmmm." Ida hanya berguman tampa menolehkan wajah ke lawan bicaranya.
"Dipanggil ibu, makan.!
"Nanti, lagi nanggung." Masih setia tidur telungkup dengan novel Twilight di tangannya.
Novel itu sudah dibaca setengahnya sejak 3 hari yang lalu dan dia ingin segera menyelesaikannya.
"Kak.!" Panggil Ira lagi kali ini dengan nada suara yang lebih rendah.
"Kenapa Dek.?" Akhirnya gadis itu menghentikan kegiatannya setelah mendengar perubahan nada suara adiknya, merubah posisinya menjadi duduk dan mengalihkan perhatian sepenuhnya kepada gadis belia di depannya.
"Bapak kira- kira ada duit nggak yaa.? Cicit adiknya seolah sungkan menanyakan masalah yang menggangu pikirannya.
"Memang kenapa.? Ada yang mau kamu beli.?" Tanya Ida sambil menepuk bagian kasur di sebelahnya.
Adiknya itu menggeleng " Bukan kak, tapi buat daftar SMA nanti." Sahutnya sambil melangkah dan duduk di samping kakaknya.
"Insya Allah ada, kamu belajar saja yang rajin, biar nilainya cukup buat daftar di sekolah yang kamu mau. SMK 5 kan.? Ujar Ida lembut untuk menghilangkan kegalauan di hati adiknya.
"Iya kak, aku mau masuk jurusan tata busana biar nanti bisa buka butik atau paling tidak usaha jahit baju." Ida bisa merasakan semangat dari nada suaranya adiknya itu, matanya tampak berbinar dan ada sungging senyum di akhir kalimatnya.
Ditatapnya adiknya dengan sendu dan berjanji dalam hati akan membantu mewujudkan keinginan adiknya. Kali ini dia tidak akan membiarkan adiknya itu terjebak dalam hubungan toxic dengan laki-laki pemalas yang hanya bisa numpang hidup.
Mereka sempat mengobrol sebentar sebelum akhirnya Ira pamit untuk kembali ke kamarnya. Ida pun melanjutkan membaca novel yang tadi sempat di tinggalkannya. Namun baru beberapa langkah adiknya itu pergi dia sudah mendengar teriakannya." Bu kakak katanya gak mau makan, masih sibuk baca novel."
"Ida....!
Tak lama suara omelan sang ibu pun terdengar dari bawah membuat gadis itu terpaksa turun dan harus menunda kegiatannya.
"Dasar tukang ngadu, kubalas kau nanti.! Gerutunya sambil menuruni anak tangga.
🍀🍀🍀
Keriuhan terasa saat Ida baru memasuki kelas, tampak Fatahuddin alias Udin berbicara serius dengan Vero, beberapa siswa yang lain terlihat merapikan penampilannya. Hari ini kelas mereka yang akan membawakan upacara bendera dan seperti biasa Ida hanya akan jadi anggota paduan suara.
"Maaf yaa," ujar Vero lirih sebelum Udin beranjak meninggalkannya.
"Ada apa ? Udin kok mukanya tegang gitu" tanya Ida sembari meletakkan tasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fix My Past (End)
ChickLitFarida merasa gagal, di usianya yang menginjak 35 tahun dirinya malah menjadi seorang pengangguran dan bahkan belum menikah. Dia merasa telah menyia-nyiakan masa mudanya. Hingga suatu hari, di tengah kegundahannya, ia mendapatkan kesempatan untuk ke...