"Assalamu'alaikum" ucap bunda Vellyn dan suaminya datang.
"Jangan ngadu" bisik Lina dengan tajam. Lalu ia mengambil alih adonan kue yang sempat dipegang Caca tadi.
"Sayang" panggil bunda duduk disamping Yola.
"Iya bun" balas Yola mengecup tangan mertuanya.
"Eh ada bunda" ucap Lisa yang baru dateng dari dapur sambil membawa nampan yang berisi 3 jus mangga. Lisa membawa 3 karna sebenarnya tadi untuk dirinya, Yola dan Caca. Tapi saat ia sampai sini hanya ada Yola, mamanya dan bunda mertuanya.
"Ini Lisa bawain jus mangga bun, diminum ya" ucapnya menyodorkan satu gelas ke depan bunda.
"Dan ini untuk Yola" lanjutnya menyodorkan gelas didepan Yola.
"Makasih nak" ucap bunda.
"Makasih mbak" ucap Yola.
"Iya sama-sama"
"Mbak ini tolong dilanjutin ya, aku mau bakar ikan dulu dibelakang" ucap Lina menatap besannya.
"Ini adonannya tinggal dicetak kan mbak?" Tanya bunda.
Lina mengangguk lalu ia tersenyum manis tapi palsu kearah Yola.
"Tante kebelakang dulu ya" ucapnya lembut kepada Yola.
Yola sempat kaget tapi akhirnya ia mengangguk. Sekarang ia paham kalau ada bunda didekatnya maka Lina tidak akan berani kasar dengannya dan sebaliknya.
Bunda, Yola, dan Lisa akhirnya berkutat dengan kue. Beberapa menit akhirnya mereka selesai.
"Kamu jangan kecapean nak" ucap bunda mengelus perut Lisa.
"Mending kamu duduk-duduk aja ya" lanjutnya.
"Nggak enak sama yang lain bun"
"Udah nggak papa. Bunda sama Yola mau kesana ya mau bantu-bantu yang lain"
"Iya bun"
Disini Yola dan bunda berada, dibelakang rumah yang sudah banyak orang, mereka sedang membakar ikan.
"Bunda yang ngasih bumbunya aja, biar Yola yang bakar"
"Iya nak"
Sekitar dua jam akhirnya puluhan ikan sudah selesai dibakar. Sekarang waktunya makan siang.
Mereka makan siang diruang tamu, semua orang berkumpul disitu untuk makan siang.
"Cantik" panggil Arga mendekati Yola.
"Mas" balas Yola tersenyum senang.
"Ayah mana Ar?" Tanya bunda.
"Masih dibelakang sama bang Alan bun" ucap Arga, bunda hanya manggut-manggut.
"Sini duduk dekat mas" ucap Arga menarik lengan kanan Yola.
"Aduh" pekik Yok reflek melirik lengannya yang terasa perih.
"Kenapa sayang?" Panik Arga.
"Nggak papa" ucap Yola tersenyum dan Arga percaya itu.
"Yola" panggil Lina yang tiba-tiba datang.
"I-iya tan kenapa?" Tanya Yola menunduk.
"Bisa bantuin tante?" Yola mengangguk.
"Mas aku kesana dulu ya" ucap Yola menatap Arga.
"Iya sayang"
Yola membuntuti Lina yang ternyata membawanya ke dapur.
"Bikinin minum buat mereka semua" ucap Lina ketus dan duduk dikursi memperhatikan Yola.
"Berapa tante?"
"Yang kamu liat tadi berapa?" Gertak Lina.
Yola menutup mulutnya rapat-rapat dan mulai membuat minuman sirup buat semua orang yang ada disini.
"Sirupnya kebanyakan, dikit-dikit aja biar hemat" Yola mengangguk.
"Udah semua tante"
"Bawa sana" ucap Lina mendorong punggung Yola.
"Nanti balik sini lagi" Yola mengangguk lalu melanjutkan langkahnya.
"Silahkan diminum" ucap Yola didepan segerombolan wanita.
Lalu Yola beralih ke cewek-cewek remaja yang mungkin para sepupunya Arga. Disini juga ada Caca.
"Kak Yola maafin mamaku ya" ucap Caca memegang tangan Yola.
"Iya Ca" jawab Yola singkat.
"Tolong jangan benci aku kak"
"Enggak Ca, aku nggak benci kamu aku juga udah maafin mama kamu"
Caca memeluk Yola singkat.
"Aku kesana dulu" ucap Yola diangguki Caca.
Saatnya Yola mengasih minuman ke suaminya.
"Ini minum buat mas sama bunda" ucap Yola tersenyum.
"Makasih sayang"
"Yola kedapur lagi ya mas"
"Ngapain cantik? Bukannya semuanya udah selesai?" Tanya Arga menahan tangan Yola.
"Udah disini aja sama mas" lanjut Arga menarik paksa Yola untuk duduk.
"Kita makan dulu sayang. Mas ambilin ya"
"Nggak usah, Yola bisa sendiri mas"
"Nggak papa, kamu pasti capek kan tadi abis bantu-bantu"
"Nih dimakan" ucap Arga menyodorkan piring yang berisi nasi dan ikan bakar.
"Bunda mau di ambilin?" Bunda menggeleng.
"Nggak usah nak" Arga mengangguk.
Tiba-tiba Alan dan Lisa ikut duduk bergabung.
"Sini-sini makan nak" ucap bunda.
"Iya bun" ucap Alan dan Lisa.
"Ayah kamu kok nggak ikut gabung kesini Lan?" Tanya bunda.
"Kayaknya ayah lagi makan sama om Lana dibelakang bun" om Lana itu suaminya Dewi.
Lalu mereka mulai makan dengan khidmat. Bunda bahagia melihat kedua anaknya yang sangat memuliakan istrinya.
Dilain sisi tepatnya didapur. Lina sedang menggeram kesal karna Yola tidak kembali ke sini dan rencana juga gagal karna melihat Arga yang setia disamping Yola.
"Awas aja kalo cewek kampungan itu merebut kasih sayang Vellyn ke Lisa. Nggak akan aku biarkan anakku terkalahkan oleh cewek kampung itu" gumam Lina dengan nada kebencian. Lalu akhirnya Lina ikut bergabung makan diruang tamu dengan raut wajah yang baik-baik aja.
JANGAN LUPA BINTANGNYA⭐⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU GADIS DESA [END]
General FictionYola cellyna Axyra, gadis desa yang hidup sebatang kara. keluarga besarnya enggan untuk menganggap Yola ada, hanya karna Yola miskin. Yola mempunyai kulit sawo matang, tapi bagi orang yang mencintainya Yola bagaikan princess cantik dari sebuah kera...