6. Memulai Pertemanan

1.1K 91 0
                                    

Happy reading

    

    

Setelah pertemuan di cafe beberapa waktu lalu, kini Mael dan Jerry mulai akrab. Jika bertemu dengan Jerry, Mael sudah tak segan lagi untuk menyapa. Begitu pula dengan Jerry. Bahkan tak jarang mereka terlihat sedang mengobrol.

Hal ini tak luput dari perhatian teman-teman Jerry terutama Javier. Mereka bertiga tahu bagaimana dinginnya seorang Jerry. Melihat Jerry yang menjadi akrab dengan Mael secara tiba-tiba tentu membuat mereka terheran-heran.

"Aku liat-liat kamu makin akrab sama Kak Mael, Jer," ucap Javier tiba-tiba.

Saat ini mereka tengah berada di kantin, sedang menikmati makan siang.

"Iya. Padahal kalian gak pernah ada kepentingan bareng-bareng. Kok tiba-tiba sekarang jadi akrab aja," sahut Hanzel.

"Emang kenapa?," jawab Jerry.

"Ya gapapa sihh. Cuma kamu itu kan orangnya sok cool banget, ketemu orang udah kaya' ketemu patung. Dinginnya kebangetan. Trus sekarang akrabnya sama Kak Mael, yang notabene gak sekelas sama kita. Gak ada keperluan sama kita. Ketemu juga jarang banget. Kan aneh kalo tiba-tiba kalian akrab," cerocos Renze mewakili kedua temannya.

Jerry yang disebut sok cool menatap tajam Renze tanda tak suka.

"Kenapa? Kamu gak suka aku sebut sok cool? Emang bener kan!?" sambung Renze cuek.

"Aku bukan sok cool. Aku emang begini kan. Susah memulai pertemanan. Kalian udah berapa lama kenal aku, masa' gak paham karakter aku yang cenderung introvert?" sahut Jerry meluruskan.


"Ya makanya kita jadi ngerasa aneh kamu tiba-tiba akrab sama Kak Mael," kata Javier.

Jerry menghembuskan nafas lalu mengambil botol soda yang dihadapannya.

"Kapan hari aku gak sengaja ketemu Kak Mael di cafe," kata Jerry menjawab pertanyaan teman-temannya, lalu meminum sodanya.

Teman-temannya masih menunggu Jerry melanjutkan kata-katanya. Namun yang ditunggu justru asyik memainkan botol sodanya.

"Terus?" tanya Renze kemudian.

"Terus apa?" Jerry malah bertanya balik.

"Ya terus gimana kok jadi akrab Jer? Nihh anak kok jadi lola sih?" sungut Hanzel.

"Ya terus dia nyapa aku, ngajak omong, trus akhirnya kami ngobrol. Udah. Titik. Kalian ini kenapa sih? Yang lola tuh justru kalian tau gak sih? Masa' gitu aja gak paham? Udah tau aku ini paling males ngomong panjang lebar. Masih belibet tanya-tanya terus," ucap Jerry mulai jengah.

Javier, Renze dan Hanzel terheran-heran mendengar Jerry bicara panjang lebar. Setau mereka Jerry itu tipe yang irit ngomong. Tiba-tiba sekarang ia mengomel panjang lebar. Sungguh hal yang langka. Tapi mereka jadi mengerti setelah mendengar penjelasan Jerry. Pertanyaan mereka terjawab sudah.

"Sudah ku duga pasti Kak Mael yang ajak ngomong duluan. Gak mungkin nihh ice prince yang mulai," ujar Renze.

"Wah, sahabatku udah mulai membuka diri nihh. Makanya jangan terlalu kaku jadi orang. Kan enak kalo punya banyak temen," kata Javier seraya merangkul Jerry gemas.

My Precious Boy | MarkNo (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang