31. Hope

1K 57 0
                                    

Happy reading

Pukul 11.07 Mael terbangun. Kepalanya terasa agak berat. Karena sesungguhnya ia benar-benar tidak bisa tidur. Ia terus teringat Jerry hingga mengalami mimpi buruk beberapa kali. Ia kemudian menyempatkan melihat ke ponsel sesaat lalu beranjak menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi, ia segera berpakaian rapi dan bersiap hendak menuju rumah sakit.

Ketika ia turun dilihatnya papi dan maminya sedang duduk di meja makan. Nampak papinya yang masih mengenakan piyama menandakan ia baru bangun.

"Pagi, Pi, Mi," sapanya kepada kedua orang tuanya.

"Pagi," jawab suara berat Tama.

"Pagi Sayang," jawab Selena seraya tersenyum.

Melihat putranya yang sudah rapi dengan membawa tas, ia bertanya, "Mau ke rumah sakit?"

"Iya, Mi," jawab Mael seraya mencium singkat pipi Selena.

Ia lalu menarik kursi dan duduk di sebelah Selena. Dengan telaten Selena mengambilkan putranya makan. Lalu Mael segera menyelesaikan makannya, agar bisa segera dapat pergi ke rumah sakit.

"Mi, Mael mungkin gak pulang. Gapapa kan?" tanya Mael setelah selesai makan.

"Iya, Sayang. Tapi di rumah sakit kamu juga harus tetap istirahat dan makan dengan teratur," ucap Selena.

"Iya Mi," jawab Mael.

"Mi, bawakan makanan untuk Jayden. Papi yakin dia belum makan. Dan Mael, tolong kamu kabari kami jika ada perkembangan baru soal Jerry," ucap Tama yang juga sudah menyelesaikan makannya.

"Sudah mami siapkan. Sebentar, mami ambil," kata Selena.

"Iya Pi, pasti," ujar Mael.

Tak lama kemudian Mael sudah duduk di balik kemudi dan segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

~

Perlahan Mael membuka pintu ICU. Segera setelahnya tampak Jayden tengah duduk di sisi ranjang Jerry sambil memandangi putra kesayangannya itu. Saat menyadari kehadiran Mael, ia menoleh lalu tersenyum pada remaja itu.

"Siang, Om," sapa Mael.

"Siang, Mael."

Setelah semakin dekat tampaklah kantung mata Jayden yang menghitam.

"Om, gak tidur?" tanya Mael.

Jayden menggeleng.

"Om gak bisa tidur melihat Jerry seperti ini," jawabnya.

"Tapi Om bisa sakit kalau seperti itu terus," ucap Mael penuh perhatian.

"Nanti Om pasti akan tidur," ucap Jayden seraya tersenyum.

"Oiya Om, ini ada makanan dari mami. Om makan, ya? Mami minta Mael memastikan Om memakannya," ujar Mael seraya menyodorkan paperbag berisi makanan itu.

Jayden tertegun sesaat. Lalu diraihnya papaerbag itu.

"Terima kasih. Om jadi merepotkan kalian."

"Tidak ada yang direpotkan Om."

Hening sesaat.

"Om makan dulu ya? Ini sudah jam makan siang. Mael yakin Om belum makan sedari tadi," sambung Mael.

"Kamu benar. Om makan dulu, ya?"

"Iya Om."

Jayden lalu beranjak keluar ICU. Menyisakan Mael seorang diri. Kini ia berdiri di sebelah ranjang Jerry. Ditatapnya Jerry penuh kasih. Lalu ia mencondongkan badannya dan dikecupnya dalam kening Jerry agak lama. Lalu ia bisikkan sapaan tepat di telinga Jerry.

My Precious Boy | MarkNo (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang