Kini kandungan Yola sudah menginjak usia ke lima bulan.
Saat ini Yola tengah sibuk memasak makanan untuk sarapan.
"Sayang" panggil Arga mendekati Yola lalu memeluknya dari belakang.
"Iya mas" jawab Yola mematikan kompornya, karna makanan sudah matang.
"Sini mas yang bawain" ucap Arga membawa beberapa lauk ke meja makan.
"Sayang mau pakai apa?" Tanya Arga mengusap keringat yang ada di dahi dan leher istrinya.
"Aku ambil sendiri aja" ucap Yola hendak mengambil piring namun ditahan dengan Arga.
Arga menarik tangan Yola lembut. "Satu piring berdua sama mas" ucap Arga mengambil nasi dan beberapa lauk.
"Buka mulutnya sayang" ucap Arga menyuapi Yola menggunakan tangannya langsung.
"Mwass" ucap Yola ditengah-tengah kunyahan terakhirnya
"Dalem sayang"
"Mau lagi"
"Makan lagi?" Tanya Arga diangguki Yola.
Arga tersenyum, ia mengusap perut istrinya. "Pasti anak ayah gendut nih di dalem"
"Cepetan mas, masih laper nih" ucap Yola pelan.
"Iya sayangku"
Beberapa menit telah selesai.
"Mas berangkat kerja ya cantik, kalau mau sesuatu atau ada apa-apa telfon mas aja" ucap Arga mengusap kedua pipi Yola.
Yola tersenyum dan mengangguk lucu.
Cup
"Gemes sayang ih" ucap Arga mencubit pipi Yola.
"Udah sana berangkat" ucap Yola mengecup punggung tangan suaminya.
Arga sedikit berjongkok untuk menggapai perut istrinya.
"Ayah berangkat dulu ya baby, jagain bunda jangan buat bunda kesakitan, nanti ayah bawain oleh-oleh buat baby kesayangan ayah" ucap Arga mengelus lembut perut Yola dan menciumnya lama.
"Ayah yang semangat kerjanya ya" ucap Yola dengan nada suara anak kecil.
Arga tersenyum lalu mengecup seluruh inti wajah Yola.
"Mas pamit sayang, assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam. Da da ayah" ucap Yola melambaikan tangannya dan dibalas lambaian juga oleh Arga.
Bingung dah kehabisan kata-kata 😌
Malamnya selepas sholat maghrib dan bertadarus, Yola mengajak Arga untuk jajan katanya.
"Pakai mobil aja ya sayang" bujuk Arga lembut. Ia tak mau istrinya sakit karna angin malam.
Yola mengalihkan pandangannya sambil bersedekap dada.
"Ih males, kesel, bete sama mas" batin Yola."Mau kan sayang?" Tanya Arga lembut. "Tunggu sini ya, mas ambil mobil dulu" sebelum Arga membalikkan badan, Yola sudah lebih dulu membalikkan badannya berjalan kedalam rumah lagi dengan menghentakkan kakinya.
"Loh kok? Masa ngambek sih, bingung deh" ucap Arga menggaruk kepalanya saat melihat Yola. Semenjak kehamilan Yola, Arga selalu dibuat bingung dengan sifat istrinya yang gampang berubah, mungkin karna hormon hamil jadi Arga memakluminya.
Arga bergegas mengerjar Yola.
"Sayanggg maafin mass dong, mas salah. Ayo kita pergi pakai motor, mas janji sayang" teriak Arga selama berlari."Hey sayang" ucap Arga mendekap tubuh Yola.
"Yola tuh pengennya naik motor sama mas, terus Yola meluk mas yang kenceng bangett dari belakang gitu sambil menikmati udara malam yang segar, eh tapi masnya malah gitu Yola jadi kesel" Yola mengoceh didalam pelukan hangat Arga.
"Ututu romantis banget sih istrinya mas. Maafin mas deh, ayo kita berangkat pakai motor" ucap Arga mengelus kepala Yola yang tertutup hijab.
"Yeeyyy ayok mas" ucap Yola bersemangat menarik lengan kekar Arga.
Yahh seperti yang diucapkan Yola tadi, sepanjang jalan ia selalu tersenyum sambil memeluk erat perut Arga.
Arga hanya ikut tersenyum melihat istrinya yang tampak senang sekali.
"Mau beli jajan apa sayang?" Tanya Arga mengelus punggung tangan Yola.
"Emm rujak mas, tapi nanti request pakai buah mangga yang banyak ya" ucap Yola ditelinga kiri Arga.
"Siap cintaku, kita cari dulu ya"
"He'em"
Arga menghentikan motornya saat melihat penjual rujak yang ramai pembeli. Kalau ramai pasti enak nih pikir Arga.
"Cantik tunggu disini aja ya nggak usah ikut nanti kedesak-desak orang" ucap Arga menatap dalam mata Yola.
"Iya mas, Yola tunggu sini tapi jangan terlalu lama ya" ucap Yola memegang lengan Arga.
Arga mengangguk.
"Jangan kemana-mana sayang" ucap Arga lalu pergi ke sang penjual rujak.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU GADIS DESA [END]
General FictionYola cellyna Axyra, gadis desa yang hidup sebatang kara. keluarga besarnya enggan untuk menganggap Yola ada, hanya karna Yola miskin. Yola mempunyai kulit sawo matang, tapi bagi orang yang mencintainya Yola bagaikan princess cantik dari sebuah kera...