Pagi ini seperti biasa Arga yang berkerja dan Yola yang dirumah.
Setiap Yola ditinggal kerja oleh suaminya, ia tak merasa kesepian karena ada bibi yang bisa diajak berbincang-bincang, apalagi bibi juga berasal dari desa.
"Sayang" ucap Arga duduk dikursi meja makan.
"Yola ambilin dulu ya mas" ucap Yola mengambilkan nasi dan lauk.
Btw, kalau soal memasak itu Yola yang memasak sendiri.
"Satu berdua" ucap Arga diangguki Yola.
"Ayo makan" ucap Yola. Mereka makan saling menyuapi satu sama lain.
Beberapa menit selesai, Arga berpamitan berangkat kerja.
"Mas kerja dulu sayang, kalau ada apa-apa telfon mas" ucap Arga mengecup pipi, kening dan bibir Yola.
"Iya mas, mas juga hati-hati dijalan, nggak boleh ngebut-ngebut" ucap Yola mencium punggung tangan Arga.
"Iya sayang. Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Saatnya Yola menghampiri bi Mirna, hanya untuk berbincang-bincang dan bersanda gurau. Biar nggak gabutzzz hehe.
***
Dua bulan sudah pernikahan Arga dan Yola.
Setelah sholat isya' tadi Yola sedang mempersiapkan diri untuk memberikan haknya Arga.
Author lebih suka scene malam🙂
Saat ini Yola sedang duduk dikasur dengan memakai baju lingerie berwarna hitam. Ia sedang menunggu Arga pulang dari kerjanya.
Berkali-kali Yola memutar-mutar tubuhnya di depan cermin, ia bergidik ngeri melihat penampilannya malam ini.
Tiba-tiba Yola mendengar suara mesin mobil yang memasuki terasnya sudah pasti itu mobil suaminya.
Yola terbirit-birit ke dalam kamar mandi.
"Aduhh kok jadi takut sih, nggak boleh takut Yola" gumam Yola memegang dadanya yang sedang konser.
"Sayang" panggil Arga sedikit teriak saat memasuki kamarnya.
"Sayang dimana? Lagi dikamar mandi ya?" Arga mendekati pintu kamar mandi.
"Cantik" panggil Arga mengetuk pintu.
"Iya, Yola didalam mas"
"Keluar sayang, ini mas beliin martabak manis kesukaan cantik"
"Iya ini mau keluar"
Setelah mendengar kata itu Arga segera mengganti bajunya yang lebih santai lalu duduk di sofa menunggu Yola.
Perlahan Yola keluar dari kamar mandi dan berjalan pelan ke arah suaminya.
Saat sudah dekat dengan Arga ia langsung duduk dipangkuan Arga dan menerbitkan senyumannya sambil menyelipkan rambutnya ke belakangan telinga.
Arga yang sedang memakan martabaknya kini tenggorokannya serasa tercekat melihat penampilan istrinya.
"Kenapa sayang hm?" Arga membelai pipi Yola lembut.
Yola mendekatkan bibirnya di telinga Arga lalu berbisik.
"I love you" bisik Yola lalu mengecup daun telinga Arga.
Senyum Arga merekah. Ia sangat menanti ini. Ia memeluk erat pinggang Yola dan meletakkan kepalanya di belahan dada Yola.
"Sayang udah siap?" Tanya Arga tersenyum.
Yola mengangguk mantap. Tanpa aba-aba Arga langsung menggendong Yola ala bridal style lalu direbahkan di kasur.
***
Jarum jam menunjukkan pukul 04.00 dini hari dan Arga sudah bangun lebih dulu.
Ia melihat ke samping tepatnya Yola yang masih terlelap dalam pelukannya. Wajah sembab dan kelelahan sangat terlihat jelas di wajah Yola.
Arga terus memandangi Yola sambil mengelus lembut pipi Yola sesekali menciumnya.
Ia tak ingin membangunkan Yola dulu, biarlah istrinya itu istirahat.
"Mas bahagia banget hidup bersama cantik" ucap Arga memandangi wajah cantik Yola.
"Jangan pernah tinggalin mas sayang, mas udah terlanjur bergantung sama cantik" lanjut Arga mengelus kepala Yola.
Arga bangkit untuk mandi dan melaksanakan sholat subuh setelah selesai Arga berjalan menuju dapur membuatkan makanan untuk istrinya.
"Bi pinjam dapurnya bentar ya, mau masak khusus buat Yola" ucap Arga kesemsem.
Bi Mirna yang melihat Arga sedang bahagia mengangguk paham.
"Monggo mas ini dapurnya juga milik mas Arga kok. Bibi mau bersihin kolam dulu ya" ucap Bi Mirna.
"Iya bi" lalu Arga memulai aksinya membuatkan makanan khusus untuk sang istri tercinta.
Setelah selesai Arga kembali ke kamar untuk membangunkan Yola.
"Hey, sayang" ucap Arga menepuk pelan pipi Yola.
"Cantiknya mas ayo bangun sayang" lanjutnya mengecup bibir Yola.
"Hm"dehem Yola tak jelas.
Perlahan mata Yola terbuka sempurna, pipinya bersemu kala mengingat kejadian semalam.
"Aaaaaa Yola malu" cicit Yola menyembunyikan wajahnya di ketiak Arga.
"Nggak perlu malu sayang" kekeh Arga mengusap rambut Yola.
"Mandi dulu sana abis itu sholat subuh dulu terus makan, tadi mas udah masak buat cantik" Arga langsung menggendong Yola menuju kamar mandi.
"Dimandiin mas sayang?" Ucap Arga tersenyum jail.
"NGGAK, sana mas keluar" sewot Yola.
Arga terkekeh lalu keluar dan menunggu Yola di meja makan.
VOMEN⭐⭐⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU GADIS DESA [END]
Ficción GeneralYola cellyna Axyra, gadis desa yang hidup sebatang kara. keluarga besarnya enggan untuk menganggap Yola ada, hanya karna Yola miskin. Yola mempunyai kulit sawo matang, tapi bagi orang yang mencintainya Yola bagaikan princess cantik dari sebuah kera...