🍀🍀🍀
Waktu adalah obat luka yang paling baik, bekas luka yang tersisa bisa jelas atau lebih pudar, tergantung dari bagaimana cara kita mengobatinya.
Bekas luka itu juga adalah sebagai pengingat untuk kita agar tidak Mengulangi kesalahan yang sama.Ida dan Ayu hanya dua orang dari sekian banyak manusia yang berusaha menyembuhkan lukanya dengan waktu. Bedanya Ayu mulai mengobati lukanya dari saat ini ke masa depan, sedangkan Ida menyembuhkan lukanya dari masa depan ke masa lalu. Namun keduanya memiliki tujuan yang sama untuk kehidupan yang lebih baik.
Sejak pembicaraan mereka hari itu semuanya kembali normal, mereka tidak menjadi lebih dekat atau semakin jauh.
Soal siapa laki-laki itu Ida tak mau tahu lagi, entah itu Fadil atau siapapun. Namun segala prasangkanya terhadap Fadil juga sudah hilang setelah penyangkalan ayu. Dia kembali memandang Fadil seperti dahulu mantan ketua OSIS teladan, minus rasa suka tentunya karena Fadil sudah ada yang punya.
Ida hanya akan fokus saja pada kegiatan sekolah apalagi sisa 4 bulan menuju ujian akhir.
🍀🍀🍀
Tugas mata pelajaran Identifmas menyebabkan Ida saat ini berada di perpustakaan, membuka satu persatu halaman kliping koran satu tahun terakhir untuk mencari kasus yang dianggapnya bisa untuk diidentifikasi masalahnya.
Sesekali rambut sebahunya jatuh ke depan mengganggu pandangannya, bosan menyampirkannya ke belakang telinga, diambilnya karet gelang dari pergelangan tangan tangannya lalu mengikat satu rambutnya.
'Begini lebih baik' pikirnya lega.
Bentuk meja yang lebar dan karena terlalu fokus pada koran gadis itu tidak menyadari seseorang sejak tadi duduk di hadapannya dan memperhatikannya dengan lekat, tanda itu pun sempat terlihat olehnya.
'Gambar yang unik dan Indah' batin pemuda itu.
Perpustakaan cukup sepi hanya ada dua orang siswi yang duduk tidak jauh dari Ida berada saat ini, sebagian besar siswa memilih menghabiskan waktu istirahatnya dengan makan di kantin atau Istirahat di kelas, tugas ini memang baru akan dikumpulkan minggu depan jadi berapa dari mereka masih terlihat santai.
Setelah mencari cukup lama, ada satu kasus yang menarik perhatiannya tentang pembunuhan yang dilatarbelakangi karena rebutan sapi info di artikel itu pun cukup jelas tentang kondisi ekonomi dan hubungan antara pelaku dan korban Ida pun memutuskan untuk memilih kasus itu dan mulai menyalinnya ke buku yang dibawanya.
Setelah selesai menyalin Ida menghembuskan nafasnya sebagai bentuk rasa lega, dirapikannya kembali kliping koran dan berniat mengembalikannya ke tempat semula.
Hingga saat dirinya hendak beranjak matanya bertatapan langsung dengan dengan mata seorang pemuda yang dia tidak tahu sejak kapan duduk di depannya.
Berusaha menutupi rasa gugupnya gadis itu memaksakan senyumnya sambil merapikan alat tulis yang di bawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fix My Past (End)
ChickLitFarida merasa gagal, di usianya yang menginjak 35 tahun dirinya malah menjadi seorang pengangguran dan bahkan belum menikah. Dia merasa telah menyia-nyiakan masa mudanya. Hingga suatu hari, di tengah kegundahannya, ia mendapatkan kesempatan untuk ke...