Hari ini adalah hari Minggu jadinya Arga tak bekerja dan ia mau mengajak Yola jalan-jalan.
"Nanti kita keliling kota ya mas" ucap Yola dengan senyum mengembang.
"Naik delman?"
Yola menggeleng lucu. "Naik motor"
"Oke cusss mari kita berangkat" Arga menggandeng tangan Yola dan diayun-ayunkan ke kanan kiri.
Arga membantu Yola naik motor dan memakaikan helm.
Wushhh ngenggg....
Cuaca hari ini tak terlalu panas tapi juga tak mendung jadi pas buat menikmati udara.
"Cantik" panggil Arga sedikit berteriak.
"Iya mas?" Jawab Yola ikut berteriak.
"Mas bahagia karna ada cantik" ucap Arga tersenyum.
Yola terkekeh bahkan telapak tangannya digunakan untuk menutupi mulutnya. Arga yang melihat itu dari kaca spion ikut terkekeh.
"Mas Arga berhenti" panggil Yola berteriak sambil memukul pundak Arga.
Arga segera menepikan motornya dipinggir jalan.
"Ada apa sayang?" Tanya Arga menoleh ke arah belakang.
"Mau beli itu" tunjuk Yola ke arah pedagang kaki lima.
"Batagor?" Yola mengangguk lucu.
"Cantik tunggu sini ya biar mas yang beli" ucap Arga melepaskan helmnya.
"Yang banyak ya mas" ucap Yola mengelus tangan Arga.
"Iya sayang"Arga mengecup punggung tangan Yola lalu ia menghampiri sang penjual batagor.
"Dihabisin ya sayang" ucap Arga memberikan plastik berisi batagornya.
"Mas mau?"
"Buat cantik aja. Mau makan dimana?"
"Ditaman"
"Ayo"
*****
Arga dan Yola sudah sampai disebuah taman. Disini banyak diisi oleh makhluk berpasangan.
"Mas duduk disana yang deket air mancur"
"Iya sayang, ayo"
Lalu akhirnya Arga dan Yola duduk disebuah taman sambil memakan makanan yang tadi mereka beli dipinggir jalan.
"Mas Arga" panggil Yola menatap Arga.
"Iya sayang kenapa?" Arga mengelus kepala Yola yang terbalut hijab.
"Umur mas berapa sih"
Sebenarnya Yola tuh udah tau tapi author mau ngasih tau para readers hehe.
"24"
"Aku kira umurnya masih 21 tahun, soalnya muka mas awet muda" ucap Yola menyenderkan kepalanya di pundak Arga.
"Tapi tetep ganteng kan?"
"Tetep selalu ganteng, suaminya Yola" ucap Yola menutup wajahnya menggunakan telapak tangan Arga.
Mereka asik disini bertukar cerita jaman Yola dulu sebelum nikah. Arga menahan air matanya kala mendengar cerita-cerita malang dari istrinya.
Sebenarnya tuh author udah kehabisan ide dan kata-kata tapi author tetep maksain buat up jadinya amburadul😭
"Mas kok tiba-tiba jadi mendung ya" ucap Yola melihat kearah langit dimana awan hitam sudah menggumpal.
"Iya sayang, mending kita pulang aja yuk nanti keburu hujan"
"Ayok mas" lalu akhirnya Arga dan Yola berjalan kearah tempat dimana motornya diparkirkan.
"Pegangan mas yang kenceng sayang, mas mau ngebut, kalo bisa cantik sekalian tutup mata ya" ucap Arga berteriak.
"Iya mas" jawab Yola ikut berteriak. Dan Arga mulai mengendarai motornya dengan cepat agar di pertengahan jalan tak terhalang hujan.
Belum juga mereka sampai tapi tetesan air dari langit sudah mulai membasahi bumi, awalnya cuma gerimis tapi lama-kelamaan hujannya jadi deras.
Arga segera menepikan motornya di ruko yang tutup.
"Berhenti disini dulu ya cantik, soalnya tadi pagi mas lupa masukin jas mantel. Nggak papa kan?" Ucap Arga memeluk Yola.
"Nggak papa kok mas" ucap Yola mengeratkan pelukannya.
"Dingin nggak sayang?"
"Enggak mas, kan Yola pakai gamis panjang"
Tapi Arga tetap membuka hoodie yang dia pakai lalu memakaikan di tubuh mungil istrinya.
"Pakai ini sayang, biar anget"
"Kasian mas, nanti mas kedinginan"
"Nggak papa mas lakik jadi bisa menahan dingin, asalkan istrinya mas ini nggak kedinginan" ucap Arga mengecup pucuk kepala Yola.
"Jangan cium-cium dulu mas, ada orang berlalu-lalang nanti pada ngeliat kesini" ucap Yola mendongak menatap Arga.
"Biarin nggak usah di gubris sayang" Arga semakin mengeratkan pelukannya.
Lama mereka menunggu hujan reda tapi bukannya reda hujan malah bertambah deras diringi petir.
Berkali-kali Yola juga terkejut dan sedikit berteriak kala petir dengan suara besar menggema di bumi.
"Mas ayo pulang" ucap Yola menyembunyikan wajahnya di dada bidang Arga.
"Nanti sayang, kalau sekarang nanti cantiknya mas ini sakit, dan mas nggak mau itu"ucap Arga mengelus pipi Yola.
"Yola takut petir" ucap Yola pelan.
"Nggak usah takut, ada mas disini. Kita duduk di angkringan sana yuk, sambil minum teh anget" ucap Arga menggandeng tangan Yola.
"Jalannya pelan-pelan sayang. Mas bantu angkat gamisnya sedikit" ucap Arga merangkul bahu yola disebelah kiri dan tangganya yang kanan ia gunakan untuk mengangkat ujung gamis Yola, agar tak kena genangan air.
Udah sampai disini dulu ya guys 🤗 maaf kalau ceritanya ngebosenin 🙂
Akhir-akhir ini tuh pikiran sama hatiku berperang hebat jadi rasanya udah males kalau mau up lagi😭
Dan aku juga mau fokus sama SAS besok. Jadi aku bakal lama up nya. Maafin ya🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU GADIS DESA [END]
Ficción GeneralYola cellyna Axyra, gadis desa yang hidup sebatang kara. keluarga besarnya enggan untuk menganggap Yola ada, hanya karna Yola miskin. Yola mempunyai kulit sawo matang, tapi bagi orang yang mencintainya Yola bagaikan princess cantik dari sebuah kera...