Sudah dua hari Yola berada dirumah Dira. Dan nanti sore rencananya Arga mau menjemput Yola, tapi kalau jadi.
"Janji ya mas" ucap Dira berbicara didepan hp nya yang menunjukkan wajah Arga.
"Iya sayangku, nanti sore tungguin aja ya"
"Yaudah aku tutup ya mas"
"Oke sayang, muachh" ucap Arga melakukan kiss jauh.
"Yola nyamperin bapak sama ibuk yok" ucap Dira menghampiri Yola.
"Kemana? emang kamu nggak jualan?"
"Libur dulu lah, mau main sama kamu sebelum kamu pulang. Makanya ayok ke sawah" ucap Dira menggandeng tangan Yola. Bu Yanti membantu suaminya yang sedang sibuk bekerja di sawah.
"Iya ayo" ucap Yola ikut berdiri.
"Ajak kak Adam ya La?"
"Males ah, kalau sama kak Adam aku nggak jadi ikut" ucap Yola menatap sinis Dira.
"Nggak deh. Ayo cepet, keburu siang nanti panas"
Akhirnya Yola dan Dira berjalan kaki menuju sawah. Tempatnya tak terlalu dekat tapi tak terlalu jauh juga, ya lumayan lah.
Padi-padi yang tumbuh tinggi, di sebelah kanan dan kirinya terdapat pohon pisang dan ketela, ada sungai kecil yang mengalir air jenih, juga cuaca yang tak terlalu panas, dan udara yang berhembus kencang memberikan kesan yang sejuk.
Yola dan Dira duduk beralasan daun pisang dipinggiran sawah. Dari sini mereka bisa melihat orang tuanya Dira bekerja, tapi mereka tak ingin mengganggunya.
Lama Yola dan Dira mengobrol-ngobrol sampai ada yang datang menemui mereka.
"Ikut duduk boleh nggak nih" ucap Adam tersenyum lebar.
"Boleh kak" ucap Dira.
"Kok nggak kerja kak?" Lanjut Dira menatap Adam.
"Tanggal merah" ucap Adam diangguki Dira.
"Yola, kapan kamu pulang?" Tanya Adam.
"Nanti sore"
"Pulang sendiri atau dijemput suamimu?"
"Dijemput mas Arga"
"Nanti kalau suamimu nggak bisa jemput kasih tau aku ya, biar aku yang anterin kamu pulang"
"Mas Arga udah janji kok buat jemput aku" ucap Yola sekenanya.
"Iya kalau misalnya nggak jadi Yola" ucap Adam tersenyum manis. Ya tak bisa dipungkiri, Adam memang tampan, seperti kembang desa tapi versi cowoknya.
Yola hanya mengangguk singkat dan melanjutkan obrolannya bertiga.
"Udah mau makan siang nih, kita mau ngambil makanan dulu buat bapak ibuk" ucap Dira melihat jam di hpnya.
"Nanti kesini lagi kan?" Tanya Adam diangguki Dira.
"Ayo La, pulang dulu ngambil makanan" ucap Dira.
Sepertinya Yola sibuk berkomunikasi dengan suaminya hingga ia tak mendengar ucapan Dira.
"Heh Yola" Dira menyenggol kasar lengan Yola membuat Yola mau tak mau menatap kearah dirinya.
"Apaan?" Sinis Yola. Lagi asiknya sayang-sayangan eh malah diganggu.
"Pulang, ambil makanan terus dibawa kesini lagi"
"Yok" ucap Yola berdiri dan membersihkan gamis bagian bawahnya.
"Duluan ya kak" ucap Yola.
Saat sampai dirumah Yola dan Dira sedang sibuk mengambilkan nasi+lauk pauk di renteng makanan, tak lupa juga mereka membuat es teh untuk minumnya.
"Aku nggak bisa ikut nganter ini Ra" ucap Yola saat kegiatannya sudah selesai.
"Loh kenapa?"
"Nanti sore kan aku mau pulang, jadi sekarang aku mau beresin barang-barang aku"
"Nanti aku bantuin deh La, tapi ikut ke sawah lagi ya" ucap Dira melas.
"Nggak mau" ucap Yola menggelengkan kepalanya.
"Yaudah deh terserah kamu. Kalau gitu aku langsung pulang deh habis nganter makanan ini"
"Iya Ra, maaf ya" ucap Yola memegang lengan Dira.
"Nggak papa Ra. Aku berangkat sekarang ya, biar cepet pulang terus bantuin kamu" ucap Dira diangguki Yola.
"Eh La?" ucap Dira membalikan tubuhnya saat berada diambang pintu.
"Apa?" Tanya Yola mendekat.
"Nggak mau ketemu kak Adam buat ucapan perpisahannya?"
"Apaan sih Alay. Aku titip salam aja nanti tolong sampein ke dia"
"Yaudah deh nanti aku sampein ke dia" Dira melanjutkan perjalanannya meninggalkan Yola yang sedang berkemas-kemas tak lupa sambil memegang handphone yang menyala menunjukkan panggilan video dengan Arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU GADIS DESA [END]
General FictionYola cellyna Axyra, gadis desa yang hidup sebatang kara. keluarga besarnya enggan untuk menganggap Yola ada, hanya karna Yola miskin. Yola mempunyai kulit sawo matang, tapi bagi orang yang mencintainya Yola bagaikan princess cantik dari sebuah kera...