11

5.5K 164 1
                                    

Mobil yang ditumpangi pasutri baru itu berhenti di pekarangan rumah berlantai dua, dari luarnya terlihat sangat megah.

Yola menatap bangunan didepannya dengan takjub.

Tiba-tiba ada seorang wanita paruh baya yang menghampiri mereka.

"Assalamu'alaikum non, den" ucap wanita itu.

"Wa'alaikumsalam"

"Saya ditugaskan menjadi pembantu dirumah kalian"

"Nama bibi siapa?"

"Panggil bi Mirna aja den"

"Biar saya yang bawain kopernya" ucap bi Mirna. Arga mengangguk mempersilahkan.

Lalu Arga merangkul pinggang Yola masuk kedalam rumah.

"Assalamu'alaikum" ucap mereka saat membuka pintu.

"Ini rumah mas?" tanya Yola memandang sekeliling.

"Ini rumah kita sayang" jawab Arga.

"Bi kopernya langsung dibawa ke kamar ya" ucap Arga.

"Baik den" ucap bi Mirna.

"Mau lihat yang lain dulu atau langsung ke kamar?" Tanya Arga mengelus kepala Yola yang terbalut hijab.

"Beresin bajunya dulu" jawab Yola. Lalu Arga membawa Yola ke lantai dua, tempat kamarnya berada.

"Bibi" panggil Yola.

"Eh iya non"

"Panggil mbak aja bi" ucap Yola tersenyum. Bi Mirna melihat Arga, meminta persetujuan dan Arga mengangguk.

"Iya mbak. Mbak butuh sesuatu?"

"Enggak kok"

"Yaudah bibi ke dapur dulu ya" Yola mengangguk.

Yola meraih satu kopernya lalu membawanya ke depan lemari.

"Istirahat dulu cantik" ucap Arga mendudukkan dirinya di sofa dekat ranjang.

"Aku mau naruh bajunya dulu mas" ucap Yola menatap sebentar suaminya lalu kembali membuka kopernya dan memasukkan baju-baju dirinya dan juga baju suaminya.

"Mas kebawah dulu mau ngambil minum ya"

"Iya mas"

Arga kembali ke kamar dengan bibi yang berjalan dibelakangnya.

"Taruh meja situ bi" ucap Arga. Dan bibi meletakkan dua gelas jus jeruk diatas meja setelahnya bibi kembali ke dapur.

Arga mengambil satu gelas itu dan berjalan mendekati Yola.

"Cantik" panggil Arga ikut berjongkok di samping istrinya.

"Iya mas" ucap Yola menoleh ke suaminya.

"Minum dulu" Arga menyodorkan tepi gelas di depan bibir Yola. Yola menyesap jus jeruk sambil menatap netra Arga.

Arga tersenyum gemas ia mencubit pipi chubby Yola dengan tangan kirinya.

Yola meminum jus jeruknya hingga setengah dan setengahnya lagi dihabiskan oleh Arga. Yola yang melihat suaminya meminum dibekas bibirnya melotot apakah suaminya tidak jijik?

"Nggak jijik mas?" Tanya Yola menatap Arga.

Arga tersenyum sambil menggeleng "Ngapain jijik sama bekas Istrinya sendiri sayang"

Hati Yola berdesir hebat mendengar kata istri keluar dari bibir Arga.

Yola mengambil satu koper lagi lalu membukanya.

"Mas kok tau ukuran pakaian yang aku pakai sih"

"Iya dong mas Arga gitu loh" ucap Arga menepuk dadanya sombong.

"Tau dari mana mas"

"Cuma ngira-ngira sayang eh malah ternyata pas di badan kamu"

"Ini baju yang buat aku kebanyakan mas"

"Nggak papa biar nanti cantik nggak bosen kalau mau pakai yang mana"

"Tapi jangan terlalu banyak lah mas, nanti uang mas habis kalau beli baju buat aku"

"Uang mas banyak sayang, bisa sampai tujuh turunan. Nggak akan habis kalau cuma beli baju buat cantik" ucap Arga mengecup pipi Yola lama.

"Basah mas" ucap Yola mengusap pipinya dengan ujung hijabnya.

"Jangan dihapus, biar kering sendiri" ucap Arga mencium kembali pipi Yola.

"Mas"

"Apa cantik?"

"Nggak papa cuma manggil"

"Haha ternyata cantik cerewet ya" ucap Arga terkekeh.

Reflek Yola memperhentikan kegiatannya menata baju, ia menatap suaminya lama. Apakah salah kalau dirinya cerewet dihadapan suami sendiri?

"Maaf mas, aku kalau udah nyaman sama seseorang emang cerewet" ucap Yola menatap suaminya sendu.

Arga merasa bersalah saat Yola menyorot dirinya dengan tatapan sendu.

"Maaf sayang maksud mas nggak gitu. Mas malah seneng kok kalau cantik jadi cerewet didepan mas" ucap Arga memeluk Yola dari samping.

"Eh bentar-bentar tadi mas nggak salah denger kan kalau cantik udah nyaman sama mas"

Yola mengangguk didalam pelukan Arga "Iya aku udah nyaman sama mas"

Arga tersenyum senang ia sudah berhasil membuat istrinya merasa nyaman saat didekatnya, ia juga harus berhasil membuat istrinya mencintai dirinya dengan setulus hati.

"Udah cinta sama mas belum?"ucap Arga mengelus pipi Yola dengan lembut.

Yola terdiam cukup lama hingga akhirnya ia menggeleng pelan.

"Mas akan bikin cantik jatuh cinta dalam waktu dekat maupun dalam waktu lama"

"Do'ain aku mas biar aku bisa mencintai mas dengan setulusnya dan memperlakukan mas layaknya raja"

"Kenapa mau memperlakukan mas seperti raja?"

"Karna mas udah mau mencintaiku tanpa memandang latar belakangku, dan mas juga sudah mau menjadikan aku istri untuk menemani mas sampai akhir umur mas" ucap Yola tersenyum mengelus lengan kekar suaminya.

"Mas sayang banget sama cantik"

Cup!

JODOHKU GADIS DESA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang