35. My Precious Boy (END)

1.6K 65 0
                                    

Happy reading

     

      

"Aku sayang Kakak."

Tiga kata itu akhirnya terucap. Tiga kata yang ditunggu Mael. Walaupun Jerry sudah sempat mengucapkannya beberapa hari lalu, namun Mael masih belum yakin.

"Kamu serius, Jer?" tanya Mael.

Jerry mengangguk.

"Entah sejak kapan. Tapi aku menyadari perasaan ini ada waktu kita jauh. Aku merasa ada yang hampa. Aku merasa ada yang kurang karena gak ada Kakak. Aku terbiasa menghabiskan banyak waktu bersama Kakak di sekolah. Sampe tanpa sadar itu mempengaruhiku."

Hening sesaat. Mereka saling tatap.

"Boleh aku tanya, Kak?"

"Tanya apa? Tanya aja."

"Apa.. perasaan Kakak masih sama?"

Mael tersenyum.

"Perasaan Kakak masih sama dan gak akan berubah. Kakak selalu bilang kan. Kakak sayang kamu, Jerry. Sangat sayang."

Ia menjeda sebentar. Lalu diraihnya tangan Jerry. Dingin. Sepertinya Jerry gugup. Ia pun sebenarnya sama. Saat ini jantung Mael berdetak sangat kencang.

"Jerry, apa kamu mau jadi pacar Kakak?"

Jerry terdiam. Ia merasakan jantungnya yang seperti akan loncat saat ini. Ditatapnya Mael dalam-dalam, lalu tersenyum.

"Iya, Kak. Aku mau jadi pacar Kakak," ucap Jerry malu-malu.

Mael tersenyum bahagia.

"Terima kasih Jerry. Terima kasih karena sudah mau menerima Kakak."

Jerry menggeleng.

"Gak Kak. Harusnya aku yang berterima kasih karena Kakak sudah bertahan selama ini menungguku."

"Gapapa. Toh penantian Kakak akhirnya gak sia-sia. Kakak berhasil macarin Ice Prince-nya North City School."

"Kakak apaan sih?" ujar Jerry malu-malu.

Pipinya bersemu merah muda. Mael tertawa gemas. Dicubitnya pelan pipi Jerry.

"Gemesnya pacar Kakak kalo malu," ucapnya.

"Kak, udah dong... Jangan godain aku te-" ucapan Jerry terputus karena kecupan singkat diberikan Mael tepat di bibirnya.

Jerry mematung. Ia sangat terkejut. Matanya terbelalak menatap Mael. Membuat Mael tersenyum melihatnya. Ia lalu mendekatkan wajahnya dengan wajah Jerry. Mengikis jarak di antara keduanya. Lalu dengan lembut menautkan bibirnya dengan bibir indah milik kesayangannya. Membuat Jerry tak berkutik. Jantungnya semakin cepat berdetak. Benda asing dan kenyal itu menyentuh bibirnya dengan sangat lembut dan hangat. Membuatnya seperti terhipnotis. Jerry menikmatinya. Ia memejamkan matanya menikmati first kiss-nya bersama Mael.

Ciuman itu singkat saja, tapi terasa candu bagi keduanya. Mael menarik dirinya perlahan. Jerry yang menyadari Mael melepas pagutan mereka membuka matanya perlahan. Dilihatnya Mael yang tengah menatapnya lekat. Seketika pipi putih Jerry berubah menjadi merah seperti kepiting rebus. Mael tersenyum melihatnya. Dengan lembut ia mengusap bibir Jerry.

"Manis," ucapnya lembut.

Membuat Jerry semakin salah tingkah. Ia memalingkan wajah ke samping. Mencoba menutupi rasa malunya. Mael tertawa gemas. Lalu diusapnya pelan surai Jerry dan mengecup lembut keningnya.

"Kakak sangat menyayangimu Jerry."

"Jerry juga sayang Kakak."

Lalu keduanya tersenyum dengan tangan masih saling menggenggam.

My Precious Boy | MarkNo (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang