21

4.1K 117 0
                                    

Akhirnya Yola mengizinkan Arga pulang, tapi Yola masih tetap dirumah Dira sampai nanti Arga menjemputnya.

Saat ini Yola sedang membantu Dira membuat gorengan dan es bungkus untuk dijual nanti sehabis Maghrib. Btw emang dari dulu Yola, Dira dan bu Yanti jualan begituan, kecuali Yola semenjak udah nikah nggak ya.

"Udah La kamu mandi duluan sana, ini tinggal dikit biar aku aja" ucap Yola menata gorengan dan es di baskom besar.

"Lah ibuk udah mandi belum?" tanya Yola. Yola memang menganggap orang tuanya Dira seperti orang tuanya sendiri.

"Nggak tau lagi didepan rumah sama bapak tuh" ucap Dira.

"Aku duluan gapapa?" Tanya Dira. Kamar mandi dirumah Dira  cuma ada satu.

"Iya La" balas Dira.

Yola beranjak dari duduknya dan  berjalan ke kamar mandi sambil membawa baju ganti yang ia bawa.

"Aku mau sholat ashar di kamar kamu nggak papa kan Ra?" Tanya Yola kembali menghampiri Dira saat sudah selesai mandi.

"Iya La pakek aja, anggep rumah sendiri seperti dulu" ucap Dira.

"Oke" ucap Yola berjalan ke kamar Dira.

"Nduk, Yola nek ndi?" tanya bapaknya Dira, lupa namanya dan males baca part sebelumnya buat nyari namanya😁
(Nduk, Yola dimana?)

"Nembe sholat pak" jawab Dira menatap bapaknya.
(Lagi sholat pak)

"Oh yo ws, bapak tak adus sek"
(Oh ya udah, bapak mau mandi dulu)

"Nggeh pak"

"Udah semua Ra?" tanya Yola menghampiri Dira.

"Alhamdulillah udah La" Yola mengangguk.

Sambil bersantai-santai, Yola, Dira, dan orang tuanya sedang mengobrol ringan.

"Koe nek kono seneng ra nduk?" tanya bu Yanti menatap Yola.
(Kamu disana senang kan nduk)

"Nggeh buk, Alhamdulillah keluargane mas Arga saget nompo Yola opo anane"
(Iya buk, Alhamdulillah keluarganya mas Arga bisa menerima Yola apa adanya)

"Yo ws nek kono, ibuk karo bapak iso anyem krungune"
(Yaudah kalau gitu, ibuk sama bapak bisa tenang dengernya)

Allahuakbar
Allahuakbar

"Alhamdulillah udah Maghrib" ucap Dira.

"Yok sholat bareng reng mesjed" ucap bapak berdiri lebih dulu.
(Ayo sholat bersama ke masjid)

Yola, Dira, dan bu Yanti mengambil wudhu dirumah dan memakai mukenanya masing-masing.

Saat dipertengahan jalan menuju masjid mereka di panggil seseorang, membuat jalan mereka berhenti.

"Ibuk disek yo nduk" ucap bu Yanti saat mengetahui siapa yang memanggil nama anaknya.
(Ibuk duluan ya nduk)

"Ada apa kak?" tanya Dira menatap seorang lelaki bertubuh tegap yang berdiri diantara Yola dan Dira.

Lelaki itu tersenyum lebar sambil mengalihkan atensinya ke Yola.
"Yola, masih inget aku kan?" tanya lelaki itu yang berumur dua tahun lebih tua .

"Kak Adam kan?" Yola masih ingat lelaki yang berdiri didepannya ini adalah Adam, laki-laki yang sangat perhatian kepadanya dari ia masih kecil sampai ditinggal keluarganya, dan laki-laki yang pernah mengungkapkan perasaannya ke Yola, Yola menghargai itu, tapi walaupun begitu Yola masih tau batasan.

"Masih inget ternyata" ucap Adam tersenyum.

"Mbak Yola" panggil seorang anak kecil kisaran umur tujuh tahunan yang berdiri dibelakang tubuh Adam.

"Hay Ainun" ucap Yola menatap Ainun adiknya Adam.

"Ayo buruan jalan, nanti keburu iqamah" ucap Dira.

"Yuk" ucap Adam berjalan lebih dulu. Ainun ikut berjalan ditengah-tengah Dira dan Yola.

Beberapa menit selesai, Adam dan Dira berjalan ke rumah masing-masing.

"Nanti kamu jualan Ra?" tanya Adam menatap Dira.

"Iya" jawab Dira diangguki Adam.

"Kalau gitu aku duluan ya, nanti aku mampir ke stay kamu" ucap Adam menatap Dira dan Yola bergilir.

"Iya kak" jawab Dira dan Yola hanya tersenyum.

"Da da mbak Dira, mbak Yola" ucap Ainun tersenyum lebar sambil melambaikan tangannya.

"Da da juga" balas Dira dan Yola ikut melambaikan tangan.

Saat sudah sampai dirumah Dira dan Yola bersiap-siap untuk berjualan. Dulu Dira berjualan keliling tapi sekarang Dira sudah mempunyai stay tempat untuk dibuat jualan. Tempatnya berada di pinggir jalan raya.

"Udah semua kan La?" tanya Dira  menaiki motornya.

"Udah"

"Dira hp aku bunyi, kayaknya mas Arga nelfon deh" ucap Yola.

"Udah mau nyampe La, sekalian nanti aja ya, nanggung kalau berhenti" ucap Dira menatap kaca spionnya.

"Yaudah deh, buruan" ucap Yola tak sabar.

Saat sudah sampai Yola bergegas membuka hp nya ada beberapa panggilan dan pesan yang tak terjawab dari suaminya.

"Bantuin dulu lah La" ucap Dira melas sambil menata dagangannya.

"Hehe cintaku lagi nelfon" ucap Yola cengengesan sambil menunjukan hp nya.

"Huh, kapan aku rabi buk" lirih Dira menghembuskan nafasnya.
(Huh, kapan aku nikah buk)

"Udah puas sayang-sayangan nya?" tanya Dira jengah, ia kelimpungan sendiri saat ramai pembeli dan Yola malah asik-siknya bucin.

"Udah" ucap Yola tersenyum dan sangat bersemangat. Biasalah sibucin habis ngobrol.

"Iya-iya ini aku bantuin" ucap Yola berdiri saat ada montor yang berhenti, ia kira itu pembeli tapi ternyata....

"Hay Yola, Dira" ucap Adam tersenyum.

"Iya kak, mau beli apa?" tanya Yola ikut tersenyum.

"Es buahnya satu sama tempe mendoannya tiga ya, tapi aku mau makan disini, sekalian mau ngobrol. Kangen udah lama nggak ngobrol bertiga" ucap Adam tersenyum lalu duduk di kursi sebelah kanan Yola, dan Dira duduk disebelah kiri Yola, jadilah Yola ditengah-tengah.



JODOHKU GADIS DESA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang