FFWB || 24. Terjebak Macet

2.4K 231 11
                                    

Malam minggu, malam dimana orang-orang menghabiskan waktu dengan orang terkasih --kalau punya. Atau malah mendekam di kamar meratapi nasib. Ada juga yang tetap bekerja agar tetap bisa menyambung hidup.

Kali ini, Diandra menjadi orang yang keluar dengan pasangan. Ah, rasanya dia ingin pamer pada para jomblo yang mendekam di kamar sambil bermain hp.

Setelah percakapannya dengan Gava di penginapan malam itu, Diandra memutuskan untuk memberi kesempatan pada dirinya sendiri. Dia akan mencoba mengabaikan semua kecemasannya. Tidak ada salahnya keluar dari zona nyaman bukan? Terlebih dia sudah terlanjur jatuh pada pesona bos absurd-nya.

Minus keluar saat malam minggu adalah jalanan padat. Sudah satu jam dan mereka belum kunjung sampai entah kemana --karena Gava yang menentukan tempat. Akan tetapi lama perjalanan tak terlalu berasa karena Diandra menikmati setiap obrolannya bersama Gava. Sedikit kasihan saja ke Gava yang menyetir.

"Sekarang kasus pembunuhan banyak, Di. Kamu harus hati-hati. Kalau mau kemana-mana mending sama aku aja, apalagi kalau malem-malem. Kasus di tiktok ngeri-ngeri."

Harusnya Diandra tidak merasa heran jika Gava memiliki banyak  waktu untuk update berita tiktok. Sebagai sekretaris pria ini, jelas dia tahu bagaimana padatnya jadwal sang bos. Dia saja sebagai kacung  merasa sangat lelah saat pulang dan langsung memilih istirahat, melanjutkan sisa pekerjaan yang ia bawa pulang lalu tidur. 

Bedanya beberapa malam ini memang ada yang menyapanya saat malam. Hanya sekedar mengobrol santai lewat telepon sebelum keduanya memutuskan untuk tidur dan mengakhiri percakapan. Siapa lagi kalau bukan bosnya sendiri. Terkadang dia heran, bagaimana bisa Gava memiliki waktu luang untuk scroll tiktok bahkan bermain game online.

"Terakhir aku scroll tiktok, itu lagi rame-ramenya bahas perceraian artis sinetron itu. Yang suaminya selingkuh sama lawan mainnya sendiri/"

"Itu mah minggu lalu, sekarang udah ada yang terbaru." Lihat, daripada dia yang perempuan, Gava malah lebih up to date pada berita yang tengah trending. "Kamu tahu Nasya? Artis yang nikah muda itu. Terus dia milih jadi ibu rumah tangga aja. Fokus ngurus anak, eh diselingkuhin."

Dahi Diandra berkerut, mencoba mengingat siapa yang Gava maksud. Masalahnya hanya segelintir aktor juga aktris yang ia ketahui. Terlebih sekarang banyak artis pendatang baru. "Aku belum lihat beritanya. Paling berita penyanyi yang selingkuh itu, sampe muncul notif dari google  soalnya."

"Oh, yang itu. Lagi rame juga itu. Selingkuhannya lebih jelek." Gava mengatakan hal tersebut dengan wajah tak berdosanya. Malah terlihat menahan tawa seolah tengah mengingat sesuatu. "Cowonya jelek, akhlaknya juga jelek. Paket komplit dalam hal kejelekan."

"Julid bener sama orang." Cibir Diandra. Akan tetapi dalam hati dia setuju dengan ucapan Gava barusan. "Menurut kamu, kenapa cowok kalau selingkuh, selingkuhannya nggak lebih dari ceweknya?"

"Menurut aku, karena mereka bodoh. Sometimes, dalam sebuah hubungan kita bakal nemuin kekurangan sama pasangan kita. Nah orang-orang bodoh ini melihat kekurangan tersebut sebagai masalah besar tanpa mau membicarakan sama pasangan. Kelebihan pasangan seolah hilang hanya karena kekurangan tersebut. Habis itu mereka cari orang lain yang sesuai mau mereka, tanpa melihat kekurangan lain dari selingkuhannya." Gava menoleh setelah mobilnya berhenti karena lampu merah. Jalanan malam ini benar-benar menguji kesabarannya. "Paham sama apa yang aku omongin?"

Diandra mengangguk cepat, merasa gugup diperhatikan begitu. Pasalnya tadi dia tengah fokus menatap Gava yang tengah mengeluarkan pendapatnya.

"Coba jelasin yang aku omongin tadi."

Seketika Diandra gelagapan. Kenapa pula Gava memintanya menjelaskan ulang. Dia paham apa yang dimaksud Gava, tapi dia bingung jika disuruh menjelaskan ulang.

Falling for Weird BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang