28. Accident (2)

1.1K 61 0
                                    

Happy reading

       

      

BRAAAKKKK!!!

Lalu..

CKIIIITTT!!

Suara rem mobil Mael beradu dengan jalan.

"TIDAAAKKKK!!!" pekik Selena.

Ia menutup mata dan telinganya. Suara tabrakan mobil itu terngiang-ngiang kembali di ingatannya. Mengingatkannya pada kecelakaan Irene tahun lalu.

Sementara Mael membeku di tempat. Semenit kemudian ia membuka pintu mobil dan berjalan pelan ke arah mobil putih yang tadi sempat terpelanting itu.

"Gak, itu bukan Jerry," racaunya berusaha menyangkal apa yang baru saja dilihatnya.

Perlahan ia berjalan ke arah kemudi. Ingin memastikan bahwa orang di balik kemudi itu bukanlah Jerry. Dengan bergetar ia melihat ke dalam mobil yang pintunya sudah terpelanting entah kemana. Dan apa yang ditakutkannya benar-benar terjadi. Jerry nampak di dalam mobil itu dalam keadaan kepala bersimbah darah yang menyandar pada kursi mobil. Lalu tangannya tergantung bebas disisinya dengan keadaan juga berdarah-darah. Dan matanya, mata indah itu, tertutup rapat. Seketika lemas tubuh Mael. Ia terjatuh tepat di sebelah Jerry.

    

~

     

Javier dan teman-temannya sedang beralih menuju sekolah saat ini. Mereka berpikir bahwa mungkin saja Jerry datang kesana. Walaupun secara logika sangat tidak mungkin mengunjungi sekolah selarut ini. Namun, hanya tinggal beberapa ratus meter sebelum tikungan ke arah sekolah mereka, ponsel Javier berdering.

"Angkat, Ren," perintahnya pada Renze.

Dengan cepat diambilnya ponsel Javier. Muncul nama Mael disana.

"Kak Mael," katanya pada Javier.

"Cepet angkat Ren. Sapa tau Kak Mael sudah nemuin Jerry," ucap Hanzel tak sabar.

Renze mengangkat telpon itu lalu menekan tombol speaker.

     

"Halo, Kak. Ini Renze. Gimana? Apa ada ka-"

"Jerry kecelakaan."

    

CKIIIIITTT!!

Javier menghentikan mobilnya. Seketika ia terpaku di tempat, menoleh kepada kedua sahabatnya yang tak kalah terkejutnya. Tangan Javier serasa bergetar.

    

"Kakak serius?"

"Tolong segera datang. Mami syok, ia teringat kecelakaan yang menimpa Mommy Jerry. Aku harus nenangin Mami."

"Sekarang Kakak dimana?" tanya Hanzel.

"Kami baru saja sampai di rumah sakit. Kakak kirim alamatnya. Tolong segera datang."

"Iya, Kak. Kami segera meluncur."

"Satu lagi. Tolong hubungi Om Jayden."

"Pasti."

      

Renze mematikan telpon.

"Ayo, Jav," ucapnya kemudian.

Namun Javier tetap terdiam, membeku di tempat.

"Jav?" kata Renze seraya menepuk lengan Javier.

Tak ada reaksi.

My Precious Boy | MarkNo (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang