Saat tengah malam Yola terbangun dari tidurnya, entah kenapa perutnya serasa mual sekali. Ia melepaskan diri dari pelukan Arga dan berlari terbirit-birit ke kamar mandi.
Huek
"Sayangggg" Arga menggeliat sambil meraba-raba sampingnya.
"Dimana sih" kesal Arga bangkit dari tidurnya.
"Sayangggg" teriak Arga berjalan gontai ke kamar mandi.
"Mas" lirih Yola berhambur kepelukan Arga.
"Hm ngapain tadi?" tanya Arga membawa tubuh Yola ke kasur.
"Muntah-muntah" lirih Yola memeluk tubuh Arga.
"Muntah?" teriak Arga kaget.
"He'em"
Arga mengecek suhu tubuh Yola, masih normal.
"Kepalanya pusing nggak?" tanya Arga mengelus rambut Yola.
"He'em"
"Bentar mas buatin teh anget dulu sama ngambil obat" ucap Arga hendak bangkit namun ditahan Yola.
"Nggak usah. Perutnya dikasih minyak kayu putih aja, nanti juga hilang, mungkin cuma masuk angin doang mas" ucap Yola memeluk Arga erat.
"Yaudah, cantik terlentang dulu gih" Yola menurut. Arga menyingkap baju tidur Yola lalu menuangkan minyaknya sedikit demi sedikit sambil mengelusnya lembut.
"Udah mas, mas sini lagi Yola mau peluk" rengek Yola menarik tangan Arga.
"Iya sayang" ucap Arga membawa Yola ke dalam pelukannya.
Cup
Cup
Cup"Semoga cantiknya mas nggak kenapa-napa" ucap Arga mengelus kepala Yola.
"Tidur lagi sayang, masih jam satu" lanjutnya.
Yola menggeleng pelan.
"Kenapa?" tanya Arga bingung.
"Laper pengen makan" ucap Yola mengelus rahang tegas milik suaminya.
"Ayo mas temenin makan" ucap Arga membantu Yola bangun, lalu menggendongnya ala bridal style.
"Mau makan apa sayang?" Arga menurunkan Yola di kursi meja makan.
"Mie goreng terus dikasih toping telur ceplok, sosis, bakso, naget, selada, timun, tomat, terus minumnya air putih dikasih air oren" ucap Yola dengan cepat.
"Air putih dikasih air oren itu apa sayang? hm?" Arga mengecup hidung Yola gemas.
"Coba mas pikir" Yola mengetuk-ngetuk dagu suaminya
"Minuman jeruk?"
"Bener banget" ucap Yola tersenyum lebar.
"Oke mas bikinin, tungguin sini ya" ucap Arga diangguki Yola.
Beberapa menit selesai, makanan yang diinginkan Yola kini sudah selesai dengan sempurna pas sesuai keinginannya.
"Silahkan dimakan tuan putri" ucap Arga meletakkan piring dan gelas didepan Yola.
"Makasih mas"
"Sama-sama sayang"
"Hmmm enak banget, mas mau?" Yola menyodorkan piringnya ke depan Arga.
"Suapin" Yola menurut.
"Enak kan mas"
"Iya sayang" ucap Arga mengecup pipi Yola yang berkembung karena ada makanannya.
"Nih lagi" ucap Yola namun ditolak Arga.
"Udah makan cantik aja"
Beberapa menit selesai Arga membersihkan piring dan gelas bekas Yola lalu menggendong Yola kembali ke kamar.
"Tidur lagi ya" ucap Arga mengelus pipi Yola.
"He'em"
***
Paginya kini Yola tengah berada dirumah sendiri karna Arga bekerja, dan pembantunya sedang keluar kampung karna ada pernikahan saudara.
Hari ini Yola merasa sangat malas untuk melakukan sesuatu, ia merasa badannya lemas padahal tadi sudah sarapan bareng suaminya.
"Pusing" lirih Yola memijat pelipisnya.
Pusing yang menderanya semakin kuat membuat Yola tak tahan, ia bergegas ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya.
Lama-kelamaan Yola terlelap. Dan terbangun lagi karena rasa mual yang menguasai dirinya.
Ia terbirit-birit ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya. Setelah dirasa udah cukup ia kembali merebahkan tubuhnya di kasur sambil terus memijat pelipisnya.
"Mas Argaaa" panggil Yola memulai panggilannya.
"Dalem sayang, kenapa? Kangen mas ya? Padahal baru beberapa jam" ucap Arga terkekeh.
"He'em kangen banget, bisa pulang sekarang nggak mas?"
"Aduh nggak bisa sayang, maaf ya. Nanti sore mas pulang kok"
"Yaudah nggak papa deh"
"Mau nitip apa nanti sore?"
"Apa aja, tapi kalau bisa makanan yang seger-seger gitu mas, Yola lagi pengen yang seger-seger"
"Yang seger-seger gimana sayang? Emang masih kurang lihat wajah mas yang segar ini?" Ucap Arga tersenyum ngeggombal.
"Maksud Yola tuh makanan kayak bakso, mie ayam, seblak, yang ada kuahnya gitu mas"
"Oh iya nanti mas beliin. Udah dulu ya sayang"
"Iya mas byeee" ucap Yola melambaikan tangan.
"Byeee sayang, assalamu'alaikum, muachh"
"Wa'alaikumsalam sayangku" ucap Yola tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU GADIS DESA [END]
General FictionYola cellyna Axyra, gadis desa yang hidup sebatang kara. keluarga besarnya enggan untuk menganggap Yola ada, hanya karna Yola miskin. Yola mempunyai kulit sawo matang, tapi bagi orang yang mencintainya Yola bagaikan princess cantik dari sebuah kera...