"mas nanti setelah sholat maghrib, kita makan dulu ya" ucap Yola memainkan jari-jari Arga.
"Iya sayang, bentar lagi ya"
Saat ini Arga dan Yola sedang berada di restoran.
"Belepotan sayang" ucap Arga membersihkan sudut bibir Yola dengan jempolnya.
"Biarin" ucap Yola acuh, lalu melanjutkan acara makannya.
"Sini mas suapin" ucap Arga merebut sendok yang digenggam Yola.
"Nggak mau ah, malu ada orang banyak"
"Yaudah"
Drtt.....
"Hp mas bunyi tuh"
"Enggak sayang, ini hp mas mati" ucap Arga mengecek hp nya.
"Berarti punya Yola dong" ucap Yola merogoh hp nya di tas.
Arga terkekeh melihat ekspresi Yola yang gemas. "Iya sayangku"
"Yang nelfon nomer nggak dikenal, gimana mas?"
"Angkat aja sayang" Yola mengangguk.
Mimik wajah Arga terlihat kesal dengan sorot mata yang cemburu. Ia mendengar suara laki-laki yang menelfon istrinya, dan sedari tadi ngobrol mereka saling terkekeh.
"Siapa?" tanya Arga dingin. Mulai deh cemburunya.
"Temennya Yola, namanya kak Adam" ucap Yola menaruh hp nya di tas.
"Oh" ucap Arga cuek.
Yola berpindah posisi dari yang awalnya didepan Arga kini berada disamping Arga. Ia tau kalau suaminya sedang cemburu.
"Mas Arga" panggil Yola menoel-noel pipi kiri Arga.
"Hm?"dehem Argan sibuk bermain ponselnya.
"Mas jangan marah dong, maafin Yola deh. Tadi itu kita cuma ngobrol biasa aja" ucap Yola dengan sangat lembut.
"Biasanya kayak gimana?" Tanya Arga tanpa melihat istrinya.
"Ya biasa, kayak obrolan antara temen gitu"
"Oh gitu" ucap Arga mengangguk.
"Iya mas, mas jangan marah ya. Jangan diemin Yola. Yola minta maaf" ucap Yola setia menatap netra suaminya.
"Mas Arga" panggil Yola tak dibalas Arga.
"Masss ngomong dong. Udah dua hari loh kita LDR an, masa pas ketemu lagi malah marahan si" Yola melihat sekeliling yang ramai orang.
"Yola nangis yang keras ah, biar disangka mas ngelakuin kekerasan sama Yola" ucap Yola sesekali melihat sekitar.
"Terimakasih ya Allah udah diberi istri yang selucu ini" batin Arga tersenyum.
"Masss" kali ini Yola sedikit merengek karna takut.
"Maafin Yola. Ayo ngomong sama Yola" lirih Yola.
Arga mengalihkan pandangannya ke wajah Yola yang sedang menahan tangis. Tanpa sepatah kata, ia memeluk erat Yola menyembunyikan wajah Yola di dada bidangnya.
"Iya mas maafin. Tadi mas lagi cemburu sayang makanya diem, takut kalau nggak bisa mengontrol emosi terus bentak-bentak Yola" ucap Arga dengan sangat lembut. Ia mengecup kepala Yola berkali-kali.
"Makasih udah maafin Yola" ucap Yola yang masih di dekapan Arga.
Arga mengangguk. "Kita jalan lagi yok, nanti keburu malem malah nggak jadi"
"Apanya yang nggak jadi?" Tanya Yola mendongak kearah Arga.
"Jatahnya mas" ucap Arga tersenyum devil dengan mengedipkan sebelah matanya.
"Ihh Yola capek tau habis perjalanan jauh, emang mas nggak capek apa?"
"Capek si, tapi ya kita tunggu aja nanti" ucap Arga menaik-turunkan alisnya.
"Gemes deh sama mas" ucap Yola mencubit pinggang Arga.
Arga hanya tersenyum menahan rasa sakit akibat cubitan istrinya. Mereka melanjutkan perjalanannya menuju rumah. Suara tawa menggema di isi mobil yang ditumpangi Arga dan Yola.
***
Saat ini jam menunjukkan pukul setengah sepuluh malam."Huh cuapek banget aku" ucap Yola merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu, sedangkan Arga sibuk membawa barang-barang Yola ke kamar mereka. Dosa banget Yola nggak mau bantuin, ya karna itu suruhan suaminya yang melarang ia membawa barang-barang tersebut.
Yola yang merasa haus bergegas berjalan ke arah dapur. Betapa terkejutnya saat membuka kulkas banyak sekali per-kue-an ada kue kering, kue basah, desert, hingga cake berukuran kecil pun ada.
"Banyak banget mas belinya" gumam Dira.
"Sayangggg dimanaaa?" Teriak Arga dari arah depan.
"Dapur mass" balas Yola ikut berteriak sedikit.
"Ayo tidur sayang udah malem loh" ucap Arga memijat kecil pinggang Yola.
"Ini kue nya mas semua yang beli?" tanya Yola.
"Enggak" ucap Arga menggeleng lucu.
"Terus ini?"
"Kemaren bunda sama ayah dateng buat main kerumah kita, eh malah istrinya mas nggak ada terus bunda bingung mau ngapain akhirnya bunda buat begituan deh dari pagi sampai siang, terus malemnya bunda datang lagi suruh telfonin Yola waktu itu" jelas Arga.
"Oh yang waktu itu. Besok malem kita kesana ya mas, Yola jadi nggak enak sama bunda" ucap Yola sambil memakan kue buatan mertuanya.
Arga mengangguk dan meletakkan kepalanya di pundak istrinya. " Ayo tidur, mas udah ngantuk"
"Ayo, tapi Yola gendong ya?"
"Siap" pergerakan Arga saat hendak menggendong Yola ala bridal style berhenti.
"Gendong belakang aja mas"
"Yaudah naik sini" ucap Arga berjongkok.
Arga menidurkan Yola dengan hati-hati.
"Mau Yola pijitin nggak?"
"Enggak usah sayang" ucap Arga membawa Yola ke pelukannya.
"Tidur sayang" ucap Arga mengecup kening Yola.
"Good night mas" ucap Yola mengecup leher suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU GADIS DESA [END]
General FictionYola cellyna Axyra, gadis desa yang hidup sebatang kara. keluarga besarnya enggan untuk menganggap Yola ada, hanya karna Yola miskin. Yola mempunyai kulit sawo matang, tapi bagi orang yang mencintainya Yola bagaikan princess cantik dari sebuah kera...