45. END

16.6K 1K 46
                                    

Seperti yang sudah direncanakan, acara resepsi diganti dengan 4 kali mengadakan acara buka bersama selama bulan Ramadahan dari uang hasil patungan Ida dan Fadil, pihak keluarga sama sekali tidak keberatan dan tetap memberikan support

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti yang sudah direncanakan, acara resepsi diganti dengan 4 kali mengadakan acara buka bersama selama bulan Ramadahan dari uang hasil patungan Ida dan Fadil, pihak keluarga sama sekali tidak keberatan dan tetap memberikan support

Seminggu setelah Idul Fitri, Ida dan Fadil yang rencananya akan berbulan madu ke Bali, namun terpaksa ditunda karena hadirnya jabang bayi berusia 4 minggu hasil kerja keras Fadil dan Ida yang tetap rajin bercocok tanam meski bulan puasa.

Seluruh keluarga tentu saja bahagia apalagi pihak keluarga Ida karena bayi yang akan lahir merupakan cucu pertama. Selama menjalani masa kehamilan di trimester pertama seperti kebanyakan wanita hamil lainnya, Ida juga mengalami mual dan muntah, namun semua itu bisa di jalaninya dengan sabar berkat suami tercintanya.

Ngidam Ida tidak parah dan tidak pernah membuat Fadil kerepotan harus keluar tengah malam. Ngidamnya hanya ingin terus berdekatan dan manja dengan suaminya, tentu saja Fadil senang. Namun beda cerita ketika ia harus bekerja, sehingga hampir setiap hari, Ida memakai kemeja atau kaos suaminya untuk beraktifitas.

🍀🍀🍀

Yakin kamu mau tau jenis kelamin anak kita? gak mau jadi kejutan saja biar rasa panik dan berdebarnya nanti bertambah.?" Tanya Fadil pada istrinya begitu mereka memasuki klinik kandungan.

"Tahu lebih awal lebih bagus kita jadi punya persiapan matang untuk menyambutnya."

Setelah mendaftar dan melengkapi administrasi, keduanya duduk di sofa yang telah di sediakan. Klinik ini mengerti betul dengan kenyamanan para pasiennya, biasanya di klinik lain hanya akan disediakan bangku plastik atau besi yang tentu kurang nyaman diduduki ibu hamil.

Selain Ida, ada 3 orang wanita lain yang sedang menunggu giliran untuk diperiksa, usia kandungan mereka berbeda, bahkan sudah ada yang terlihat memasuki bulan ke 9.

"Sudah berapa bulan bu.?" Tanya salah satu wanita yang duduk tak jauh dari Ida.

"Baru 4 bulan Bu." Jawab Ida sopan seraya tersenyum.

"Kukira tadi sudah 6 bulan loh." Sahut ibu itu lagi sambil melihat perut Ida.

Mendengar itu, Fadil dan Ida saling menatap, mereka yang tidak punya pengalaman, menganggap semuanya normal, namun setelah mendengar ucapan ibu tadi, dalam hati mereka ada sedikit rasa was-was.

30 menit kemudian nama mereka dipanggil. Setelah melakukan beberapa prosedur, Dokter Titi mengarahkan Ida untuk berbaring di bed karena akan melakukan proses USG.

Fadil berdiri tepat si samping bed sambil terus menggengam tangan istrinya. Keduanya menatap lekat ke arah monitor yang menampilkan gambar abstrak yang sama sekali tidak mereka mengerti

"Wah selamat! Bapak dan Ibu akan memiliki bayi kembar," Ujar dokter Titi sambil masih terus menggerakkan alat tranducer di permukaan perut Ida.

"Kembar dok.?" Tanya Fadil tergesa.

Fix My Past (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang