Setelah melaksanakan sholat ashar dan membersihkan rumah, kini Yola sedang duduk santai ditepi kolam renang belakang rumah.
"Assalamu'alaikum sayangggg, mass pulanggg bawa oleh-oleh nihh" teriak Arga menggema seisi rumah.
Samar-samar Yola mendengar teriakan suaminya bergegas mengecek kedalam rumah.
"Sayang" panggil Arga saat melihat istrinya berjalan kearahnya sambil tersenyum.
"Mas bawa apa itu?" Yola menyalimi punggung tangan Arga dan Arga mengecup kening Yola.
"Bakso buat cantik" ucap Arga memberikan kresek putih.
"Makasih mass" ucap Yola mengecup dagu Arga.
"Sama-sama sayang. Dihabisin ya, mas mau mandi dulu" ucap Arga menangkup pipi Yola.
"Iya mas, udah aku siapin bajunya ditempat biasanya"
"Siap sayang"
Selepas kepergian Arga, Yola sedang sibuk memakan baksonya sambil menonton tv.
"Sini mas, makan dulu" ucap Yola menyodorkan piring berisikan bakso. Memang tadi Arga belinya dua bungkus.
"Punya cantik mana?" tanya Arga ikut duduk disamping Yola.
"Disini" ucap Yola sambil mengelus perutnya.
Arga terkekeh gemas, ia menghujani seribu kecupan diwajah Yola.
"Humm bau bakso" ucap Arga tersenyum.
"Iyalah kan habis makan bakso" ucap Yola ngegas.
"Hehe iya" ucap Arga menyuapkan bakso kedalam mulutnya.
"Sayang mau lagi?" Arga menyodorkan sesuap sendok didepan bibir Yola.
Yola menggeleng. "Udah kenyang"
Arga mengangguk lalu melanjutkan acara makannya. Dan Yola menyenderkan kepalanya dipundak kiri Arga.
"Hukmm" Yola menutup mulutnya saat merasakan sesuatu yang hendak keluar dari mulutnya.
"Sayang kenapa?" tanya Arga melihat Yola berlari ke kamar mandi. Arga ikut berlari menyusul Yola ke kamar mandi.
Huek
Huek
Huek
Uhuk uhuk
"Sayang" panggil Arga lembut sambil memijat tengkuk Yola.
"Udah? Apa mau muntah lagi sayang?" tanya Arga mengusap keringat didahi Yola.
"Udah" lirih Yola melas.
Arga membawa Yola ke kamarnya, tanpa memperdulikan acara makannya yang terhenti.
"Cantiknya mas sakit ya?" Arga mengelus kepala Yola.
Yola menggeleng lemah.
"Yang sakit sebelah mana sayang?" tanya Arga lembut.
"Perut Yola rasanya nggak enak"
"Istirahat dulu ya, nanti malam kita periksa" ucap Arga mengelus perut Yola.
"Kan mas dokter, ngapain harus ke yang lain?"
"Mas kurang paham kalau masalah janin sayang" ucap Arga tersenyum.
Kening Yola berkerut.
"Maksudnya?""Udah pokoknya nanti malam kita periksa, nggak ada penolakan" ucap Arga mengecup bibir Yola.
"Tadi siang mual-mual juga nggak?" tanya Arga ikut merebahkan tubuhnya disamping Yola.
"Iya" jawab Yola menatap netra teduh suaminya.
"Mas lanjut makan aja sana" lanjut Yola.
"Mas tinggal nggak papa?"
"Nggak papa mas" Arga mengangguk lalu mengecup kedua pipi Yola, dan berjalan keruang tengah untuk melanjutkan acara makannya.
***
"Mas Yola males pergi" rengek Yola menahan tangan suaminya yang aka membawanya pergi ke rumah sakit.
"Ayo buruan sayang. Disana cantik nggak bakal disuntik kok" ucap Arga yang tau jika istrinya takut disuntik.
"Bohong. Biasanya kan kalau biar tau sakit apa itu disuntik"
"Enggak, mas janjiin kalau nanti cantik nggak bakal disuntik" ucap Arga meyakinkan.
"Oke. Tapi habis periksa Yola mau minta sesuatu" ucap Yola menunjukkan puppy eyes.
"Iya sayang nanti mas turutin semuanya. Ayo" ucap Arga merangkul pinggang Yola.
Dirumah sakit tepatnya di ruang kandungan. Entah karna apa Arga membawanya kesini.
"Gimana hasilnya?" tanya Arga kepada dokter kandungan perempuan. Yang bernama Mila, rekan kerjanya sendiri.
"Alhamdulillah, istrinya dokter Arga hamil, dan usianya sudah tiga Minggu. Selamat ya dokter dan ibu Yola" ucap dokter Mila tersenyum ke arah kedua pasutri.
"Tuh kan bener dugaan mas sayang" heboh Arga dengan air mata yang mengalir lantas memeluk leher Yola erat.
"Mas" lirih Yola meneteskan air matanya haru.
"Iya sayang. Diperut kamu ada buah hati kita" ucap Arga mengecup pipi Yola.
Yola berusaha melepaskan pelukan Arga Yang sangat kencang. Ia meringis malu sedari tadi dilihat dokter Mila.
"Mas dilihatin dokternya" bisik Yola.
"Hehe maaf ya dok" ucap Arga mengusap sudut matanya.
"Nggak papa, saya paham kok. Ini vitamin buat ibu Yola ya, dan pesan saya ibu Yola jangan sering kecapean dan stress berat ya" ucap dokter Mila memberikan sebungkus vitamin.
"Iya dok. Terimakasih, saya pamit dulu, assalamu'alaikum" ucap Arga berdiri dan merangkul pinggang Yola.
"Wa'alaikumsalam"
Didalam mobil Yola tak hentinya tersenyum, sampai kering tuh gigi.
"Alhamdulillah akhirnya aku bisa ngasih mas anak" ucap Yola.
Arga tersenyum dan mengecup punggung tangan Yola.
"Terimakasih ya sayang. Sekarang mas mau nepatin janji buat nurutin semua keinginan istrinya mas" ucap Arga lembut sambil tersenyum manis.
***
Jgn lpa vote💙
Kalau bs vote-nya hrs seimbang dgn yg membaca🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU GADIS DESA [END]
General FictionYola cellyna Axyra, gadis desa yang hidup sebatang kara. keluarga besarnya enggan untuk menganggap Yola ada, hanya karna Yola miskin. Yola mempunyai kulit sawo matang, tapi bagi orang yang mencintainya Yola bagaikan princess cantik dari sebuah kera...