32

4.1K 107 0
                                    

Dug!

Brukk!

"Sayanggg!!" ucap Arga berjongkok membantu Yola yang sehabis tersungkur kedepan.

"Perut aku hiks kebentur mass" lirih Yola memegang perutnya.

"Sabar ya sayang, kita kerumah sakit" ucap Arga menggendong tubuh Yola. Arga akan membawa Yola kerumah sakit tempat ia bekerja.

"Bertahan ya sayang, bentar lagi nyampe" ucap Arga menggenggam tangan Yola erat.

"Pendarahan" batin Arga melihat selangkangan istrinya

"Dokter suster!! Tolongin istri saya!!" teriak Arga sambil menggendong Yola kedalam rumah sakit.

"Letakkan disini pak" ucap suster yang membawa brankar. Arga meletakkan tubuh Yola dengan hati-hati lalu ia ikut mendorong brankarnya.

"Maaf, pak Arga bisa urus administrasi nya dulu" ucap dokter menutup pintu UGD.

Arga bergegas mengurus administrasi nya, setelah selesai ia menghubungi keluarganya dan Alvan.

"Pak Arga" panggil dokter Lina.

Arga bangkit dari duduknya dan mendekati dokter Lina.
"Iya dok, bagaimana istri saya?"

"Istri bapak mengalami pendarahan hebat, jadi kami meminta izin, apakah istri bapak boleh melahirkan secara caesar, karna kalau melahirkan normal akan berdampak buruk kepada ibu dan bayinya, yaitu salah satu dari keduanya tidak bisa diselamatkan, kemungkinan bisa hanya kecil"

"Operasi aja dok" sahut Arga cepat.

"Baik, saya akan pindahkan keruang operasi bersalin" ucap dokter Lina.

Tak lama ruang UGD terbuka memperlihatkan Yola yang terbaring lemah.

"Sayang" panggil Arga mendekati Yola lalu mengusap lembut pipi Yola.

"Mas" panggil Yola lirih menggenggam lengan Arga.

"Iya sayang, mas disini selalu" ucap Arga mengecup kening Yola.

Sampailah mereka didepan ruang operasi bersalin.

"Yola mau ngomong bentar sama mas" ucap Yola lirih.

"Saya boleh ikut masuk sebentar sebelum dimulai operasi dok?" tanya Arga.

"Secepatnya ya pak, ini harus segera ditindak lanjuti" ucap dokter Lina diangguki Arga.

Saat ini diruangan hanya ada Yola dan Arga.

"Hiks hiks" tangis Yola pecah menatap Arga. Arga mendekap tubuh lemah Yola.

"Husstt nggak papa sayang, semuanya akan baik-baik saja" ucap Arga menenangkan Yola.

"Maafin aku, nggak bisa lahiran secara normal. Aku nggak bisa ngerasain perjuangan seperti ibu-ibu diluaran sana" lirih Yola.

"Hey sayang, banyak perempuan sana yang melahirkan caesar. Yolanya mas tetap hebat kok" ucap Arga mengelus pipi Yola.

"Izinin Yola lahiran secara normal ma-"

"NGGAK!! Mas nggak akan biarin kamu ataupun anak kita pergi ninggalin mas" lirih Arga.

"Maaf jika mas egois, tapi mas mohon sayang, mas mau bareng lebih lama lagi sama Yola" ucap Arga menangis.

"Yola sayang sama mas Arga" ucap Yola tersenyum. Ia iklhas melakukan semua ini untuk kebaikan bersama.

Cup!

"Mas Arga tungguin Yola ya, jangan tinggalin Yola"

"Mas nggak akan ninggalin kesayangannya mas ini, mas akan nunggu Yola sampai selesai" ucap Arga mengecup seluruh wajah Yola.

"Mas keluar ya sayang, semangat! Istrinya mas hebat" ucap Arga tersenyum lebar membuat Yola ikut tersenyum.

"Permisi pak Arga" ucap dokter Lina diikuti beberapa suster dibelakangnya.

"Iya dok, silahkan" ucap Arga berjalan keluar.

Diluar ruangan sudah ada orang tuanya dan bang Alvan. Arga duduk disamping Alvan, Alvan menepuk paha Arga sambil tersenyum bermaksud, tenanglah semua akan baik-baik saja.

"Bang Alan kemana Bun?"

"Nanti malam dia akan dateng" ucap bunda Vellyn mengelus surai rambut Arga.

"Udah adzan maghrib, kita sholat dulu ya, minta pertolongan Allah supaya operasi Yola berjalan lancar" ucap Ayah.

Malam ini menunjukkan pukul delapan. Operasi Yola sudah berjalan lancar dan Yola sudah dipindahkan keruang inap.

Bayi kembar cowok cewek itu juga berada diruang inap bersama keluarganya.

Alvan juga ada disini, ia sedang mengobrol sama Alan, Lisa dan ayah bunda.

Bunda Vellyn menggendong cucu perempuannya dan ayah Kenzo menggendong cucu laki-lakinya.

"Cucu kakek yang tampan, namanya siapa ini" ucap ayah Kenzo mengecup kepala bayi.

"Nanti Arga spill yah" ucap Arga.

"Makasih ya cantik" ucap Arga mengecup kening Yola, Yola hanya tersenyum menanggapi.

"Adek" ucap Lena kecil menunjuk bayinya Arga dan Yola.

"Sekarang Lena udah punya adek dua" ucap Alan mengelus pipi anaknya.

"Mas" panggil Yola.

"Iya sayang, mau apa? Mau makan lagi?" tanya Arga.

Yola menarik kepala Arga agar mendekat, lalu ia membisikkan sesuatu.

"Yola pengen pipis" ucap Yola pelan ditelinga Arga.

"Ayo, mas gendong ya" ucap Arga menggendong Yola tapi ditahan Yola.

"Malu! Yola mau jalan aja"

"Nggak usah malu sayangku, lagian perutnya kan masih nyeri, pokoknya digendong mas aja" ucap Arga hendak menggendong Yola tapi Yola mencubit lengan Arga.

"Awss sayang" lirih Arga mengelus bekas cubitan istrinya.

"Ada apa nak?" tanya bunda Vellyn yang menyaksikan keributan anak dan menantunya.

"Ini bun Yola mau ke kamar mandi tapi ngeyel minta jalan sendiri, padahal Arga baik hati mau menggendongnya biar perutnya nggak nyeri" ucap Arga mengadu.

"Biar digendong Arga aja ya La, nggak papa nggak usah malu" ucap bunda Vellyn tersenyum.

"Ayo" ucap Arga menggendong tubuh Yola kekamar mandi.

JODOHKU GADIS DESA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang