Kehadiran Alvan sebagai kakak kandung Yola sudah menyebar ke keluarga Arga. Separuh keluarga besar Arga masih ada yang tak suka dengan Yola dan Alvan.
Siang ini Arga dan Yola mau berkunjung ke rumah Alan (kakaknya Arga) karna permintaan Yola yang katanya kangen dengan anaknya Lisa.
"Mas nanti ke Indomaret dulu ya, aku mau beli jajan" ucap Yola mengelus punggung tangan Arga yang berada di pahanya.
"Okey sayang" ucap Arga melirik sebentar ke arah Yola.
"Ayo turun sayangku" ucap Arga membukakan pintu mobil data sudah sampai di Indomaret.
Yola tersenyum lebar menerima uluran tangan Arga.
Beberapa menit telah selesai, Arga dan Yola melanjutkan perjalanan kerumah Alan.
"Assalamu'alaikum" ucap Arga dan Yola.
"Wa'alaikumsalam, ayo masuk Arga Yola" ucap Lisa tersenyum hangat.
"Duduk dulu ya, mbak mau ambil minuman dulu" ucap Lisa.
"Lena mana mbak?" Lena adalah anak Alan dan Lisa yang berusia 2 tahun. Aku lupa udah pernah aku spil apa belum nama anaknya Lisa, jadi ini cuma ngarang.
"Dikamar lagi main" ucap Lisa berjalan kearah dapur dan diikuti Yola dibelakangnya.
"Sayang sini dulu lah!" ucap Arga sedikit keras tapi tak didengarkan Yola.
"Yola mau ngambil boleh nggak mbak?" ucap Yola mengagetkan Lisa.
"Eh, Yola tungguin sama Arga aja, kamu nggak boleh capek-capek La, nanti mbak bawa Lena ke kamu" ucap Lisa mengelus lengan Yola.
"Yaudah deh" ucap Yola kembali ke duduknya.
"Sayang" ucap Arga mengelus perut besar Yola.
"Dalem?" ucap Yola menaikkan satu alisnya seolah bertanya apa.
"Manggil aja sih hehe" ucap Arga mendudukkan wajahnya didada Yola.
"Isshh malu mass, jangan gini nanti dilihat mbak Lisa" ucap Yola menarik paksa kepala Arga.
"Nggak papa, santai aja" celetuk Lisa menggendong Lena, dibelakangnya ada pembantu yang membawakan jamuan.
"Minggir ah mass, aku mau gendong Lena"
"Nggak bisa sayang, kan kehalang perut kamu" ucap Arga masih setia mengelus perut Yola.
"Bisa! Mas minggir!" ucap Yola penuh penekanan tapi tersirat nasa ngerengek. Arga pun menegakkan tubuhnya lalu menyeruput jus jeruk yang ada didepannya.
"Bang Alan kerja mbak?" tanya Arga.
"Iya Ar"
"Sini Lena sama tante" ucap Yola menyodorkan kedua tangannya, menyambut Lena.
"Beneran bisa La? Nanti kalau perut kamu kegencet gimana" ucap Lisa.
"Nggak akan mbak" lalu Lisa menyerahkan Lena ke pangkuan Yola.
"Lena udah bisa ngapain sekarang?" tanya Yola mencubit-cubit pipi gembul Lena.
"Jan jan" ucap Lena menunjuk kresek putih yang dibawa Yola tadi.
"Oh iya! Tante sampe lupa, tante bawain jajan banyak loh buat Lena. Tolong bukain mas Arga"
"Nih" ucap Arga menyerahkan beberapa biskuit ketangan Lena.
"Yeeyyy hehe" Lena tertawa senang.
"Bilang apa Lena?" ucap Lisa.
"Aacih" ucap Lena mengucapkan makasih dengan bahasa bayinya.
"Cama-cama" ucap Arga dan Yola.
Setelahnya mereka membicarakan apa yang perlu dibicarakan.
Sorenya Arga dan Yola berada diperjalanan pulang, tapi saat ditengah jalan Yola menginginkan martabak telur, dengan senang hati Arga menurutinya.
"Sayang tungguin disini aja ya" ucap Arga mengecup kening Yola.
"Eum jangan lama-lama mas"
"Iya sayang" ucap Arga mengelus kepala Yola, lalu ia turun dari mobilnya.
Hampir setengah jam Yola menunggu Arga, tapi dilihatnya Arga masih mengantri, Yola yang sudah bosan didalam mobil akhirnya keluar menyusul Arga.
"Mas" ucap Yola menepuk punggung Arga dari belakang.
Arga menoleh kebelakang saat mendengar suara lembut wanitanya.
"Sayang ngapain ikut kesini? Balik ke mobil ya, disini nggak ada tempat duduknya nanti cantiknya mas kecapean" ucap Arga merengkuh tubuh Yola sambil mengelus kepala Yola, masa bodo dengan tatapan orang yang berbeda-beda.
"Masuk ke mobil ya sayang, bentar lagi mas selesai kok" ucap Arga dibalas Yola dengan gelengan kepala.
"Yola mau disini, mau lihat cara bikin martabak telurnya" ucap Yola tersenyum.
"Huh yaudah deh" akhirnya Arga berdiri dengan Yola disampingnya, ia merengkuh pinggang istrinya.
"Ini mas sudah selesai" ucap bapak penjualnya.
"Berapa pak?"
"30 ribu mas"
"Ini uangnya, terimakasih ya pak"
"Iya"
"Ayo sayang" Arga menggandeng tangan Yola, menuntun Yola berjalan dengan hati-hati.
Dug!
Brukk!
"Sayanggg!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU GADIS DESA [END]
General FictionYola cellyna Axyra, gadis desa yang hidup sebatang kara. keluarga besarnya enggan untuk menganggap Yola ada, hanya karna Yola miskin. Yola mempunyai kulit sawo matang, tapi bagi orang yang mencintainya Yola bagaikan princess cantik dari sebuah kera...