Sesuai janji, malam ini Alvan datang kerumahnya Arga dan Yola.
Alvan memencet bel yang disamping pintu.
Pintu terbuka menampilkan Arga dengan pakaian santainya, sarung dan kaos pendeklah yang dipakai saat ini.
"Assalamu'alaikum Ar" ucap Alvan tersenyum.
"Wa'alaikumsalam, ayo masuk bang" ucap Arga merangkul pundak kakak iparnya.
"Duduk dulu bang, Arga mau manggil Yola dulu" ucap Arga diangguki Alvan. Arga berjalan ke dapur untuk menemui istrinya.
"Sayang" panggil Arga memeluk Yola dari belakang.
"Ih kaget!" ucap Yola menggeplak lengan Arga.
Arga tersenyum.
"Bang Alvan udah dateng"Yola tersenyum sumringah, ia dengan semangat membawa, makanan, minuman, dan bolu yang selesai ia buat.
"Biar mas yang bawa" ucap Arga merebut nampan ditangan Yola.
"Kakak" teriak Yola langsung duduk dan memeluk tubuh Alvan dari samping.
"Dek" Alvan ikut membalas pelukan Yola dari samping.
"Ayo dimakan dulu bang" ucap Arga duduk didepan Yola.
"Iya Ar makasih, nggak usah repot-repot sampai ngasih sebanyak ini"
"Tadi Ala yang bikin bolu sama nasi dan lauknya, kalau minumnya mas Arga yang buat" celoteh Yola masih merangkul lengan Alvan.
"Pinter banget sih" ucap Alvan mengelus kepala Yola yang terbalut hijab.
"Iya dong! Ayo makan dulu" ajak Yola.
"Mas mau diambilin apa?" tanya Yola menatap suaminya.
"Apa aja sayang" balas Arga tersenyum.
"Nih mas" ucap Yola menyodorkan nasi serta lauk pauknya.
"Nggak mau kayak biasanya sayang?" tanya Arga, biasanya mereka makan satu piring berdua.
Yola bimbang, saat ini ia ingin sekali makan disuapi kakaknya, tapi ia juga tak mau membuat Arga kesal.
"Kayak biasanya aja ya" ucap Arga menambahkan nasi serta lauknya. Yola hanya mengangguk.
"Kakak mau Ala ambilin?" tanya Yola menatap kakaknya.
"Boleh?" tanya Alvan menatap Yola dan Arga bergilir.
"Boleh dong!" ucap Yola semangat lalu mengambilkan nasi serta lauk untuk kakaknya.
"Makasih dek" ucap Alvan menerima piring yang diberi adeknya. Yola mengangguk.
Arga berpindah duduk disamping Yola, agar memudahkan mereka untuk makan satu piring bersama.
Ditengah-tengah mereka saling suap-suapan, Yola melirik kakaknya yang makan dengan diam dengan tatapan sendu. Kenapa? Batin Yola.
"Sayang pengen disuapin bang Al?" tanya Arga peka akan tatapan yang tersirat dimata Yola.
Alvan menoleh, menatap pasutri ini bergantian.
"Boleh? Mas nggak marah? Nggak cemburu?" tanya Yola beruntun membuat Arga tersenyum.
"Boleh sayang, mas nggak marah" ucap Arga mengelus paha Yola. Mau cemburu tapi buat apa? Toh juga sama kakak kandungnya sendiri kan, nggak mungkin selingkuh juga:)
"Mau kak Al suapin dek?" tanya Alvan menatap adeknya.
"Mau!!" seru Yola dengan senyum lebar.
Setelah selesai makan Yola mau membersihkan piring-piring kotor tapi ditahan Arga, Arga tak mau istrinya kecapean.
"Ayo kak cerita!" ucap Yola. Arga ikut memasang telinga karna ingin tau apa alasan Alvan meninggalkan gadis kecil yang sekarang menjadi wanitanya.
Alvan menghela nafas panjang lalu menunduk, mengingat masa-masa gobloknya dulu.
"Dulu...kakak orangnya bandel, keras kepala, nakal, udah dilarang keras sama ibu dan bapak untuk tidak pacaran, ngerokok, dan mabuk. Tapi, waktu itu kakak udah kecanduan sama Zina, susah..untuk menuruti nasehat ibu dan bapak. Sampai pada akhirnya ibu, bapak, dan adek bungsu kita meninggal. Waktu itu kakak hanya sedih sedikit saja, karna pikiran kakak gini, kalau orang tua kita meninggal kakak bisa bebas dengan kegiatan haram kakak. Hufftt...penyesalan selalu datang diakhir" ucap Alvan menghapus kasar air matanya. Yola mengelus tangan kakaknya dengan menahan tangisnya, dan Arga mengelus lembut punggung Yola.
"Waktu ibu dan bapak masih ada, kakak pacaran. Dan setelah ibu bapak nggak ada, kakak dibutakan oleh cinta haram hingga akhirnya kakak lebih memilih pergi sama pacar kakak, dibandingkan menafkahi kamu dek. Kakak pergi sama dia untuk melangsungkan pernikahan, pernikahan kakak udah berjalan lumayan lama, hingga suatu hari istri kakak dinyatakan hamil betapa bahagianya kakak waktu itu, eh setelah anak itu lahir tiba-tiba ada cowok yang ngaku-ngaku sebagai ayah kandungnya, awalnya kakak ngira itu cuma candaan si cowok, tapi melihat reaksi istri kakak yang langsung kabur membuat kakak bingung. Beberapa bulan setelah kepergian istri kakak, kakak sendiri yang ngerawat anak ini, lalu tiba-tiba cowok yang asalnya mengaku-ngaku itu datang membawa tes DNA antara anak ini dan cowok itu, dan hasil tes DNA mengatakan anak ini dan cowok itu adalah sedarah, atau bisa dibilang anak yang dilahirin istri kakak adalah anak kandung dari cowok itu. Dan cowok itu mengaku sebagai selingkuhan istri kakak, istri kakak selingkuh di umur pernikahan kita yang masih seumur jagung, udah luamaaaa buangettt kan, dan kakak baru tau setelah anak ini umur dua tahun haha" Alvan sedikit terkekeh untuk menghibur dirinya.
"Terus?" tanya Yola.
"Terus kakak ceraiin dia dan kakak pergi ke kota ini untuk mencari uang buat kebutuhan sehari-hari kakak. Rasanya kakak udah trauma akan cinta. Dan alhamdulillah Allah masih memberi izin untuk kakak dan dek Ala bertemu lagi" ucap Alvan memeluk Yola.
"Maafin kakak yang dulu ya?" Yola mengangguk di dalam dekapan Alvan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU GADIS DESA [END]
General FictionYola cellyna Axyra, gadis desa yang hidup sebatang kara. keluarga besarnya enggan untuk menganggap Yola ada, hanya karna Yola miskin. Yola mempunyai kulit sawo matang, tapi bagi orang yang mencintainya Yola bagaikan princess cantik dari sebuah kera...