20. Setia itu Mahal

11.5K 1K 12
                                    

🍀🍀🍀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍀
🍀
🍀

Dua kali menjadi korban penghianatan membuat Ida paham betul bagaimana rasanya. Pengalaman itu sedikit banyak merubah cara pandangnya terhadap terhadap mahkuk berjenis kelamin laki-laki.

Kedua mantannya dulu semuanya terlihat baik, penyayang, sopan bahkan ada yang alim dan rajin sholat. Soal wajah keduanya juga tampan. Namun sayang semuanya tidak bisa menjadi jaminan bahwa mereka akan setia.

Dampak diselingkuhi juga tidak main-main. Hilang kepercayaan diri, merasa tidak layak, tidak pantas dicintai, tidak berharga dan berbagai perasaan negatif lainnya menyerang secara bersamaan. Ida tidak ingin lagi ada di posisi itu dan menurutnya satu-satunya cara adalah dengan tidak mencintai lagi.

Ida sudah berada di tahap mati rasa untuk menjalin hubungan romantis dengan pria manapun.

Namun sejak bertemu kembali dengan Fadil, rasa yang sudah mati itu mulai bangkit lagi. Perasaan berdebar-debar, perasaan mendamba, berbunga-bunga juga salah tingkah, Ida merasakannya lagi.

Munafik kalau dia tidak mengakui berada di dekat Fadil membuatnya merasa senang dan nyaman bahkan melebihi perasaan dengan kedua mantannya terdahulu. Namun kali ini dia tidak akan menuruti hatinya. Dirinya tidak akan mungkin jadi pelaku karena pernah merasakan sakitnya menjadi korban. Lagipuka cinta saat ini bukanlah prioritas utamanya.

"Jangan melamun aku tadi cuma main-main kok" ujar Nita menggandeng lengan Ida begitu mereka keluar dari kelas.

Ida menghela nafas, "Aku tahu, kalau cuma aku, mau kau sindir bagaimanapun tidak masalah tapi jangan membawa nama orang lain, kau mau aku di bilang PHO.?"

"PHO.? Apa itu.?" Kebingungan Nita tergambar jelas di dahinya yang mengkerut.

"Perusak hubungan orang" jawabnya tampa melihat ke arah Nita dan lebih memilih memperhatikan langkahnya menuju gerbang sekolah. Tampak beberapa siswa juga menuju ke arah yang sama, ada yang bergegas ada juga yang terlihat santai sambil bercanda satu sama lain.

"Wih sadis," Nita bergidik ngeri sebagai respon "tapi bagaimana kalau Fadil suka sama kamu.? Tambahnya lagi entah sengaja atau tidak membuat Ida memutar bola matanya malas.

"Begini saja, kita ganti Fadil dengan kak Rahmat, dia yang dekat denganku, dia yang suka sama aku. Bagaimana perasaanmu.? Ida membalas dengan manatap serius ke mata gadis chabby itu.

Tidak butuh waktu lama untuk membuat si bucin itu menjawab "ya ngamuklah, aku nggak akan mau bicara sama kamu lagi" ujarnya berapi-api.

"Nah kan.! Belum jadi pacar saja sudah segitu emosinya, gimana Kinanti, so jangan di bahas lagi.! Ida menyampaikannya dengan suara tegas membuat Nita tak berkutik.

"Iya-iya Faridaku sayang jangan marah nanti rasa telur gulungannya nggak enak, besok aku traktir surabi 5 OK." Cengiran tampa dosa itu muncul lagi membuat Ida menggeleng tak habis pikir, namun siapa yang bisa menolak gratisan, tentu saja bukan Ida. Senyumpun terbit di wajahnya, rasa kesal tadi sudah menguap entah kemana.

Fix My Past (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang