13. Flashback

851 67 0
                                    

Happy reading

      

       

Satu setengah tahun yang lalu...

Demi memenuhi undangan makan malam, Jayden dan Irene kini sedang berada di sebuah rumah mewah yang dimiliki oleh teman mereka. Rumah milik Tama dan Selena. Yang mana Selena merupakan sahabat Irene masa sekolah menengah, namun sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Pertemuan tidak sengaja keduanya di sebuah butik membuat mereka kembali menjalin persahabatan yang sempat terputus karena kendala komunikasi.

Kini mereka tengah duduk di meja makan keluarga Alexander. Saat tengah menikmati makan malam, seorang remaja usia SMA datang dengan menenteng tas sekolah.

"Malam, Pi, Mi," ucap remaja itu kepada kedua orang tuanya.

Ia lalu menyapa sepasang suami istri asing yang kini berada di depannya.

"Malam, Om, Tante," ucapnya seraya tersenyum.

"Malam," jawab Jayden singkat.

Berbeda dengan Irene yang menyapa remaja tersebut.

"Malam... Anaknya Mami Selena, ya? Siapa namanya? Ganteng banget," tanya Irene ramah.

"Terima kasih, Tante. Nama saya Mael. Salam kenal," jawab remaja itu sopan.

"Salam kenal, Sayang. Baru pulang sekolah?" tanya Irene lagi.

"Habis kerja kelompok, Tante," jawab Mael.

Lalu tak lama remaja itu pamit undur diri.

"Om, Tante, saya permisi dulu ya. Mau mandi dan ganti baju."

"Iya, silahkan," jawab Jayden dan Irene bersamaan.

"Pi, Mi, Mael ke kamar dulu ya. Mau mandi dan ganti baju," pamit Mael pada orang tuanya, yang dibalas anggukan oleh Tama.

"Iya, Sayang," ucap Selena.

Selepas Mael pergi mereka melanjutkan acara makan malam. Dan setelahnya menyempatkan untuk mengobrol sebentar sebelum Jayden dan Irene pulang.

      

~

     

Mael yang keluar dari kamarnya hendak mengambil minum dipanggil Tama untuk bergabung bersama mereka di ruang tamu. Dengan sopan Mael duduk diantara mereka.

"Mael kelas berapa?" tanya Irene.

"Kelas 11, Tante," jawab Mael sopan.

"Wah, seumuran anak Tante. Dia setahun di bawah Mael. Sekarang masih di tingkat 10."

"Oya? Anak Tante, Laki-laki atau perempuan?"

"Laki-laki. Sama seperti Mael," jawab Irene.

"Tapi dia sangat dingin dan pendiam. Kurang mudah bergaul. Tidak seperti kamu yang ramah," sahut Jayden.

"Itu sihh nurun kamu," sela Irene menuding Jayden.

Tama dan Selena tertawa pelan mendengarnya. Jerry itu memang fotokopian Jayden. Sifat dan kepribadiannya sama persis. Bukan hanya itu. Wajah dan proporsi badan mereka sangat mirip. Seolah gen Jayden lebih kuat melekat pada Jerry ketimbang gen Irene.

      

~

     

5 bulan kemudian...

"Sayang, aku mau ke bandara ya, jemput Selena," pamit Irene sore itu pada Jayden.

"Di luar kan lagi badai, Sayang. Kamu minta Selena menginap di bandara saja dulu untuk semalam," ucap Jayden keberatan.

My Precious Boy | MarkNo (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang