43. Persiapan Pernikahan

10.1K 847 17
                                    

Kedua belah pihak akhirnya sepakat dengan menandatangani surat perjanjian berkekuatan hukum disaksikan pihak kepolisian yang diwakili Pak Joko

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua belah pihak akhirnya sepakat dengan menandatangani surat perjanjian berkekuatan hukum disaksikan pihak kepolisian yang diwakili Pak Joko.

Ada beberpa poin tambahan yang di ajukan Ida agar ia mencabut tuntutan pidananya yaitu; Rahayu bersedia menjalani pelayanan sosial di panti asuhan, mengikuti pesantren kilat dan bekerja paruh waktu di tokonya masing masing selama 1 bulan dan pengawasannya akan dilakukan oleh staf Lembaga anak. Ida juga meminta  renovasi rukonya ditambah satu lantai lagi dan termasuk melengkapi furniturenya.

Semua setuju, kecuali Rahayu tentunya. Padahal masih untung dia tidak dimasukkan ke Lembaga anak dan bergabung dengan anak-anak bermasalah lainnya, tidak akan ada catatan hitam yang bisa mencoreng masa depannya. Ida dengan berbaik hati menunjukkannya tempat di mana dia bisa mendapatkan pencerahan.

The power of money memang mengambil peran utama dalam penyelesaian masalah antara Rahayu dan Ida. Jika semuanya di untungkan kenapa harus dibuat ribet. Hidup kadang harus realistis.

"Terima kasih, kami akan memenuhi semua point yang tertulis di surat perjanjian secepatnya, saya juga berjanji akan mendidik Rahayu dengan baik, dan tolong sekali lagi maafkan dia." Ujar Pak Rangga sebelum membawa seluruh anggota keluarganya keluar dari ruang pertemuan, masih ada beberapa urusan dengan polisi yang harus diselesaikan sebelum bisa membawa putri mereka pulang.

"Jadi sekarang kita sudah bisa mulai mempersiapkan pernikahan kita." Ungkit Fadil yang dibalas anggukan oleh Ida.

🍀🍀🍀

"Tidak kusangka Rahayu sudah lama menyukaimu, tadi dia bilang sudah 3 tahun kan? Berarti saat dia masih umur 14 tahun, oh woow." Ujar Ida takjub.

Keduanya saat ini berada di lantai 2 Ruko, setelah dari kantor polisi, Fadil tidak kembali ke kantornya karena semua kelasnya hari ini sudah selesai. Dia memilih menemani tunangannya membuat frozen food.

"Melihatmu sibuk mengolah makanan, aku jadi mambayangkan kau sedang berada di dapur menyiapkan makanan untukku dan anak-anak" bukannya menimpali cerita Ida soal Rahayu Fadil justru sibuk berkhayal sambil senyum-senyum sendiri.

Ida berdecak karena Fadil yang tidak nyambung "Aku tidak ingin pesta resepsi, kau masih ingat hal itu kan? Meski Pak Rangga sudah menanggung biaya renovasi Ruko, kita tetap tidak boleh boros. Buat acara sederhana saja. Uangnya bisa ditabung untuk kepeluan lain, bulan madu misalnya."

"Aku suka Idemu." Ujar Fadil antusias dia lalu bangkit dari duduknya. "Kau mau bulan madu kemana sayang.?" Tanyanya genit bergerak seduktif kearah Ida.

"Menjauhlah, kau tidak tau kan apa yang kulakukan pada dua remaja yang mencoba melukaiku kemarin." Ancam Ida mengepalkan tinjunya yang belepotan terigu ke arah wajah Fadil yang mulai mendekat.

"Baiklah baikllah aku akan bersabar untuk menyentuhmu lebih jauh setelah kita halal, nanti jangan curang dan menggunakan jurusmu di tempat tidur aku tidak mau nanti semua orang bisa mendengar kita." Ujar Fadil jahil sambil melangkah mundur.
.
"Muhammad Fadil.! Sebaiknya kau pulang! pekerjaanku tidak akan selesai jika terus meladenimu." Teriak Ida kesal, mungkin para karyawan di bawah yang masih beberes juga bisa mendengarnya.

Fix My Past (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang