Terlihat sepasang suami istri tidur dengan berpelukan. Perlahan salah satu dari mereka ada yang menggeliat pelan.
"Nghh" lirih Yola menggeliat sambil mengerjapkan matanya pelan.
"Mas" Yola menepuk-nepuk dan mendongak menatap suaminya.
Arga yang mendengar suara istrinya bergegas membuka matanya, dan menunduk guna melihat wajah Yola.
"Hm?" Dehem Arga mengelus kepala Yola.
"Masss Arga" rengek Yola.
"Kenapa cantik? Mau apa, hm?" Tanya nya mengelus lembut pipi Yola.
"Pusing" lirih Yola memejamkan matanya.
"Minum obat ya, cantik?" Ucap Arga memijat pelan pelipis Yola.
"Nggak mau" lirih Yola bergerak mendekat ke Arga. Dengan perhatian Arga menaruh kepala Yola ke dadanya, dan mengelus kepalanya lembut.
"Mas pijitin ya?" Yola mengangguk singkat. Arga memijat kepala Yola penuh kasih sayang.
"Jam berapa ya mas?"
"Bentar" ucap Arga mengambil handphone nya di nakas pinggir kasur.
"Jam dua sayang. Cantiknya mas butuh sesuatu?" lanjutnya kembali memijat kepala istrinya.
"Mau minum mas, tapi susu coklat yang hangat" ucap Yola mendongak menatap Arga.
Arga tersenyum dan mengecup bibir Yola.
"Boleh sayang, tunggu disini aja ya?" Ucap Arga bangkit dari kasur, dan membenarkan posisi tidur istrinya.
"Cepet ya" ucap Yola memegang ujung baju Arga.
"Iya sayangku" Arga mengecup seluruh wajah Yola hingga tak tersisa. Setelah itu Arga pergi kedapur untuk membuatkan minuman yang diinginkan sang separuh jiwanya.
Sepeninggalan Arga, Yola meraba-raba wajahnya hingga berhenti tepat dibibirnya.
Ia tersenyum-senyum sendiri "Masih bau belum sikat gigi, tapi kok mas Arga nggak jijik ya, bodo amatlah aku suka hehe" gumam Yola tersenyum malu-malu.
"Sayang" ucap Arga tersenyum sambil membawa gelas berisikan susu coklat.
"Sini bangun dulu sayang" Arga membantu Yola untuk duduk.
"Makasih" ucap Yola pelan saat menerima gelas pemberian Arga.
"Sama-sama cantik" balas Arga mengecup kedua pipi Yola.
"Hati-hati ya, panas" Yola mengangguk, ia meminumnya hingga tandas.
"Lanjut bobo lagi ya, sambil dipijitin mas"
"Hem" dehem Yola sambil mengangguk.
***
Setelah melaksanakan sholat subuh, kini pasutri itu sedang memasak bersama.
Kali ini yang masak bukan lagi bi Mirna tapi Arga dan Yola sendirilah yang memasaknya.
"Mass ihh" kesal Yola menghentakkan kakinya.
Bagaiman tidak kesal, sedari tadi Arga tidak membantunya sama sekali, dia hanya memeluk dirinya dari belakang ditambah tangan Arga yang mengelus lembut perutnya membuat perut Yola serasa diterbangi banyak kupu-kupu, ia geli, malu tapi mau bercampur menjadi satu.
"Apa sih sayang" ucap Arga tekekeh sambil menyembunyikan wajahnya diceruk leher Yola.
"Tangannya mas nakal" cemberut Yola memanyunkan bibirnya dan melirik ke arah suaminya.
"Gapapa nakal sama istri sendiri" bisik Arga tepat ditelinga kanan Yola.
"Udah mass nanti masaknya nggak selesai-selesai, mas juga yang telat kerjanya kan?" Ucap Yola dengan nada nyolot.
Cup
Arga tersenyum senang setelah berhasil mengecup bibir Yola.
"Sini mas bantuin, biar cepet selesai" ucap Arga berpindah tempat menjadi berdiri di samping istrinya.
"Kawet mou ngono lo" sinis Yola.
(Dari tadi gitu lo)"Apa sayang?" Tanya Arga bingung menatap Yola.
"Hehe nggak papa suamiku" Yola tersenyum manis ke arah suaminya.
Sekian sampai disitu dulu hehe
Terimakasih buat yg masih setia sampai sekarang💙
Jangan lupa vote💙
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU GADIS DESA [END]
General FictionYola cellyna Axyra, gadis desa yang hidup sebatang kara. keluarga besarnya enggan untuk menganggap Yola ada, hanya karna Yola miskin. Yola mempunyai kulit sawo matang, tapi bagi orang yang mencintainya Yola bagaikan princess cantik dari sebuah kera...