🍀
🍀
🍀Persis seperti pemeran sinetron yang tidak mau mendengarkan penjelasan lawan mainnya biar episodenya bisa ratusan, Ida meninggalkan Fadil begitu saja. Untung Fadil tidak ikutan drama pakai adegan kejar-kejaran. Mereka berpisah begitu saja di koridor jurusan sekertaris.
Ida kecewa, dia mengutuk Fadil dalam hati karena sama saja dengan laki-laki lain yang tidak bisa menjaga hatinya. Dia merasa kasihan pada Kinanti bagaimana kalau dia tahu pacarnya merayu gadis lain.
Tapi sudahlah Ida tidak mau ikut campur dengan urusan cinta orang lain. Rumus matematika saja sudah membuatnya pusing lebih baik dia cepat sampai ke rumah untuk membicarakan bisnis dengan ibunya.
🍀🍀🍀
Bisnis yang dimaksud Ida adalah mereka berencana untuk membuka kios jajanan di sekolah SD nya dahulu. Ada satu kios yang kosong karena yang mengisi sebelumnya sudah tua sehingga tak mampu lagi bekerja dan anak-anaknya tidak ada yang meneruskan karena mereka sudah punya pekerjaan masing-masing dan Alhamdulillah mereka tidak perlu membayar sewa karena memang disediakan gratis oleh pihak Sekolah.
Mereka akhirnya mengadakan rapat keluarga. Bapak memberi solusi untuk membeli beberapa peralatan di tukang loak saja selain lebih murah kualitasnya juga masih bagus Ida menyumbang ide menu baru dan memberi tambahan modal 50 ribu dari uang tabungannya. Adik-adiknya bersedia menyumbang tenaga dengan membantu ibu mereka membersihkan dan menjaga kios.
Selama 4 hari kedepan mereka akan melakukan persiapan seperti membersihkan kios, belanja peralatan dan bahan, serta uji coba menu baru. Selain telur gulung dan corndog, Ida berencana menjual minuman dingin seperti pop ice, es milo dan es teh dan kalau sudah balik modal nanti, jenis jajanan juga akan di tambah.
Ida dan keluarganya berharap semoga usaha mereka lancar dan taraf hidup mereka bisa jadi lebih baik.
🍀🍀🍀
Ada waktu istirahat 15 menit setelah pelajaran olahraga. Ida dan Waode serta beberapa teman sekelas mereka yang lain memilih ke kantin untuk membeli minuman dingin, sementara sisanya kembali ke kelas untuk berganti pakaian dan memantapkan materi karena akan diadakan ujian lisan untuk pelajaran Studi kasus.
Saat bertemu, Ibu kantin meminta agar Ida menambah jumlah jajanannya karena terlalu cepat habis dan banyak yang cari. Ida tidak lansung mengiyakan karena harus bicara dengan ibunya dulu karena kalau jumlahnya ditambah dia tidak akan sanggup membawanya sendiri.
"Jajannmu makin laris kamu pasti senang." Ujar Waode yang melihat Ìda tersenyum sumringah.
"Iya Alhamdulillah semoga ekonomi keluarga kami jadi lebih baik, ayo cepet ke kelas masih ada waktu buat baca-baca materi sebelum bu Hasna datang."
Mereka berduapun mempercepat langkahnya kembali ke kelas, mereka sempat berpapasan dengan Kinanti yang sepertinya baru keluar dari toilet.
"Kak Ida! aku sebentar mampir ke kelasmu ya" ujarnya yang di tanggapi Ida dengan anggukan dan satu kata "OK"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fix My Past (End)
ChickLitFarida merasa gagal, di usianya yang menginjak 35 tahun dirinya malah menjadi seorang pengangguran dan bahkan belum menikah. Dia merasa telah menyia-nyiakan masa mudanya. Hingga suatu hari, di tengah kegundahannya, ia mendapatkan kesempatan untuk ke...