Matahari menyapa kehidupan yang penuh drama ini hihi.
Saat ini Yola dan sekeluarga sudah berada di gedung. Yola terlihat sangat cantik dan anggun memakai baju pengantin.
Begitupun dengan Arga yang memakai jas hitam.
Yola menunggu dikamar Yang sudah disediakan, ditemani oleh bunda dan istri Alan, Lisa.
Dilain sisi tepatnya dilantai satu, terlihat banyak kerabat, teman Arga, teman bunda, dan teman ayah.
Dilantai satu sudah didesain warna putih sebagai tempat akad nikah.
"Orang tua kamu nggak ada yang dateng Yola?" Tanya Lisa.
"Udah meninggal" jawab Yola lirih.
Bunda yang melihat itu segera memeluk Yola.
"Maaf ya aku nggak tau" ucap Lisa merasa bersalah.
Yola mengangguk sambil tersenyum "bapak, ibu do'ain Yola biar acara pernikahan ini berjalan lancar"
Berkali-kali Yola melihat laptop di depannya yang nantinya akan memunculkan video acara akad nikah.
"Jangan takut nak" bunda menggenggam tangan Yola.
"Pasti semuanya akan berjalan dengan baik" ucap Lisa tersenyum.
Dilantai satu tempat dimana Arga duduk berhadapan dengan wali Yola. Kemaren Ayah sudah menemukan wali yang pas untuk Yola.
"Sudah siap?" Tanya pak penghulu melihat Arga. Arga mengangguk mantap.
Yola dengan setia menatap laptop didepannya menunggu ucapan sakral yang dikeluarkan dari cowok itu untuk dirinya.
"Saya terima nikah dan kawinnya Yola Cellyna Axyra binti Ahmad almarhum dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" ucap Arga lantang.
Yola meneteskan air matanya. Kini statusnya sudah berubah menjadi istri dari seorang dokter.
Bunda memeluk Yola dan diikuti Lisa yang ikut memeluknya.
"Udah jangan nangis lagi. Ayo turun udah ditunggu suami kamu" ucap bunda mengelus kepala Yola.
Yola berjalan dihimpit oleh bunda dikanannya dan Lisa di kirinya.
Yola di dudukkan disamping Arga yang sedari tadi tersenyum.Arga memegang tangan Yola lalu ia menyematkan di jari manis Yola. Dengan gerakan pelan tapi pasti Yola memegang tangan Arga dan menyematkan cincin yang sama di jari manis Arga. Lalu Yola mencium punggung tangan Arga dengan khidmat dan Arga mencium kening Yola, lalu berbisik ditelinga kanan Yola.
"Assalamu'alaikum cantik" bisik Arga mengecup pipi kanan Yola.
Yola mengerjapkan matanya berkali-kali, pipinya bersemu dan senyuman tipis terbit di bibirnya.
Acara ini berlanjut sampai sore.
***
Acara sudah selesai satu persatu tamu dan kerabat Arga sudah pulang. Alan dan istrinya juga ikut pulang.
Gedung ini sudah sangat sepi hanya tinggal beberapa orang yang bertugas membersihkan sisa tempat ini.
Arga, Yola, ayah dan bunda kini diperjalan pulang.
Saat sudah sampai rumah, Arga keluar dari mobil Arga bergegas membukakan pintu Yola dan merangkul pinggang Yola.
Yola sempat menegang dan ingin menghindar saat tangan kekar suamianya melingkar di pinggangnya tapi Arga mengeratkan rangkulannya.
"Kalian istirahat dulu sana" ucap bunda.
"Iya bun" jawab Arga menuntun Yola berjalan menaiki tangga.
"Kamu mandi dulu atau aku yang mandi dulu" Arga mendudukkan Yola di kasurnya.
"Aku dulu boleh?"
"Iya, sana mandi" Yola mengangguk dan berjalan ke kamar mandi yang terdapat di kamar ini.
Dua puluh menit Yola membersihkan dirinya, saat ia ingin mengambil handuk ia melihat hanya ada satu handuk digantungan situ pasti itu punya suaminya. Yola bingung harus gimana, handuk pemberian bunda Vellyn masih tertinggal di kamar bunda begitupun bajunya yang masih tertinggal di lemari bunda.
Yola ingin meminta suaminya tapi ia malu dan takut.
"Gimana ini" gumam Yola.
Arga setia menatap pintu kamar mandi itu, udah cukup lama istrinya berada dikamar mandi tapi sampe sekarang belum keluar. Perasaan khawatir menghantui Arga.
Ia berjalan mendekat ke kamar mandi.
"Yola" panggil Arga mengetuk pintu.
"Hey, kamu ngapain didalam, udah lama kamu didalam Yola" lanjut Arga mendekatkan telinganya ke pintu.
"Ee...anu dok itu" jawab Yola dari dalam.
"Kenapa Yola? Ada apa? Kamu butuh sesuatu? Bilang sama aku"
Dengan menahan malu Yola berucap, kalau seperti ini terus ia sakit kedinginan disini.
"Handuk sama bajuku tertinggal dikamar bunda" ucap Yola.
Dibalik pintu Arga tersenyum.
"Pakai handukku aja, aku mau ngambil baju yang udah aku siapkan buat kamu. Tungguin" Arga berjalan ke arah lemarinya ia mengambil piyama panjang berwarna hitam dan daleman untuk Yola. Ia sudah menyiapkan banyak baju untuk istrinya.
"Yola buka pintunya sebentar, ini aku bawain bajunya"
Yola membuka pintu sedikit lalu menyodorkan telapak tangannya.
Setalah mendapatkannya Yola kembali menutup pintu itu.Kali ini Yola tampil berbeda, ia tak memakai hijab membiarkan rambut hitam bergelombangnya terlihat.
"Udah selesai sayang?" Arga mendekati Yola yang berdiri gugup dengan mata yang melotot.
"Hey" ucap Arga mengelus surai rambut Yola.
"Hah" Yola menampilkan wajah cengo membuat Arga terkekeh gemas.
"Aku mandi dulu sayang" Arga tersenyum senang melihat pipi Yola bersemu.
Diam-diam Yola terkekeh kecil sambil memegang kedua pipinya.
"Jantungku mau lompat ke lantai" gumam Yola.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU GADIS DESA [END]
General FictionYola cellyna Axyra, gadis desa yang hidup sebatang kara. keluarga besarnya enggan untuk menganggap Yola ada, hanya karna Yola miskin. Yola mempunyai kulit sawo matang, tapi bagi orang yang mencintainya Yola bagaikan princess cantik dari sebuah kera...